‘Tidak Bermakna’

eliza dewi
2 min readJun 25, 2018

--

Abstrak, Ekspresionis, Realis, Kontemporer, nirmana. Dalam seni rupa murni, kebanyakan dari kita, seniman maupun hanya sekedar pecinta art, akan selalu tertarik dengan keunikan atau cerita dibalik sebuah karya.

Nirmana, berasal dari dua kata yang berbeda yakni ; Nir yang dapat berarti tanpa atau tidak, sedangkan mana adalah bentuk, atau makna. Jadi nirmana berarti sesuatu yang sebelumnya tidak bermakna, namun dapat menjadi sebuah karya visual setelah diolah.

Saya sendiri, sudah pernah melakukan beberapa eksperimen dan juga sudah merupakan tugas saya (dulu, sewaktu saya masih berkuliah di tempat lain) dengan nirmana. Nirmana, menurut saya secara personal, merupakan salah satu cara yang sangat menarik untuk mengekspresikan ketegasan, kelembutan, bahkan tekstur dari benda apapun yang biasa kita jumpai, dengan bentuk, titik, maupun garis yang sederhana.

Nirmana ada beberapa jenis, yakni nirmana 2D (dwimatra) dan 3D (trimatra). Nirmana 2D adalah nirmana yang dibuat di atas bidang datar (kertas). Nirmana 2D dapat berguna untuk mengetahui seberapa peka seseorang dengan bentuk, garis, dan juga warna. Nirmana 2D dapat menciptakan keselarasan yang keren bila dilakukan dengan baik. Berikut contoh karya-karya nirmana 2D saya;

Nirmana Texture
Nirmana Shape
Nirmana Line

Sedangkan nirmana 3D dibuat diatas sebuah bidang yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi, atau memiliki volume. Nirmana 3D juga bisa melatih kepekaan seseorang dengan material dan bahan-bahannya, struktur, dan juga sifatnya. Berikut contoh nirmana 3D saya;

Nirmana 3D

Nirmana tersebut saya buat sendiri dengan menggunakan kertas, cat poster, lem, kertas karton, dan sepotong kardus.

Meski berarti ‘tidak bermakna’, bukan berarti tidak dapat menjadi sesuatu yang harmonis dan cantik untuk dipandang. Kalau dipikir-pikir, siapa sih, yang tidak cinta dengan seni rupa?

--

--