Aurora Borealis — Gunvin AU

gomu
10 min readNov 23, 2023

--

Part 27

Pangeran Chivash

Setelah prajurit Chivash pergi bersama kakak dan tunangannya, Gyuvin memilih pergi ke tempat menyendirinya. Rumah pohon.

Ia hanya terduduk dengan memeluk kedua kaki nya, lalu menenggelamkan kepala nya di lututnya.

Matthew hanya bisa menunggu diluar. Karena dia tau, pangerannya ini butuh sendiri dulu.

Tak lama pintu pun terbuka memperlihatkan Gyuvin dengan mata sembabnya.

“Matthew. Tolong atur semua jadwal ku kembali seperti dulu mulai besok dan aku juga akan mulai belajar tentang jadi pendamping raja.”

“Gyuvin, kamu masih dibebas kan ka — ”

“Matthew….tolong. aku tidak mau bersantai saat gunwook…gunwook berjuang.”

“Baiklah pangeran.”

D-day

Hari ini adalah hari dimana perang itu akan berlangsung, gyuvin naik ke lantai paling atas istananya untuk melihat ke arah depan gerbang istana dan pelabuhan yang kini di kawal oleh banyak penjaga, keadaan kota pun hening karena diliburkan.

“Gyuvin! Gyuvin!” Itu suara matthew yang sedang mencarinya.

“Astaga. Berhentilah menghilang, atau setidaknya beri tahu aku. Aku hampir saja membunyikan peliut tanda kamu hilang.”

“Berlebihan sekali sih!” Ejek gyuvin dengan senyum khasnya.

“hah….. Dasar kamu ini. Ayo guru min sudah menunggu.”

Lalu kedua nya pun berjalan menuju perpustakaan utama.

“Sudah lama aku tidak bertemu guru min! Apakah dia sekarang mempunyai rambut putih dikepalanya?” tanya gyuvin.

“Entahlah, tunggu…. Guru min mewarnai rambutnya dengan pirang. Bisa jadi karena hal itu.” Jawab matthew dan membuat kedua nya tertawa.

Entah siapa yang berusaha membuat tawa untuk siapa, yang jelas mereka hanya ingin satu sama lain tidak terlalu bersedih.

“Jadi pengeran bungsu kita akan mulai belajar serius setelah depalan belas tahun?” Tanya guru min membuat gyuvin memajukan bibirnya.

“Guru min! Aku selalu serius belajar asal kamu tahu!” jawabnya penuh penekanan.

“hahaha baiklah pangeran, oh iya selamat untuk upacara mark mu, dan juga untuk upacara anugerah.”

Gyuvin yang mendengar hal itu pun menggerakan kaki nya dengan riang. Dia sangat senang bila seseorang membahas tentang mark dan anugrah nya.

“Terimakasih guru min! Ayo beri tahu aku tentang hal ituuuuu!”

“Baiklah — baiklah. Seperti nya pangeran kita ini tidak sabar jadi seorang ibu?” Tanya guru min dengan jahil, membut wajah gyuvin memerah.

“Bukan begitu!!! Ish lagi pula masih dua tahun lagi aku menikah!”

“Hmmm jadi setelah menikah kalian akan langsung membuat bayi? Bukannya harus menunggu peri aurora?” Pancing guru min.

“Oh??? Benerkah?” tanya gyuvin dengan mata nya yang membola.

“Yaampun, jadi pangeran bungsu kita benar — benar tidak belajar apapun sebelum nya? Aku yakin sudah memberikan ilmu nya pada mu saat berusaha lima belas tahun.”

“TIDAK! Ekhem aku tidak ingat guru min pernah memberi ilmu soal cara membuat bayi?” tanyanya sambil berpikir keras.

“Astaga. Bukan soal membuat bayi, pangeran. Soal peri aurora.”

“Bukannya sama saja???”

Guru min pun hanya bisa menghela nafasnya agar tetap sabar, dan mulai mengulang materi tentang peri aurora borealis yang akan memberikan anugerah saat kelahiran calon penerus raja. Gyuvin pun tersenyum saat mendengarnya. Lalu ia bertanya tentang kapan peri itu datang? Bukankah aurora borealis tidak menentu datang nya selama periode dua bulannya? Apakah itu tandanya dia harus bercinta selama dua bulan?

Sebuah pertanyaan yang membuat guru min dan matthew hampir saja tersedak oleh ludah nya sendiri.

