Pengembangan Fitur Krealogi yang berfokus pada “Integrasi ke Marketplace”- UX Case Study

Desi Pibriana
7 min readSep 28, 2022

--

Proyek ini merupakan bagian dari tugas mingguan pada pelatihan UI/UX Design pada Program Digital Talent Scholarship Professional Academy (DTS-PROA) yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan informatika bekerjasama dengan Skilvul. Dalam hal ini Krealogi merupakan Challenge partner dan saya bukan bagian dari pihak Krealogi dan karya yang saya dan tim buat adalah murni bagian dari program Skilvul Digital Talent Scholarship PROA UI/UX Design.

Latar Belakang

Sumber: https://apjii.or.id/content/read/39/559/Laporan-Survei-Profil-Internet-Indonesia-2022

Berdasarkan Laporan APJII terhadap Profil Internet Indonesia 2022 yang dirilis Bulan Juni 2022, Penggunaan Internet oleh UMKM sebesar 87,43% baik itu pelaku usaha mikro, kecil maupun menengah. Hanya sekitar 12,57% yang tidak menggunakan internet untuk melakukan usahanya dengan sebagian besar beralasan bahwa penjualan produk/ jasa yang mereka lakukan sudah cukup baik.

Sumber: https://apjii.or.id/content/read/39/559/Laporan-Survei-Profil-Internet-Indonesia-2022

Persentase kepemilikan akun marketplace oleh UMKM tergolong masih kecil, yakni hanya sekitar 26,58% dengan TOP 3 marketplace yang paling banyak digunakan secara berturut-turut adalah Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Sementara sebesar 73,42% pelaku UMKM jusru tidak memiliki akun marketplace sama sekali, namun memilih berjualan menggunakan media sosial. Hal ini sangat disayangkan, mengingat potensi pasar dan kemudahan yang dapat diperoleh UMKM akan lebih besar apabila dapat memanfaatkan Marketplace dan/ atau media sosial dengan maksimal.

Krealogi yang merupakan sebuah bagian dari revolusi digital untuk UMKM Indonesia berencana mengembangkan fitur integrasi dengan marketplace. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi bagi UMKM serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace.

Objektif

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan saya dan tim berfokus pada integrasi produk ke marketplace dengan 2 fokus utama yakni:

  1. Mengintegrasikan akun Krealogi ke Marketplace yang dimiliki oleh pelaku UMKM.
  2. Mengunggah produk ke berbagai marketplace yang telah terintegrasi melalui akun krealogi.

Peran dalam Tim

Dalam mengerjakan proyek ini, saya berkolaborasi dengan 2 teman saya yakni Amebsyrhl, Hendrisandisetyawan, Katherina Samosir, dan Ivan Kurniawan. Dalam tim ini, saya berperan sebagai anggota tim, dimana tanggungjawab dan tugas saya dan anggota tim lainnya sama, yakni:

  1. Melakukan Riset Pengguna (User Research),
  2. Mengumpulkan ide-ide solusi,
  3. Membuat User Flow dan Wireframe
  4. Membuat tampilan antarmuka pengguna (User Interface Design)
  5. Membuat Prototype, dan
  6. Melakukan Usability Testing.

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Metode Design Thinking digunakan untuk memecahkan permasalahan pada pengembangan aplikasi menggunakan pendekatan user-centered, jadi peran pengguna sangatlah penting mengingat desain akhir nantinya akan dipakai oleh pengguna.

Sumber: https://confiespace.com/temukan-ide-brilian-dengan-design-thinking/

Tahap 1 — Empathize

Pada tahap Empathize kami melakukan pencarian dan pengumpulan informasi untuk menggali kebutuhan dari para pengguna aplikasi. Selain itu, kami juga melakukan secondary research dengan menganalisis kompetitor serta feedback user dari play store terhadap aplikasi-aplikasi yang sejenis dengan krealogi.

Tahap 2 — Define

Setelah mengetahui kebutuhan pengguna, pada tahap define kami membuat daftar kebutuhan pengguna sebagai dasar untuk mengembangkan desain antarmuka pengguna yang akan kami buat.

Pain Point

Untuk mengumpulkan Pain Point pengguna, dibuat daftar kemungkinan poin yang menyebabkan kesulitan pengguna. Kami menggunakan FigJam untuk berkolaborasi mengumpulkan ide-ide kesulitan yang mungkin saja dialami oleh pengguna.

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

How Might We

Setelah mendaftarkan beberapa ide-ide kesulitan yang mungkin saja dialami oleh pengguna, kami mendaftarkan solusi terkait bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat diagram “How Might We”.

Selanjutnnya, kami melakukan Vote untuk menentukan topik “How Might We” mana yang akan kami gunakanpada tahap selanjutnya.

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

Setelah pengelompokan, ditemukan beberapa topik utama, yakni Kategori Produk, Marketplace, Pengembangan UMKM, Marketing, dan Database.

