Aksara dan pertemuan pertama.

RAYA.
2 min readDec 8, 2022

--

I would really appreciate it if you read this while listening to EVERYTHING by The Black Skirts.

Yang pertama kudengar hari itu adalah gerit pintu yang dibuka perlahan, lantas disusul dengan tapak kaki yang gaungnya dengungkan wibawa. Itu adalah hari pertama aku mengenalnya— si lelaki dengan karismanya yang membuat siapa pun bertelisik penasaran.

And I was in awe for his presence.

Aku pikir — aku bahkan tak sanggup uraikan kata dari mulutku saat itu. Ia kepalang indah sampai aku hanya bisa hela napas tanpa pernah lepaskan bidikan mataku dari sosoknya.

Aku bersumpah demi Tuhan bahwa sang lelaki terlalu istimewa untuk menjadi manusia. Aku bahkan pernah berangan bahwa lelaki manis ini bisa saja adalah malaikat yang dipatahkan sayapnya agar dapat bertemu dengan seorang pendosa sepertiku.

Tapi hari ini aku melihatnya menangis, dan aku bisa merasakan bahwa di dalam dadaku ada sesuatu yang gegar setelah melihat tangisannya. Jelitaku sayang, aku tidak ingin kamu menangis, tapi terkadang dunia ini memang terlalu picik untuk jadi tempat berpijak, ya? Maka datanglah ke pelukanku, akan kusepuh lukamu dengan doa-doaku yang mungkin tak sampai ke Tuhan ini; maka datanglah kepaku, akan kubasuh bilur-bilurmu dengan tanganku yang tak suci ini; maka berlindunglah dalam rengkuhku, akan kujaga raga dan sukmamu agar tetap aman bersamaku.

Aku ingin melindungimu dalam dekapku yang sama rikuhnya, aku ingin menjagamu dalam hangat pelukku yang sama rapuhnya.

Namun, pada dasarnya, kita hanyalah makhluk Tuhan yang tak berhak tengadahkan kepala atas kuasa-Nya, kan, sayang?

Maka dari itu, kita pada dasarnya hanyalah raga-raga rapuh yang dipertemukan Tuhan dalam sebuah okasi dan dimensi waktu yang terlalu indah untuk menjadi nyata. Maka kita adalah kita, makhluk Tuhan yang penuh bilur dan luka, yang tak akan pernah sempurna.

Dan sayangku, kamu perlu tahu. Kamu perlu tahu bahwa aku tidak merasakan kupu-kupu yang terbang di dalam perutku, yang aku rasakan adalah rasa hangat dan penuh yang luar biasa. Yang aku rasakan adalah rasa nyaman dan tenang yang selama ini kudamba. Karena gelenyar layaknya kupu-kupu yang beterbangan di perut pada dasarnya adalah rasa cemas yang tak berarti baik, kan?

Maka aku ingin kamu merasakannya, merasakan hal yang sama. Merasa hangat dan penuh; merasa nyaman dan tenang; merasa dicintai dan dihormati dalam sekali waktu.

Aku ingin kamu merasakan hal yang sama.

RAYA.

--

--

RAYA.

Anything related to magic and fairy tales only existed in fairy tales; and my writings are like the euphemism of life.