Karma

Kimindaegi
3 min readOct 30, 2023

--

Selagi Ditto diperiksa oleh pihak yang berwajib, Senja menunggu di luar bersama sosok perempuan yang sangat ia benci.

Perempuan yang sudah mengambil mantan kekasihnya itu. Sosok perempuan yang wajahnya terlihat berbeda dari yang sebelumnya.

Keduanya hanya terdiam sedari tadi. Menunggu hingga ketiga orang yang ada didalam ruangan keluar. Namun sayang, sepertinya penyelidikan akan sangat lama.

“Selamat ya, atas kehamilannya”

Senja menolehkan pandangannya sesaat, kemudian membuangnya kembali. Ia merasa tidak sudi untuk menatap sosok perempuan yang sudah mengambil miliknya dulu.

“Bener kata kamu, aku masuk kedalam keluarga Neraka” ucapnya ambigu.

Senja kini benar-benar penasaran, “Maksudnya?”

“Sebelumnya nama aku Tasya. aku minta maaf. Aku udah merebut Erhan dari kamu. Aku sangat mencintainya, aku mau dia ada di setiap hari-hariku. Dan ternyata aku berhasil mendapatkan dia dengan cara merebutnya dari orang lain..”

Sedih kalo diingat-ingat soal itu. Senja sudah melupakannya. Ia tidak mau mengingat kembali kejadian yang membuatnya terpuruk. Sangat terpuruk.

“Aku menikah sama Erhan digedung yang mereka siapkan buat pernikahannya dengan kamu. Semuanya langsung diubah dalam sekejap. Aku terlalu bahagia waktu itu”

Benar. Senja ingat sekali bahwa Erhan tetap melangsungkan pernikahan di tempat yang sebelumnya mereka sepakati. Pria itu benar-benar memakaikan gaun impiannya kepada perempuan lain.

Sakit sekali mendengarnya.

“Satu bulan kemudian, aku dinyatakan hamil. Aku bahagia banget. Mami terlalu menyayangi aku, dan Erhan pun sama. Namun itu semua gak bertahan lama karena aku keguguran. Semuanya berantakan. Mami terus marah, menghujat aku dan memaksa Erhan untuk menceraikan aku. Apalagi saat dokter menyatakan bahwa aku akan sulit punya anak” ucapnya sambil menitihkan air mata.

Disampingnya, Senja ikut menangis. Ia tahu betul bagaimana ucapan Mami yang menghinanya saat itu. Senja tau bagaimana rasa sakitnya.

“Aku kesulitan selama ini. Erhan juga kayaknya udah gak sayang sama aku. Kayaknya ini karma yang dikasih tuhan karena udah nyakitin kamu”

Karma?

Apakah ini maksudnya Erhan saat itu? Apakah ini yang ia maksud bahwa dirinya sedang menanggung karma karena sudah menyakiti dirinya?

Apakah doa yang sebelumnya Senja panjatkan sampai kepada tuhan, sehingga Erhan dan Istrinya mendapatkan cobaan yang bertubi-tubi seperti ini?

“Aku minta maaf. Aku bener-bener minta maaf atas kejadian yang menimpa kamu. Maafin aku karena aku udah mengambil calon suami kamu, dulu.. aku minta maaf”

Sedih? Jelas.

Senja juga merupakan sosok perempuan yang pernah mengalami hal serupa. Ia juga tau bagaimana sakitnya dihujat seperti itu, apalagi dengan ibu mertua sendiri.

“Tasya.. aku turut prihatin atas segala yang kamu alami. Aku bener-bener gak tau kalau kamu dapet cobaan kaya gini.. jujur aku bingung harus gimana, tapi aku beneran udah ikhlas. Aku maafin semua kesalahan kamu sama Erhan” ucap Senja.

Mendengarnya membuat Tasya menangis hebat lalu memeluk Senja dengan erat. Kehidupan Tasya membuat Senja bersyukur karena tidak masuk ke keluarga ini.

Senja mungkin tidak akan bisa bertahan, “Kamu kuat. Kamu harus bertahan demi rumah tangga kamu”

“Semoga. Semoga aku bisa” ucapnya.

Ketika Senja selesai memeluk Tasya, Erhan dan Ditto pun keluar dari ruangan. Hal itu membuat Tasya langsung menghapus air matanya kemudian menghampiri sang suami, “Mami mana Han?”

“Mami masih diperiksa didalem” ucap Erhan, kemudian memperhatikan Senja yang sedang menghampiri orang lain, Suami Sah nya.

Senja tersenyum yang mana dibalas senyuman juga oleh Ditto, “Maaf ya nunggu lama. Didalem agak ribet soalnya”

“Capek ya?” tanya Senja.

Ditto menggeleng, “Engga kok. Kamu ya capek? Yuk pulang. Nanti aku masakin masakan yang enak deh”

Senja mengangguk kemudian menggengam tangan sang suami.

Namun sebelum itu, Ia menatap kearah Erhan. Pria yang dulu pernah ada di hatinya.

“Han.. gue udah maafin lo. Gue maafin kesalahan yang udah pernah lo lakuin ke gue, dengan satu syarat. Lo gak boleh perlakukan istri lo sama kaya apa yang udah lo lakuin ke gue. Pernikahan bukan main-main. Kalian harus bertahan bagaimanapun ceritanya. Jadi tolong, lindungin istri lo dari siapapun, termasuk nyokap lo sendiri” ucap Senja pada Erhan.

Ditto tersenyum. Pasti para perempuan sudah saling bercerita tentang keadaannya satu sama lain. Dan Ditto bangga punya istri sebaik Senja.

Tuhan memang tidak pernah salah memberikan takdir pada umatnya.

--

--