Tahap 3 — Ideate

Tahap Ideate dilakukan dengan menggambarkan solusi yang dibutuhkan kemudian dilakukan evaluasi bersama tim serta menggabungkan kreativitas dari masing-masing tim.

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

Afinity Diagram

Setelah mendaftarkan solusi yang dibutuhkan oleh pengguna, lalu dilanjutkan dengan mengelompokkan ide-ide sejenis/ sama sehingga muncul topik utama yang spesifik dari sekumpulan solusi ide yang telah dibuat.

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

Diagram Prioritas

Setelah tersusun beberapa topik utama dari solusi ide, kami mengelompokkan ide-ide tersebut ke dalam Diagram Prioritas yang bertujuan mencari ide-ide mana yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu untuk dirancang berdasarkan usaha yang dibutuhkan untuk melaksanakan ide tersebut serta manfaatmnya bagi para pengguna.

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

Tahap 4 — Prototyping

Tahap Prototype kami mulai dengan membuat User Flow yang bertujuan untuk menunjukkan alur pada saat pengguna mengunakan fitur yang akan kami buat. Setelah itu, kami menggambarkan Wireframe berdasarkan user flow yang telah dibuat.

User Flow

Pada tahap ini, kami menggambarkan alur/ proses kerja dari fitur yang akan kami buat berdasarkan solusi ide yang telah kami buat sebelumnya.

Terdapat 2 User Flow yang menjadi prioritas kami, yakni:

User Flow 1- Koneksi akun krealogi dengan marketplace

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

User Flow 2- Publikasi produk ke marketplace

Sumber: File Figma yang dibuat oleh Team 2- UIXA31

Wireframe

Kemudian, wireframe kami buat sesuai dengan user flow yang telah dibuat.

Wireframe 1- Koneksi akun krealogi dengan marketplace

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

Wireframe 2- Publikasi produk ke marketplace

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

UI Style Guide

Setelah membuat desain Wireframe kami membuat User Interface Design (UI Design), yang diawali dengan membuat kumpulan komponen-komponen yang akan mempermudah kami dalam membuat UI Design yang disebut dengan UI Styleguide.

Terdapat 3 komponen di dalam UI Styleguide yaitu Atom, Molecule, dan Organism. Setiap komponen ini terbagi lagi menjadi beberapa komponen, dan kami gambarkan sesuai dengan komponen yang dibutuhkan saat mendesain tapilan User Interface (UI) dari fitur yang kami buat.

1- Komponen Atom

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan
This Picture Create By: Hendrisandisetyawan
This Picture Create By: Hendrisandisetyawan
This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

2- Komponen Molecule

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

3- Komponen Organism

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

Rancangan antarmuka Pengguna (UI Design)

Setelah merancang Wireframe, kami merancang tampilan antar muka berdasarkan Wireframe tersebut dengan menggunakan UI Styleguide yang telah kami buat sebelumnya.

UI Design 1- Koneksi akun krealogi dengan marketplace

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

UI Design 2- Publikasi produk ke marketplace

This Picture Create By: Hendrisandisetyawan

Desain prototype

Setelah membuat User Interface Design (UI Design), kami membuat Prototype dengan cara menghungkan komponen-komponen tertentu yang dapat berfungsi sebagai pemicu interaksi ke komponen atau halaman lainnya.

Tahap 5 — Testing

Setelah melewati tahap pembuatan tampilan secara menyeluruh termasuk prototyping, perlu dilakukan User Research sebagai indikator keberhasilan pengembangan fitur yang dibuat. User Research ini kami lakukan dengan metode survei meggunakan kuesioner yang disebarkan kepada para calon pengguna, dalam hal ini adalah para pelaku UMKM yang pernah berjualan secara online.

Adapun hasil survei tersebut kami tuangkan ke dalam Record Data User Research dengan hasil sebagai berikut:

Sumber: Hasil User Research Team 2 — UIXA31

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Usability Testing yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proyek yang kami kerjakan telah berhasil, dimana jika dilihat dari nilai skala SEQ ( Single Ease Question ) yang mendapatkan Result Passed, yakni pada angka 5.75.

Rekomendasi Selanjutnya

Berdasarkan hasilUsability Testing yang kami peroleh, kami mendapat saran untuk memperbaiki tampilan banner integrasi dengan Marketplace karena belum cukup menarik perhatian.

Oleh karena itu, tim kami melakukan Iterasi untuk memperbaiki banner yang dimaksud, dengan hasil Iterasi sebagai berikut:

Terima kasih telah membaca UX Case Study yang saya tulis ini sampai akhir. Semoga tulisan yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Oh ya, jangan lupa untuk meninggalkan umpan balik dan komentar ya, agar saya termotivasi untuk menulis. Sampai jumpa di Next Project… :)

--

--