Siapa?

Aridiyon D. Haidar
2 min readAug 30, 2016

--

siapa atau apa?

Siapa aku? Seseorang dari mahasiswa angkatan 2014?
Mungkin saja, tetapi aku bukanlah mahasiswa angkatan 2014 sesungguhnya. Toh seharusnya aku bukan termasuk di angkatan ini. Entah ini keberuntungan atau kebuntungan yang membuatku berada di angkatan 2014.

Siapa aku? Seseorang mahasiswa planologi?
Secara tertulis mungkin iyaa. Tapi sejatinya aku hanyalah mahasiswa yang mencoba mempelajari mata kuliah di planologi. Mempelajari sesuatu yang bukan passionnya memang sulit sulit gampang. Aku suka cara berpikir di planologi yang membuatku selalu ingin belajar tentang pola pikir. Hanya saja aku masih lebih menyukai sesuatu berbau art, lalu apakah aku masih mahasiswa planologi seutuhnya? hmm belajar saja bolehlahh

Siapa aku? Manusia yang extrovert?
Sesekali mungkin tidak. Memang aku suka bercengkrama dengan orang lain, baik yang baru kenal maupun tidak, suka ngobrol sana-sini yang penting seru. Tetapi aku lebih suka saat ku sendiri, saat aku bisa menikmati indahnya kesunyian sambil menikmati sebatang rokok dan memikirkan hidup yang entah akan kemana. Saat sendiri aku baru bisa bertemu dengan diriku, entah diriku yang lain atau diriku seutuhnya, yang sangatlah kacau dan tak tahu siapa dirinya.

Siapa aku? Perokok berat?
Iya memang. Aku perokok berat yang mungkin bisa dilihat selalu menyalakan rokoknya setiap ada waktu luang. Tetapi seseorang pernah memanggilku rojali (rokok jarang beli), iya aku perokok berat yang mungkin memberatkan temanku juga. Sejatinya aku bisa tidak merokok kalau memang kondisiku tidak memiliki sepeserpun. Memang bisa dibilang berat.

Siapa aku? Animal seperti teman-temanku bilang?
Yah itu mungkin aku, karena aku takkan merubahnya di depan mereka. Tapi ataukah itu sekedar kedok untuk menguji apakah ada orang yang mencintaiku dengan sifat animalku? Tak tahu juga. Tetapi aku juga bisa menjadi manusia beradab pada kondisi tertentu. Percaya? mungkin tidak, karena aku juga tak tahu apakah itu benar-benar diriku.

Siapa aku? Manusia dengan kepercayaannya?
Coba lihat KTPku, waahh disitu masih tertulis agamaku: Islam. Alhamdulillah, aku masih bisa mengingatnya. Tetapi sekarang aku tidak pernah melakukan apa yang manusia muslim kebanyakan lakukan. Mungkin hanya di hari jumat saja, itupun 3 minggu sekali. Kalau kalian mau percaya, dulu aku pernah seperti pemuka agama diangkatan planologiku, bahkan sampai memiliki tanda di dahiku. Aku tidak bangga, tetapi juga tidak menyesalinya. Masa lalu memang hanyalah untuk dikenang.

Lalu, siapakah aku sebenarnya?

Tanah Pangripta, di malam sunyi dalam kesendirian hampir menitikan air mencari dirinya.

--

--