Bagaimana Menjadi Seorang Ahli Marketing dengan Biaya Rp 0,-

a.k.a. Apakah membeli ebook, tool, dan kursus online bisa membuat anda jadi sukses dalam 24 jam?

Darmawan
5 min readAug 6, 2015

Jadi marketer, tepatnya online marketer, itu seakan sulit. Dimana-mana selalu ditawari untuk membeli ebook, membeli tool, membayar webinar, atau ikut kursus ajaib yang katanya bisa langsung jadi “mastah”.

Apakah tidak bisa belajar tanpa mesti keluar biaya?

Apakah kalau tidak punya tool tidak bisa sukses?

Apakah setelah beli ebook bisa jadi kaya dalam sehari?

Hmm…

Melihat kondisi yang ada, wajar memang kalau berpikir seperti itu.

Untuk menjawab ketiganya, dalam artikel ini saya akan berbagi sedikit pengalaman ketika baru masuk ke dunia pemasaran online.

Dari pengalaman tersebut, anda akan belajar bagaimana cara menjadi marketer dari nol sampai mahir tanpa perlu mengeluarkan biaya.

Angka dan kata-kata yang menggiurkan

Coba lihat kalimat-kalimat dari orang yang berjualan di gambar ini. Betapa menggiurkan tawarannya.

Ada yang menjanjikan penghasilan $10,000 (sekitar Rp 100 juta), penghasilan 5 digit dalam 30 hari, kerja hanya 30 menit sehari, 595 konversi dalam 24 jam.

Enak ya?

Pertanyaannya:

Kalau bisa mendapatkan uang sebanyak itu semudah itu, buat apa mereka repot-repot jual ebook seharga $29?

Tunggu dulu…jangan salah paham.

Saya bukan mau menuduh mereka semua itu penipu, tidak. Memang betul apa yang mereka jual merupakan ilmu yang bisa menjadikan anda lebih sukses.

Tapi mungkin “sedikit” dibesar-besarkan…

…dan yang lebih penting, ini bukan tongkat sihir.

Seberapa banyak pun peralatan dan ilmu yang anda beli, mustahil bisa jadi sukses dalam hitungan hari.

Oh ya, ngomong-ngomong screenshot di atas dari WarriorForum.

Salah satu situs komunitas marketing terbesar, sebagian besar membernya masih pemula. Hampir semua online marketer pernah terdampar dan menikmati komunitas ini. Entah sekedar baca-baca, aktif menjadi guru, atau berjualan.

Termasuk saya, dulu.

Bertahun-tahun yang lalu waktu baru pertama kali punya penghasilan, sekitar beberapa ratus dolar saya gunakan untuk beli dari sana.

Intinya, menurut saya ini:

Ilmu terbaik selalu tersedia gratis

Serius.

Semua ilmu yang saya peroleh dari membeli ebook puluhan dolar itu akhirnya tidak terpakai sama sekali di kehidupan nyata.

Ada 2 penyebabnya.

Pertama, karena layak digunakan untuk jangka panjang. Atau kedua, karena sama atau tidak jauh beda dengan yang gratis.

Bahkan ilmu dari kursus online seharga >$1000 pun sebetulnya kalau kita telusuri di internet sudah tersedia secara gratis.

Yang membuat kursus online atau ebook itu lebih berharga karena informasi di dalamnya lebih terstruktur dan mendetail, kita dibimbing tahap per tahap.

Sekali lagi, saya bukan menyarankan untuk tidak membeli apapun.

Saya memberitahukan ini untuk anda yang tidak ingin keluar duit sama sekali. Jangan merasa mustahil bisa jadi sukses cuma karena anda tidak ikut kursus atau beli ebook atau punya tool tertentu.

Yang punya modal belajar, ingin paham lebih cepat, dan tidak ingin pusing menyerap ilmu dari internet yang berserakan…beli aja.

Satu lagi — Ini preferensi pribadi: beli ilmu lebih baik daripada beli tool.

Palu sebagus apapun tidak akan bisa dipakai untuk membangun rumah kalau yang memakai tidak tahu caranya membangun rumah. Tweet kalimat ini

Oke, lalu gimana caranya belajar?

Ini bagian terpenting dalam artikel ini.

Seperti yang barusan saya bilang…kursus online, ebook, dan produk informasi lainnya bertujuan untuk mengumpulkan semua informasi yang berserakan di internet. Supaya lebih mudah dipelajari.

Artinya, bersiaplah tenggelam dalam lautan informasi.

Tidak jarang orang yang bingung gara-gara membaca informasi yang bertentangan dari si A dan si B.

Banyak juga yang akhirnya ketagihan membaca. Akhirnya lupa untuk mengaplikasikan apa yang dibacanya.

