The DEVIL

Mallory Bennett
6 min readAug 25, 2022

Dimitri menyudahi pecakapannya dalam pesan saat mobil Maserati hitam itu sampai di depan gedung petinggi Ascot Grup. Dengan langkah yakin, ia masuk kedalam ruang rapat yang telah dihadiri banyak orang. Mereka berdiri untuk menyalaminya, ketika ia menemukan Niel yang berdiri diujung meja berletter U.

“it’s really nice to see you here Dimitri, time has come. You can do it — ”

“thank you Mr. Carlton. Thank you for everything that you have done.”

“don’t mention it son. Memang sudah waktunya orang tua itu menurunkan egonya. Oh, how is Ivory? Aku belum sempat mengajaknya makan malam lagi.” Jabat Mr Carlton diiringi tawa khas orang tua.

“She’s doing well sir, dia menitipkan salam untukmu. For you as well, Niel.”

Kedua mata elang itu bertemu, Niel tersenyum miring menanggapi basa-basi sang calon komisaris. Kemudian menyambut uluran jabatan dari anak tunggal Ascot Group itu.

“sampaikan salamku padanya juga Dimitri, sudah lama sekali kami tidak bertegur sapa. Dikampus — ”

Dengan sengaja, Niel memelankan suaranya. Memberi tahu bahwa ia mengetahui semuanya.

Mulut Dimitri terkatup, ia tau Niel hanya menggretaknya. Berusaha untuk tidak melawan atau membantah pernyataannya.

“ — it’s so rare to saw you join the company meeting. Want to get involved? I hope you can breathe the same air here.” ujarnya sambil berlalu.

Dimitri teah mendudukan diri diatas kursi kulit di depan seluruh peserta rapat. Ia menyiapkan diri untuk kembali berhadapan dengan pemimpin tertinggi Ascot yang baru saja memasuki ruangan, dengan langkah percaya diri Thomas memijar senyum. Mengintimidasi seperti biasanya.

Dimitri mencoba menahan gemuruh dihatinya. Tidak untuk terlalu hanyut dengan kebencian yang hampir sampai diubun-ubun.

“terima kasih kepada para dewan yang telah hadir. Ini merupakan hari besar bagi Ascot Group dimana kita akan menobatkan pemimpin baru komisaris Ascot Group selanjutnya.” Seorang moderator membawa rapat menuju ke acara utama, setelah sambutan dari beberapa petinggi Ascot disampaikan.

“seperti yang kita ketahui, Ascot Group telah berdiri selama 24 tahun. Dimana dalam masa jabatannya, Mr Thomas Ascot membawa perusahaan ini berkembang dengan cukup baik. adapun kami sebagai pemilik saham menginginkan kinerja kepemimpinan yang tentu mendekati sempurna. Pemimpin yang akan membawa integritas baru yang pasti bersifat inovatif, proaktif dan praktikal — ”

“ — kebutuhan akan inovasi-inovasi teranyar dalam proyek pembangunan dan management perusahaan menjadikan kita begitu membutuhkan seseorang yang tepat dengan pengalaman mewujudkan inovasi modern, yang dapat membawa kita mengikuti permintaan pasar yang berkembang pesat di abad ini.”

Mr Carlton, kini mengambil alih acara. Ia membawa pidatonya menyambut calon penguasa Ascot di masa akan datang.

“ — dengan demikian, selaku dewan komisaris mengusulkan Dimitri Ascot sebagai calon komisaris yang mendekati sempurna untuk Ascot Group di masa depan.”

Tepukan riuh mengiringi berakhirnya pidato yang disampaikan oleh Mr Carlton. Kini, giliran Thomas yang berbicara.

“terima kasih kepada Mr. Carlton yang telah menyampaikan aspirasinya yang begitu luar biasa.”

Thomas berdiri, ia mengirim gerakan kepala pada seorang operator yang kini menampilkan gambar pada layar didepan mereka.

Matanya memicing, kesulitan menebak apa yang akan Thomas lakukan.

