Flat Shoes.

Kiky
2 min readApr 12, 2022

Baik hazel maupun Jehian sama-sama terdiam di dalam lift. Agak heran, karena biasanya pasti ada Jehian yang bakal ribut ngomong ngebahas ini itu. Tapi kali ini, yang dilakukan mas pacar cuman nunduk sambil nyender di dinding metal lift. Hazel heran, tapi nggak terlalu heran juga. Namanya juga Jehian Maleakhi, siapa yang bisa nebak dia coba?

Hazel sama sekali nggak mencoba buat buka topik. Dia bingung, liat tampang si mas pacar yang agak-agak suram gimana gitu. Jadi yang bisa dia lakuin cuman gerakin kakinya kesana kemari. Selain buat ngehindarin rasa bosan dan kebas, tumit Hazel juga kerasa perih sedikit. Setelah di lirik, walah ternyata lecet. Karena ujung sepatu flat shoes nya itu agak keras, mana Hazel nggak pakai kaos kaki lagi.

Lama hening, akhirnya Jehian nunjukin tanda-tanda kehidupan. Dia sengaja berdecak nyaring-nyaring, sampai Hazel takut buat noleh. Eh ini Jehian loh? Dia berdecak kesel aja udah bikin kaget, apalagi sampai keras banget gini. Si Hazel auto kena culture shock.

"Tumit kamu kenapa? Lecet?" Suara berat nan rendah khas punya Jehian menginvasi rungu Hazel. Bikin cewek itu sedikit kaget, tapi nggak ayal dia ngegeleng juga. Ngeiyain si Jehian, daripada ntar mas pacar tambah galak.

Tanpa aba-aba, Jehian ubah posisi jadi berjongkok di depan Hazel. "Eh ngapain?" Hazel megang pundak lebar Jehian, bermaksud nyuruh cowok itu berdiri semula.

Bukannya nurut, cowok itu masih setia jongkok di depan Hazel. Tatapannya berpindah dari pergelangan kaki, ke arah wajah Hazel. "Aku izin pegang kaki kamu ya?" Katanya.

Setelah itu, kaki Hazel di naik kan sedikit. Di lepasnya flat shoes yang menyiksa kedua pergelangan kaki Hazel. Kemudian di gantinya, dengan sepatu punya dia sendiri. "Loh? Kenapa sepatu kamu di copot? Nggak usah Ian." Sungut Hazel.

Jehian di tegur bukannya nurut, malah makin-makin. Sambil ngusap area tumit Hazel yang lecet, dia ngomong. "Nggak papa, yang penting kaki kamu nggak sakit lagi." Jehian dongak sekali lagi, tapi kali ini mau mamerin senyum manis punya dia.

Bunyi ding lift kedengaran ke buka. Dengan setelan casualnya, Jehian keluar dari lift lebih dulu. Tangannya terulur buat gapai jemari tangan Hazel. "Ayok, kita masih ada janji buat dinner ayam pokpok hari ini. Kalau kaki kamu masih sakit, bilang aja nanti aku gendong."

Akhirnya, seluruh orang yang lalu lalang di mall mandang Jehian aneh, geli tapi kagum juga. Rela nyeker sambil nantang nenteng sepatu flat shoes ceweknya. Kemana aja. Lumayan bikin iri, tapi ngegelitik juga. Pokoknya kata Jehian, "Si aku mah nggak papa. Yang penting kamu nya dulu nggak ke sakitan."

--

--

Kiky

Something, which until now could not be conveyed.