Lalu guru min menjelaskan, aurora memang tidak menentu datangnya, namun saat muncul pun kan durasi nya cukup untuk bersiap. Jadi tidak selalu dua bulan kalian harus bercinta. Gyuvin pun mengangguk mengerti. Lalu ia kembali bertanya tentang cara membuat bayi dan cara nanti ia melahirkan seperti papanya.

Guru min menjelaskan tentang cara membuat bayi, dan gyuvin berkata oh! Dia sudah bercumbu dan juga sudah saling telanjang. Membuat kedua orang lain diruang ini lagi — lagi terkaget.

“Pangeran kamu tidak boleh melakukannya sebelum pernikahan, apalagi kamu sudah punya anugrah itu.”

“Tenang saja guru min. Kita bisa menahan nafsu kok! OHH apa karena aku nya yang kurang menggoda jadi dia bisa menahan nafsunya?”

Astaga anak ini ucap guru min dengan heran didalam hatinya.

“Baiklah, itu urusan kalian berdua. Yang jelas jangan melebihi batas!” Ucapnya tegas.

“Ekhem okay. Lalu….. apakah aku akan diajarkan cara menggoda suamiku? Atau cara membuat nya puas?” Tanya gyuvin dengan penasaran.

“Kamu akan diajarkan nanti. Untuk sekarang kita fokus pada melahirkan.” ucap guru min dengan tegas membuat gyuvin kembali memanyunkan mulutnya.

Guru min pun menjelaskan tentang melahirkan yang akan dibantu para peri denne, prosesnya memang lama sekitar satu hari. Namun gyuvin tidak perlu khawatir terlalu jauh.

Dan kelas pun berakhir karena gyuvin harus memasuki pelatihan lain. Pelatihan berkuda.

“Ish padahal sedang seru! Tidak bisa kah aku hanya mendatangi satu kelas perhari?” Tanya gyuvin pada Matthew.

“Hanya hari ini yang dua. Besok kamu full dengan guru min, membahas tentang hal itu dan tata cara menjadi pendamping raja.”

“Wow!!!! Nanti sebutanku apa? Raja juga seperti papa atau ratu seperti ibunda?” Tanya gyuvin dengan riang.

“Yang jelas bukan princess saat kamu bersama pangeranmu itu.” Jawab matthew penuh penekanan mengingat dua kejadian lalu yang membuat nya pusing bukan main.

“Hehehe jangan marah begitu dong tangan kananku yang paling baik!” Ucap gyuvin sambil menciumi pipi matthew membuat mereka berdua berhenti berjalan. Setelah puas, gyuvin pun berlari ke arah pelatihan kuda.

Dan kelas berkuda pun dimulai.

“Aduh.” Keluh gyuvin yang sekarang sudah ada dikasur kamar nya.

“Makannya hati — hati! Astaga bisa mati aku dipenggal pangeran mu itu.” Ucap matthew.

“Ish gunwook baik tahu! Lagi pula ini hanya terkilir besok juga sembuh!”

Iya, gyuvin terkilir saat akan berganti kuda. Entah fokus nya bagaimana, anak itu jadi terjatuh dan membuat kaki nya terluka.

“Minum obat dari tabib lalu tidurlah.”

“IYAaaaaaaaa bawel sekali. Sana!”

Dan akhirnya matthew pun keluar dari kamar gyuvin tentu saja dengan mempertegas pengawal pintu terlebih dahulu. Gyuvin hanya bisa tersenyum mendengarnya. Dia bersyukur dikelilingi oleh orang — orang yang sangat menyayanginya. Membuat nya bisa tertidur dengan lelap setiap hari.

Namun malam ini semua nya tampak berbeda, mark ditangan kanannya terasa sangat sakit seperti ada yang menghisap nya. Badan gyuvin juga terasa sangat sakit. Dia kenapa? Tunggu mark. Itu kan terhubung. Jadi gunwooknya kenapa?

Dibanding rasa sakit nya, sekarang rasa cemas nya jauh lebih besar, dia ingin berlari kencang dan bertanya pada guru min, namun keadaan kaki nya tidak memungkinkan hal itu terjadi. Dan ini sudah dini hari.

Gyuvin pun hanya bisa berhadap, gunwooknya baik baik saja, dimanapun ia berada.

D+2

Hari ini adalah hari kedua perang, suasana istana benar — benar tidak mengenakan entah karena apa. Pengawal yang terus berotasi menjaga mengusik tidur pangeran bungsu kita. Setelah makan pagi, gyuvin meminta untuk tidur lagi karena badan nya sakit, dan meminta guru min untuk mengajarnya di kamarnya saja. Seperti sekarang.

“Guru min apakah mark ku dan mark gunwook bisa berbagi rasa sakit?”