“Ascot Group telah menempuh banyak pengalaman yang menjadikan kita berkembang jauh lebih baik. Seperti yang dikatakan Mr Carlton bahwa inovasi teranyar begitu dibutuhkan dalam pengembangan program perusahaan serta proyek yang kita miliki. Maka dari itu, saya meluncurkan proyek besar ini.”

Kening Dimitri semakin ditekuk dalam. Sebuah video dipresentasikan oleh Thomas. Berisi perencanaan pembangunan gedung terbaru.

Thomas mengangkat tangannya keudara. seketika lampu diruangan padam. Sumber cahaya terletak pada layar didepan kami. menampilkan sebuah judul bertuliskan

Mega Project Hotel and Resort’

“aku mengembangkan Ascot Group selama 24 tahun lamanya. Perusahaan ini telah berkembang pesat dalam beberapa belas tahun berkatku.”pogahnya.

Dimitri medecih, ketika mendengarkan sang ayah angkat berbicara. Sifat arogan itu terdengar lucu di telinganya.

“ — ini adalah proyek yang akan kujalankan selama dua tahun kedepan.”

Layar didepan meja berganti menampilkan sebuah gambar empat dimensi. Sebuah ladang luas dengan rumput hijaunya yang indah.

“ini adalah ladang di Ashling Park. salah satu ladang anggur terbaik di London — “

Dimitri terhenyak, seakan tahu kemana pembicaraan ini berakhir.

“aku akan membangun sebuah perusahaan disini. Dimana diproduksinya wine wine terbaik dari ladang tersubur di kota London.”

Detakan jantungnya berhenti beberapa sekon. Kemudian kembali muncul berdetak cepat ketika ia melihat tempat yang ia sangat kenal.

Satu persatu gambar muncul pada slide selanjutnya. Sebuah animasi bergerak menampilkan bangunan berdinding kaca berdiri ditengah ladang yang indah itu.

“ — proyek ini akan memberikan kentungan besar untuk kita. Karena ladang ini telah turun temurun dikelola oleh petani kecil. Kita akan mengembangkan usaha mereka dengan membangun gedung yang memungkinkan para turis untuk berwisata dan menginap di hotel Ascot.”

Giginya gemerutuk menahan amarah yang memuncak hingga ke batang otak. Thomas akan membangun sebuah hotel di tengah ladang Wilden dan menjadikannya kawasan elit untuk sebuah Vineyard di pinggir kota. ini benar benar membuatnya marah.

Thomas akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan pada ayah kandungnya. Thomas akan mengklaim seluruh aset Wilden, menghancurkannya dan membangun Ascot yang lain di atas tanah milik mereka. Cara lama yang begitu keji.

Tangan Dimitri terkepal sempurna saat ia melihat apa yang akan di lakukan Thomas pada Anthony dengan membuatnya berhutang. Memerasnya hingga tidak ada yang tersisa. Thomas perlahan mengambil alih semua aset kekayaan milik Anthony seperti yang ia lakukan terhadap Railey.

Ia hampir menerjang untuk menghentikan Thomas, membunuhnya saat ini adalah cara yang paling sepadan.

“proyek ini akan selesai dalam 2 tahun. Setelah meratakan wilayah yang kita butuhkan, kita akan bisa membangun proyek ini secepat mungkin.”

Suara riuh dari semua orang kembali memenuhi ruangan. Ide gila Thomas membuat para dewan kebingungan.

“bukankah itu adalah milik Weldon? bagaimana bisa anda membangun gedung di tengah ladang yang masih aktif berproduksi??” tanya seorang dewan.

Thomas berdecak sambil menggerakkan telunjuknya mengatakan tidak

“itu perkara mudah. Ladang ini akan menjadi milik Ascot Group sebentar lagi.”

Manik Thomas bergerak menatap tepat dimata Dimitri “setelah pernikahan Dimitri dengan putri Wilden, dia sepakat untuk memberikan sahamnya pada Ascot Group.”

