Tips Menghadapi Coding Test

Muhammad Ridho K. Pratama
Ridho's Personal Note
2 min readDec 2, 2017

Setiap melamar pekerjaan maupun internship sebagai Software Engineer pastilah di fase saringan awal harus menjalani coding test di platform seperti Hackerrank atau Codility sebelum lanjut ke tahap interview HR dan user (kalau lolos).

Nah, coding test disini ada beberapa macam, basic programming test maupun yang bertipe mini project assignment. Ini bisa saja berbeda-beda tergantung perusahaannya, ada yang cuma basic programming test aja, ada yang mini project assignment aja, atau keduanya. Kebetulan saya pernah dapat 2 macam itu sekaligus 😥.

Oke, langsung aja tipsnya.

Latihan

Harusnya sudah self explanatory sih. Tapi ya sudah, saya jelaskan lagi saja. Sebelum menjalani coding test, terutama yang basic programming test di Hackerrank atau Codility maupun whiteboard coding, harus latihan-latihan dulu. Seminggu lah minimal. Test semacam ini biasanya menuntut kita untuk membuat suatu algoritma yang efisien untuk menyelesaikan masalah yang telah ditentukan sebelumnya dan menguji kemampuan problem solving, jadi perlu banyak latihan mengerjakan soal-soal seperti di Hackerrank, SPOJ, atau penyedia online judge lain. Lakukan simulasi whiteboard coding sama teman yang sekiranya jago coding, jika diperlukan dan jika melamar pekerjaan di perusahaan seperti Google, Facebook, dan Traveloka.

Pelajari kembali pelajaran struktur data maupun desain dan analisis algoritma, karena tipe soalnya tidak jauh-jauh dari dua hal tersebut dalam melewati online coding test maupun whiteboard coding.

Khusus yang bertipe mini project assignment, kalau sering coding bikin aplikasi yang bisa dipakai orang, harusnya tidak akan jadi rintangan yang berarti. Pelajari lagi pelajaran tentang design pattern maupun architectural pattern seperti MVC, MVP, MVVM, atau arsitektur yang lain. Sertakan pula unit testnya jika diperlukan dan/atau diwajibkan.

Kerjakan dengan jujur

Di platform seperti Hackerrank atau Codility, jawaban kita direkam. Ketika kita mengetik source code di editor mereka juga direkam. Mereka punya fitur playback yang bisa dipakai ketika perusahaan melakukan review hasil pekerjaan tiap kandidat setelah coding test selesai.

Jadi sudah cukup jelas, dilarang kopas. Kopas dari internet, kopas kerjaan teman maupun kopas dari IDE (walaupun mengerjakan sendiri). Saya telah mengalaminya 2x, karena waktu itu belum tahu kalau jawaban kita direkam, mengerjakan dari IDE, lalu source code dikopi dari IDE ke editor yang telah mereka sediakan. Hasilnya apa? Saya gagal di tahap online test.

Bagi yang sering kopas kerjaan temannya ketika kuliah atau praktikum, harap segera tobat ya.

Tidak meremehkan

Ya walaupun yang diujikan sering kali materi dasar, jangan sekali-kali meremehkan test semacam ini. Kebanyakan yang ada malah gagal karena terlalu pede, dan tidak memahami bahkan cenderung melupakan materi dasar seperti algoritma dan struktur data.

Berpikir positif dan berdoa

Ini juga self explanatory harusnya. Kita harus senantiasa berpikir positif supaya aura positif bisa menyertai kita semua. Hal non teknis semacam ini seringkali berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melewati test. Rajin berdoa dan ibadah supaya senantiasa diberikan kemudahan dan hasil yang terbaik.

Jadi itu beberapa poin dari saya untuk dapat menghadapi coding test ketika proses rekrutmen. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

--

--