“Bisa. Namun tentu saja butuh banyak rasa sakit agar kamu bisa merasakannya juga. Itu sama hal nya dengan butuh banyak kekuatan agar gunwook juga bisa merasakan kekuatanmu mengalir untuknya.”

Gyuvin pun mengangguk mengerti. lalu kelas pun berlanjut tentang cara yang ia penasari kemarin juah tata cara dasar saat nanti jadi pendamping raja.

“Itu berarti aku tidak akan berpisah dengan gunwook bukan?”

“Tentu saja akan berpisah saat pertemuan antar raja.”

“ISH maksudku, aku akan selalu diajak kemana pun.”

“Iya, tapi itu tergantung kebijakan pangeran gunwook.”

“Huft menyebalkan sekali.” kata gyuvin membuat guru min terkekeh geli.

“Bukan kah pangeran gunwook itu selalu menurutimu? Jadi kenapa kesal begitu?”

“Masa sih? Padahal banyak juga hal tidak boleh seperti mengecup pipi bantal matthew!” Ucapan gyuvin kembali membuat guru min menggeleng.

“Berarti pangeran gunwook tipe yang sangat mudah cemburu.”

Lalu percakapan pun berlanjut, sampai akhirnya guru min memberikan sebuah buku.

“Ini buku tentang Denne yang terkunci, namun kamu bisa membacanya.”

“Kenapa?”

“Karena hanya keluarga kerajaan denne yang bisa membacanya. Kalau kami hanya melihat kertas kosong.” ucap guru min membuat kening gyuvin berkerut.

“Kamu sudah menyatu dengan gunwook karena mark. Itu tandanya kamu sudah menjadi bagian denne juga.” ucap guru min menjelaskan.

Ah….akhirnya gyuvin pun mengerti, lalu mengucapakan terimakasih. Dan guru min pun berpamitan

D-3

Gyuvin tadinya akan tidur setelah makan malam usai. Jadwalnya yang padat membuat nya cepat lelah, ditambah badannya yang tiba — tiba sakit ini membuatnya jauh lebih lemas dari biasanya.

Namun ia teringat dengan buku denne yang guru mun berikan. Lalu meminta matthew membacanya, dan seperti kata guru min matthew hanya melihat mertas kosong.

Gyuvin pun meminta buku itu, dan membukanya. Wow.

Saat dibuka munculah warna biru khas denne. Sangat cantik. Membuat gyuvin larut dalam bacannya. Buku ini bercerita tentang per i— peri denne yang sudah bersama kerajaan itu selama beberap abad.

Lalu mata gyuvin terfokus pada peri penjaga denne yang siap berperang bila dipanggil garis keterunan yang akan menjadi raja atau pun raja. Itu tandanya gunwook bisa memanggil peri penjaga saat perang ini. Lalu mata nya terkantuk dan gyuvin pun tetidur.

D+4.

Suara riuh membangun gyuvin dari tidurnya, ini adalah hari keempat. Dan kubu denne berhasil memenangkan pertempuran. Walaupun katanya kakaknya terluka cukup parah, namun tak apa karena tidak membahayakan nyawa nya.

Kaki gyuvin sudah sembuh sekarang, walaupun masih agak sakit. Dia berlari ke singgasana, lalu memeluk kedua orang tua nya dan bertanya tentang kebeneran nya. Kedua orang tua nya pun berkata benar. Namum sorot mata mereka terlihat sedih.

Suara langkah tergesa membuat mereka menoleh. Itu matthew yang kelelahan karena mencari pangerannya.

“Hehe maaf matthew!” ucapnya tanpa penyesalan.

“Jadi ayahhh kapan kita ke denne untuk menjemput kakak dan menghampiri tunanganku?”

“Prajurit chivash dan kakakmu sedang perjalanan pulang sekarang, tunggu lah sampai mereka datang.” Ucap ayahnya sambil membelai pipi anak bungsunya itu.

D+5

Kesatria pilihan dan putra mahkota chivash kini pulang ke singgasana kerajaan, mereka memberi penghormatan dan diberi kehormatan oleh raja.

Setelah acara resmi itu selesai. Gyuvin langsung menghampiri kakaknya yang langsung memeluk adik nya itu sambil menangis dan meminta maaf.

“Kakak?”