Maka dari itu, inilah cara untuk mendapatkan ilmu terbaik tanpa perlu kebingungan.

Kuasai Bahasa Inggris

Meskipun saya sendiri orang yang menyediakan ilmu marketing dalam Bahasa Indonesia, tapi saya berani bilang bahwa ilmu dari website berbahasa Inggris berlipat-lipat lebih sip.

Jadi, kuasai minimal kemampuan membaca Bahasa Inggris.

Tidak susah dan, lagi-lagi, tidak perlu mengeluarkan biaya. Di post ini saya menjelaskan cara belajar Bahasa Inggris.

Hindari situs forum

Ini bertentangan dengan apa yang justru dianjurkan orang lain.

Ada beberapa alasan saya menganjurkan yang ini:

  1. Gampang ketagihan, akhirnya buang-buang waktu cuma untuk baca
  2. Sulit membedakan mana informasi yang salah dan yang benar dan yang sudah kadaluarsa
  3. Terlalu banyak informasi!
  4. Tempat termudah bagi para “mastah” mempengaruhi para pemula

Tapi karena di situs forum sering terjadi tanya-jawab mengenai hal-hal mendasar, mungkin ada baiknya juga aktif di forum.

Pilih 3 blog

Sebaliknya, tempat terbaik untuk belajar yaitu dari blog.

Banyak blog yang menyediakan panduan-panduan yang kualitasnya tinggi. Jauh lebih tinggi daripada diskusi yang kita temukan di forum.

Kenapa cuma 3?

Lagi-lagi karena information overload.

Kebanyakan informasi justru bikin kita jadi bingung. Maka dari itu pilih 3 blog terbaik. Biasanya kalau kita cari informasi dari Google, hasil-hasil teratas biasanya yang bagus-bagus.

Selanjutnya kita ingin supaya setiap kali mereka menerbitkan konten baru, kita dapat pemberitahuan.

Pilihannya 2:

  1. Langganan via email, atau
  2. Langganan RSS-nya dengan Feedly

Via email lebih enak karena kadang-kadang si pemilik blog kirim informasi yang cuma diberikan untuk pelanggan email.

Beberapa blog panduan marketing yang newbie-friendly:

Itu kira-kira.

Intip dulu, kemudian pilih 3 yang sesuai dengan topik marketing yang ingin anda pelajari.

Reverse Engineering

Yang ini favorit saya.

Wikipedia: Rekayasa balik atau rekayasa mundur adalah proses penemuan prinsip-prinsip teknologi dari suatu perangkat, objek, atau sistem melalui analisis strukturnya, fungsinya, dan cara kerjanya.

Jangan ter-intimidasi dengan pengertiannya.

Intinya sederhana.

Misalnya kita ingin belajar cara membuat iklan Facebook yang bagus. Pelajari iklan-iklan milik orang lain, analisa sendiri apa yang membuat iklan tersebut bagus…lalu tiru caranya.

Misalnya kita ingin belajar menulis artikel. Setiap kali baca artikel yang menarik, pelajari kenapa artikel itu menarik…lalu tiru caranya.

Misalnya kita ingin meluncurkan produk. Pelajari produk yang peluncurannya sukses, apa yang mereka lakukan…lalu tiru caranya.

Kira-kira begitu.

Saya pribadi merasa lebih banyak belajar dari metode ini daripada membaca-baca di blog marketing.

Kemampuan untuk melakukan reverse engineering ini yang membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk hidup lain…

…karena itu manfaatkan sebaik mungkin.

Praktekkan

Apa bisa seseorang jadi gitaris kalau cuma baca chord lagu tanpa pernah pegang gitar?

Apa bisa seseorang jadi berotot kalau cuma baca-baca tentang teknik latihan tanpa pernah angkat beban?

Ada perbedaan besar antara orang yang tahu dengan yang bisa.

Percuma belajar kemana-mana, beli produk ini-itu, kalau pada akhirnya tidak ada yang diaplikasikan sama sekali.

Sekian…

Itu sedikit hal yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman pribadi.

Setuju, tidak setuju, tergantung anda sendiri. Sekali lagi, saya tidak bermaksud menuduh pihak manapun. Tidak ada yang lebih bagus, tidak ada yang lebih buruk. Semuanya tergantung kebutuhan dan kemampuan anda sendiri.

Kalau anda suka dengan artikel ini, mohon klik ♥ atau share di bagian bawah halaman supaya semakin banyak yang membaca.

Artikel ini ditulis oleh Darmawan dari PanduanIM.com — blog yang menyediakan panduan terlengkap seputar marketing. Kunjungi halaman ini kalau anda ingin mulai belajar internet marketing.

--

--