Ditto sakit

Kimindaegi
3 min readOct 2, 2023

--

“Dittoooo…. Dittooo!!!”

Baru juga Ditto mau menghubungi Senja, sebuah suara mengangetkan dirinya. Suara yang sama sekali tidak ingin Ditto dengar saat ini.

Benar saja. Talitha datang dengan wajahnya yang panik, “Ditto? Ditto kamu kenapa? Yaallah tangan kamu! Kamu kenapa??”

Males banget deh Ditto kalo begini ceritanya. Ngapain sih ini mak lampir pake dateng kesini?

“Dittoo… kamu kenap….”

“Jangan pegang pegang!!” teriak Ditto pada Talitha yang membuat beberapa pengawas klinik pun melirik kearah mereka berdua.

Setau mereka, Ditto adalah orang yang ramah dan tidak pernah membentak siapapun. Tapi kali ini pria itu agaknya berbeda perlakuan dengan perempuan yang berada dihadapannya.

Bagaimana Ditto tidak berteriak? Talitha secara terang terangan memegang lengan nya. Perlakuan yang sangat buruk kepada pria yang sudah menikah.

“Ditto, kamu kenapa sih?”

“Lo ngapain sih kesini? Gue gak butuh lo” ucap Ditto pada Talitha.

Dibentak seperti itu, Talitha pun mengamuk, “Apa? Kenapa emangnya? Kamu liat kan, cuma aku yang peduli sama kamu”

“Gue gabutuh lo..”

“Butuh! Kamu butuh aku, Ditto! Coba liat? Siapa yang bakalan nolongin kamu kalo aku gak disini? Istri kamu aja gak ada kan? Apa gunanya dia coba aku tanya?”

“Saya disini” ucap seorang perempuan cantik yang tiba-tiba saja datang dengan wajahnya yang khawatir.

Senja, perempuan yang sudah menjadi istri sah Arditto itu datang dengan pakaian kantornya. Rambut hitam panjangnya ia biarian berantakan, namun tetap cantik dimata Ditto. Bahkan beberapa staff klinik yang berjaga disana.

Dengan cepat Senja menerobos masuk, mendorong tubuh Talitha agar menjauh dari suaminya, “Dit.. are you okay?”

Ditto tentu tidak bisa berbicara. Ia membeku ditempat kala melihat sosok Senja berada dihadapannya. Tangan perempuan itu juga meraba pipinya, mengelus dahi Ditto untuk mengetes suhu tubuh sang suami, “Kamu sakit ini. Belum makan ya? Mau pulang aja gak?”

Ditto mengangguk, “Mau…”

Sedang asik mereka bercengkrama, Talitha pun mencengkram bahu Senja erat, “Oh.. jadi lo ya perempuan yang rebut laki orang”

Meringis Senja dibuatnya, “Ah sakit”

“Talitha! Apa-apaan sih!!”

“Kenapa? Sakit? Itu gak seberapa dibanding kamu yang udah rebut Ditto dari gue” ucap Talitha seraya beralih ke rambut Senja.

Perempuan itu mencengkram kuat rambut tersebut hingga Senja tersungkur dibawah.

“Perempuan gila! Lo tuh harusnya sadar tempat lo dimana. Gausah ganggu suami orang!!” ucap Senja menahan sakit.

“Anjing lo ya”

Tak tanggung, Ditto pun menolong istrinya, “Cukup! Talitha, lepasin tangan lo!”

“ENGGAK MAU!!”

Karena terlalu heboh, staff klinik pun memanggil beberapa satpam untuk melerai pertikaian keduanya. Habis sudah beberapa rambut Senja yang tertarik akibat ulah perempuan gila yang menjambaknya itu.

Ditto langsung memeluk Senja sangat erat, yang pasti membuat Talitha berteriak kencang, “LEPASIN! LEPASIN SAYA!!”

“Mba! Heh! Berisik tau gak! Kamu ini siapa? Masalahmu itu apa?” ucap Satpam sambil membawa Talitha keluar dari ruangan.

Staff klinik pun datang menghampiri Senja, “Bu… Sini saya obatin dulu ya..”

Senja pun didudukan di kursi merah milik klinik. Tangan perempuan itu terdapat luka akibat pertengkarannya dengan Talitha.

Meringis Senja karena obat merah yang dokter balurkan, “Aw.. ssssh”

“Aduh bu.. sakit banget ya? Yaallah kok ada sih perempuan kaya gitu? Gila kali ya dia pegang-pegang suami orang! Daritadi tuh saya liatin dia emang udah gak bener” ucapnya membela Senja.

“Tau, mana ada cowok yang suka sama cewek gila kaya gitu” ucap Senja sambil melirik sang suami.

Ditto pun menghela nafas, “Aku engga!”

“Awas kamu ya berurusan lagi sama dia” ucap Senja mengancam sang suami yang mana malah diketawain oleh staff Klinik.

Padahal rencananya Ditto mau manja manjaan sama Senja karena lagi sakit. Eh malah gini

--

--