“Maaf gunwook terluka saat menyelamatkan kakak, gunwook kembali terluka saat menyelamatkan tangan kanannnya, ini surat dari jiwoong. Untukmu. Gunwook diculik, dibawa dalam keadaan setengah sadar, kakak hampir mengejarnya, tapi gunwook meminta kakak untuk melanjutkan dan memimpin perang. Karena kalau denne jatuh maka chivash juga akan terkena dampaknya. Jadi kakak membiarkan orang itu membawa gunwook entah kemana. Maaf…. prajurit inti denne masih mencari mer — GYUVIN.” Ucapan tergesa hanbin terpotong karena adiknya itu pingsan ditempat.

Gyuvin terbangun di dalam kamarnya. Sial kepalanya sakit. Kenapa juga dia bisa pingsan. Lalu suara langkah tergesa pun terdengar, juga diikuti langkah lain. Itu papa nya.

Memangnya ada apa?

“Nak, kamu butuh sesuatu?”

“Tidak. Kak hanbin mana? Bukan nya menemuiku malah menghilang!”

Tunggu ucapnya dalam hati, lalu ia pun membola kan matanya. Gunwooknya terluka. Gunwooknya dibawa pergi. Gunwooknya hilang. Tubuh itu pun kembali bergetar dan mulai memangis lalu dipeluk oleh papanya.

D+6

Ini sudah hari keenam, dan prajurit denne dikabarkan sudah kembali sepenuhnya ke istananya. Gyuvin akhirnya memberanikan diri membuka surat dari jiwoong.

Surat yang berisi permintaan maaf karena gagal menjaga pangerannya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya jadi jiwoong. Dia saja sekarang rasanya ingin menyusul gunwook ke denne dan ikut mencarinya.

Terlebih lagi kakaknya yang selalu menatap ya dengan mata yang bersalah. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Dan ini pun keputusan gunwook untuk menyelamatkan mereka.

Dan sialnya tertua diistana malah memikirkan tentang perjodohan yang mungkin akan bergeser pada Yujin.

Gunwook nya padahal masih hidup. Disurat yang ditulis jiwoong, peri denne membantu pasukan. Dan hanya gunwook yang bisa memanggil peri itu.

Walaupun semua orang berkata tidak mungkin pangeran denne itu bisa bertahan selama lima hari dengan keadaan terluka parah di tengah dinginnya salju. Gyuvin tidak peduli. Dia tetap berpegang teguh pada ucapan gunwook.

Tentang gyuvin yang harus percaya hanya pada gunwook jika itu menyangkut tentang gunwook.

Mungkin ucapannya saat itu untuk kejadian yang saat ini terjadi. Dan tentu sana gyuvin percaya pada gunwook. Dia bahkan tidak menangis lagi. Karena gunwook akan menepati janjinya.

Besok adalah hari kelahiran tunangannya itu, dan gyuvin berharap gunwook bisa menyambung usia nya sampai mereka menua bersama.

D+7

Lonceng kedatangan sebuah kapal dipelabuhan Chivash pun mengalun disepanjang istana. Membuat gyuvin yang sedang belajar dengan guru min pun keluar dan melihat siapa yang datang.

Sebenarnya gyuvin dilarang melakukan aktivitasnya, namun ia menolak dengan keras dan berkata bahwa dia harus bersiap — siap. Karena kalau gunwook pulang dia hanya punya waktu dua tahun untuk belajar. Membuat semua nya hanya terdiam saat mendengar hal itu.

Langkah kakinya pun ia percepat saat akan sampai ke halaman istana, namun jadi terhenti karena tangannya ditahan matthew.

“Itu kapal denne.” ucap matthew, lalu ia lanjut berbicara “Jangan panik atau sebaiknya pangeran menunggu didalam? Apalagi sebentar lagi malam. Nanti — ”

“Matthew. Sepertinya kamu yang panik bukan aku. Aku tidak apa — apa.” Sela gyuvin “ayo.” Gyuvin pun berjalan dengan santai diikuti matthew yang beberapa hari ini merasa asing dengan pangerannya ini, ia terlihat lebih dewasa dari sebelumnya, pangerannya jadi benar — benar tekun belajar dan tidak protes ataupun memangis seperti awal kejadian. Matthew hanya berharap ini adalah perubahan yang positif.

Lalu rombongan kereta denne pun tiba dipekarangan istana Chivash. Yujin keluar lebih dahulu. Membuat orang — orang berbisik, apakah mereka datang karena akan melaksanakan perjanjian baru dan ritual ulang. Membuat tangan gyuvin mengepal kesal.

Lalu, ada jiwoong yang muncul di belakang yujin. Membuat gyuvin menahan nafasnya. Ia benar — benar tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya

Jadi kemana kah kisah kini akan berlabuh? Mari kita tanyakan pada pangeran denne yang masih berputar di lingkaran salju.

--

--