Longsor

Sarah N Aini
Fiksi Mini Kengkawan
1 min readNov 23, 2016

Siang itu sekolah kami amat menakutkan. Hujan besar disertai angin yang menggoyangkan pohon-pohon serta meruntuhkan talang air. Semua murid masih trauma akibat longsor yang menimpa sekolah kami beberapa tahun silam.

“Ibu, Ibuuuu!! Ada longsooooor!!” Muridku berteriak histeris. Aku lalu bergegas, mencari sumber longsor itu. Serta-merta kutinggalkan murid yang lain karena panik.

“Mana longsornya?” Napasku sudah satu-dua.

“Longsor terbesar, Bu!” Ucapnya lagi. Langkahku semakin maju demi memastikan longsor terbesar macam apa yang sedang terjadi.

“Itu Bu! longsor terbesar bagi semut!” Ucapnya sambil menunjuk gundukan tanah di samping kolam. Wajahnya antusias, seperti mengisyaratkan padaku bawa dia sudah menemukan longsor mahabesar.

--

--

Sarah N Aini
Fiksi Mini Kengkawan

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.