Dimitri menatap nyalang. Amarah berkobar diwajahnya. Rencana jahat Thomas berjalan mulus hingga Dimitri melewatkan perjanjian diantara mereka. Anthony menyepakati apa yang ditawarkan Thomas untuknya lalu mengambil nyawa Anthony dalam diam. Thomas benar benar seorang iblis.

“kita akan memulai meratakan wilayah pada pertengahan tahun ini. kurang lebih 2 bulan kedepan.”

Dimitri menelan ludah, menahan keinginan untuk mencekik pria tua itu dengan mengangkat tangan menginterupsi perkataan Thomas.

“maaf menginterupsimu Mr Ascot, aku rasa proyek ini terlalu ekstrim. Kita masih bisa membangun gedung gedung dibeberapa wilayah yang masih bisa terjamah oleh semua orang. Westminster sudah cukup memenuhi kriteria untuk pembangunan gedung bertingkat — ”

“ — Tidak perlu mengedepankan ambisi untuk mencapai ketamakan dengan mengklaim semua wilayah yang menjadi milik kita.” Dimitri mencoba mengendalikan situasi dengan nada bicara yang tenang. Menusuk halus tanpa luka.

Seringai kembali tergambar diwajah tua itu “ambisi adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan, dan ketamakan merupakan motivasi awal dari itu semua Son, kamu harus mengerti. Aku mengajarkanmu lebih dari itu — “

Rahangnya mengencang menahan pukulan yang hendak ia layangkan sebelum Niel membuka suara

“proyek ini bukanlah salah satu pengembangan perusahaan. Ini adalah eksploitasi. Ladang yang anda sebutkan merupakan wilayah aktif berproduksi. Kita tidak bisa membangun lahan diatas lapangan kerja yang sedang berjalan Mr. Ascot.”

Tekanan pada setiap kata yang disampaikan Niel seolah mewakili tatapan benci dari Dimitri. Namun ternyata pria tua itu tidak juga menyerah.

Kedua alis Thomas naik, tangannya diangkat keudara menggambar simbol garis melintang melewati lehernya.

“jika begitu, singkirkan.”

Semua orang terdiam. Thomas begitu gila dengan apa yang baru saja ia ucapkan. Dengan senyum penuh arogan, kembali Thomas menekan tombol remote ditangannya memunculkan gambar sebuah grafik.

Ia mendecih ketika tidak ada lagi orang yang mampu melawan.

“proyek ini tentu akan menguntungkan perusahaan. Kita bisa melebarkan sayap merambah semua bidang diindustri bisnis. keuntungan proyek ini akan mencapai 57% setiap tahun. Menghitung jumlah wisatawan yang begitu banyak. Permintaan pasar akan semakin berkembang, dan memungkinkan kita untuk membangung hotel dilahan lainnya.”

Dimitri mengedarkan pandanganku ke setiap meja. para dewan bahkan setuju dengan apa yang Thomas katakan.

“saya setuju. Ini akan menjadi proyek yang luar biasa.” ujar salah satu dewan dengan beberapa pihak yang menyetujuinya.

“tapi Mr Ascot, masa jabatan anda sudah tidak lama lagi. Apa anda yakin bisa menyelesaikan proyek ini?”

Tawa puas terdengar dari pertanyaan yang menurutnya bagus “semua rancangan akan berjalan sempurna meski tanpa diriku Mr. Hlitch — ”

“ — aku memiliki cloning dengan kualitas teratas, jika anda lupa.”

“aku menobatkan Dimitri Ascot sebagai komisaris Ascot Group. Juga menyerahkan proyek ini untuk diwujudkan dengan sempurna.”

Tepukan tangan mengiringi akhir dari presentasi Thomas. Semua mata tertuju pada Dimitri yang kemudian memberi selamat saat ia hanya bisa menahan segalanya dengan tatapan tajam kearah Thomas.

Dimitri kalah. Dimitri kalah telak darinya.

--

--