Kenapa Kita Masih Saja Malas Membaca Buku?

Semua orang bisa membaca buku, tapi tidak semua orang mau membacanya. Semua orang tau manfaat membaca buku, tapi tidak semua orang mau mengambilnya

Naufal Rabbani
5 min readJun 13, 2019

Di Jaman Now, tidak diragukan lagi, bahwa semangat membaca para kaum remaja sangatlah tinggi — Iya, tinggi. anda tidak salah baca — apalagi saat membaca berita tentang dia, chat dari dia, stories-stories dia dan hal-hal sia-sia lain yang sulit untuk ditolak. Kita telah teralihkan…

Buku dan Teh

Tiap hari, tiap jam, tiap menit kita dikepung oleh short message yang secara tidak langsung membuat daya tahan baca pada tulisan panjang berkurang drastis. Mari buktikan, apa anda bisa membaca artikel panjang ini sampai habis?

Aplikasi Jejaring sosial kicauan hanya mempunyai 140 karakter per kicaunya. Aplikasi jejaring sosial foto memotong teks caption hingga hanya tersisa 10-15 kata per posnya. Kita menghabiskan 30%-60% waktu berlama-lama di aplikasi chat yang tentu didominasi oleh teks pendek. Hmmm….

Menyedihkan, ketika kita kehilangan semangat membaca buku. Mari soroti kata buku karena yang menjadi masalah saat ini bukanlah pada minat bacanya tapi lebih kepada media baca yang diminati. Kita mampu kok membaca 4 jam non stop. Asal bukan buku. Kita bisa kok membaca apa saja. Asal bukan buku. Kita mau kok baca kapan saja. Asal bukan buku.

Kebanyakkan dari kita secara khusus malas membaca buku padahal sudah ribuan motivational quote yang ditulis agar kita semangat membaca buku. Sudah ada ribuan penulis yang tersebar di muka bumi menuliskan karya terbaik mereka. Tapi kok masih malas ya?

Bahkan wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam adalah perintah untuk membaca.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan” — [Surat Al-Alaq ayat 1]

Bukankah Al-Quran adalah pedoman hidup seorang muslim. Tentu sudah seharusnya sebagai seorang muslim harus semangat membaca buku. Terlebih lagi membaca Quran.

Investasi Ilmu Melalui Membaca Buku

Tokoh-tokoh ulama terdahulu adalah seseorang yang ahli ilmu dan sangat amat gemar membaca buku. Dikisahkan ada seorang ulama yang rela menjual rumahnya demi bisa membeli sebuah buku. Kok semahal itu? Pada jaman dulu belum ada yang namanya printing maupun aplikasi office. Buku ditulis secara manual menggunakan tangan. Inilah yang menyebabkan buku sangat terbatas jumlahnya dan bisa sangat mahal harganya. Tapi kalau jaman sekarang, harga buku relatif lebih murah ketimbang biaya nongkrong kita tiap minggunya. Hayo, ngaku!

Membaca buku tidaklah menguras waktu. faktanya, rata-rata kecepatan baca seseorang adalah 150–300 wpm (Word Per Minute). Itu artinya kita bisa membaca satu halaman per menitnya. Anggaplah jumlah halaman buku kebanyakkan adalah 200–300 halaman. Itu artinya hanya butuh waktu 5 jam untuk menghabiskan 1 buku. Apakah itu sebanding dengan apa yang kita dapat? Yaaa, daripada kita baca chat doang?

Waktu dan uang yang digunakan untuk membaca dan membeli buku adalah sebuah bentuk investasi. Investasi pada ilmu memiliki tingkat return of investment yang tinggi. Bahkan seorang investor ternama seperti Warren Buffet mengatakan pada muridnya

“Read 500 pages like this every day. That’s how knowledge works. It builds up, like compound interest. All you can do it, but I guarantee not many of you will do it.”

— Warren Buffet

Tidak hanya warren buffet, tokoh-tokoh dibalik perusahaan besar pun memiliki kebiasaan membaca yang tidak kalah mengagumkan. Seperti:

  • Mark Zuckerberg (Facebook) menghabiskan 1 buku tiap 2 minggu
  • Bill Gates (Microsoft) Membaca 50 buku per tahun
  • Elon Musk (Banyak Perusahaan) Membaca 2 Buku PER HARI

Hal yang harus digaris bawahi adalah mereka tentu tidak asal memilih buku yang mereka baca. Mereka memiliki fokus pada hal yang hendak dicapai. Mengumpulkan berbagai informasi melalui buku. Membaca dengan tujuan, membaca dengan ambisi.

Membiasakan Membaca

Ada beberapa langkah awal yang mudah dilakukan agar terbiasa membaca buku. Jika belum ada minat membaca buku non fiksi, maka bisa mengawalinya dengan membaca novel. Mengapa? Karena membaca novel adalah sebuah hiburan yang bisa dicari melalui membaca buku. Terus saja membaca hingga kita nyaman membaca buku.

Saya sarankan untuk membaca novel-novel karya Tere Liye

Setelah nyaman membaca buku, saatnya pelan-pelan melatih diri untuk mulai mencintai buku-buku non fiksi. Bisa tentang apapun. Bisa tentang bidang yang ditekuni, tentang hobi, tentang agama, ataupun tentang pengembangan diri.

Jika tertarik pada topik agama dan pengembangan diri, saya sarankan membaca buku karya Ahmad Rifa’i Rif’an

Saya pribadi menyukai buku dengan tema pengembangan diri, karena saya merasa mendapat banyak hal baru saat membacanya. dan itu bisa langsung diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Pengembangan diri adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan masa depan. Kalau bukan kita yang mengusahakannya, siapa lagi?

Tak usah terlalu memaksakan diri untuk menghabiskan satu buku sekaligus, kita bisa membangun kebiasaan membaca buku ini dengan mulai membaca buku selama 30 menit tiap harinya. Sederhana bukan? Misalnya sebelum tidur dan sesudah bangun tidur masing-masing 15 menit. Jika dilakukan setiap hari, apa iya sebulan tidak habis satu buku?

Jangan lupa untuk selalu berdoa sebelum mebaca buku. Kita bisa membaca doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam agar Allah izinkan untuk lebih mudah mendapatkan ilmu. Terabadikan pada Quran surat Taha ayat 114

Doa minta tambahan Ilmu

Bagian Akhir

Cieh… yang udah baca artikel sampai akhir. Semoga yang membaca artikel ini dari awal hingga akhir tanpa lonca-loncat, Allah izinkan menjadi orang yang gemar membaca buku dan gemar mencari ilmu. Agar kelak, menjadi orang yang bermanfaat. Sesuai Hadist Nabi,

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya)

Jadi gimana? sudah siap membentuk diri yang baru? Diri yang lebih disiplin dan lebih semangat dalam mencari ilmu? Awali saja dulu, lalu lihat perubahan yang terjadi pada diri anda.

Jika dirasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa share yaa. Agar lebih banyak lagi orang yang gemar membaca buku.

Penutup

Setiap detil isi konten dalam artikel ini tidak bermaksud untuk show off, menyinggung, menyindir, mengkritik ataupun sejenisnya. Melainkan hanya menyampaikan pentingnya membaca pada hidup kita.

Sangat terbuka untuk kritik dan saran. Kalau saya salah, mohon dengan sangat untuk diingatkan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa Like and Share~

--

--

Naufal Rabbani

Frontend Engineer. SidoarjoDev Initiator. @github and @vuejs enthusiast, find me on github https://github.com/BosNaufal.