UX Case Study : Last Wish — Bank Jago

Darmawan Abinugroho
6 min readSep 28, 2022

--

Logo Bank Jago

Catatan : Proyek ini merupakan bagian dari pelatihan UI/UX Design yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berkolaborasi dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Official Challenge Partner.

Halo! Saya Darmawa Abinugroho. Pada tahun ini saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika yang berkolaborasi dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Official Challenge Partner. Dalam Pelatihan ini peserta dibagi dalam beberapa kelompok sesuai challenge yang dipilih peserta. Saya beserta rekan kelompok mengerjakan studi kasus yang diberikan, yaitu Last Wish yang merupakan fitur terbaru dari Bank Jago.

Tentang Bank Jago

sumber : Mitrais Blog

Jago adalah aplikasi keuangan yang berfokus pada kehidupan yang membuat pengelolaan uang menjadi sederhana, kolaboratif, dan inovatif, memungkinkan Anda untuk fokus pada kehidupan, bersama keluarga dan teman.

Didirikan oleh inovator serial dengan rekam jejak yang terbukti dalam pinjaman mikro dan perbankan digital, Jago diposisikan untuk menjadi pelopor dan solusi keuangan yang berpusat pada kehidupan di Indonesia.

Sebelumnya bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk (Bank Artos), pada tahun 2019. Bank Artos memasuki era baru dengan adanya pergeseran pemegang saham pengendali. Pada tahun 2020, kami mengubah nama kami menjadi PT Bank Jago Tbk dan menyambut Gojek, melalui divisi pembayaran dan layanan keuangannya, Gopay, sebagai pemegang saham kami.

Objektif

Dalam studi kasus yang diberikan, objektif yang diselesaikan adalah bagaimana caranya membantu masyarakat agar tau pentingnya menyiapkan perencanaan masa depan yang belum pasti akan berjalan dengan baik. Bank Jago dengan fitur barunya Last Wish menyediakan kemudahan dalam pembuatan surat wasiat secara digital guna untuk mempersiapkan dan perencanaan terhadap masa depan yang akan dihadapi.

Peran Dalam Tim

Sebagai seorang UI/UX Designer yang berkolaborasi dalam tim. Kami semua bertanggung jawab atas semua proses yang telah dilaksanakan, seperti melakukan riset, mencari ide, pemilihan ide, pembuatan alur dari produk, dan pembuatan prototipe.

Design Process dan Hasil

Tim kami menggunakan konsep design thinking dan berikut adalah setiap tahapan yang dilakukan dan hasil yang didapatkan dari setiap tahapan tersebut.

Proses Design Thinking

1 — Empathize

Pada tahapan awal, kami mencoba memahami pengguna. Kami mencoba mencari tahu masalah apa yang user hadapi dan memahamu kebutuhan dari sisi pengguna. Dengan melakuan secondary research dengan berbagai macam sumber seperti resume dari AMA Session dengan Challenge Partner, artikel, dan rating yang diberikan pengguna pada Playstore dan Apps Store.

2 — Define

Pada tahapan kedua, dilakukan pendefinisian dari pain points yang dirasakan oleh pengguna dan menentukan solusi masalah mana yang akan diambil.

pain points
How-Might We

Berdasarkan pain points yang didapatkan, maka dilanjutkan dengan membuat How-Migth We berdasarkan pain points. Pada tahapan ini kami melakukan pemilihan HMW mana yang akan dipilih sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah yang sudah ditemukan. HMW yang dipilih adalah “Mempermudah user dalam membuat asuransi dan melakukan claim serta membantu user untuk menghitung besaran tagihan per bulannya”.

3 — Ideate

Setelah mengetahui pain points dari pengguna dan telah menentukan How-Might We pada fase Define. Langkah selanjutnya adalah fokus untuk memberikan solusi terhadap ide dan memprioritaskan ide yang sudah didapatkan untuk dilanjutkan sampai tahapan selesai.

Pemilihan Ide

Sebelum melanjutkan ke bagian prioritas ide, solusi ide yang didapatkan akan dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan langsung memberikan nama fitur yang ada dalam kelompok tersebut

Pengelompokkan ide
Prioritas Ide

Pada bagian Yes, do it now adalah bagian prioritas paling penting yang akan dikerjakan pertama kali. pada gambar diatas, fase penting ini akan mengerjakan fitur Product Information, Payments, Customer Care, Gamification, dan Hygiene Features seperti pembuatan dan perubahan surat wasiat, kalkulator jago, dan lain-lain.

4 — Prototype

Masuk lebih jauh, sekarang berada di fase prototipe. Membuat user flow dilakukan pertama kali dalam fase ini.

Flow Customer Care
Flow Payments X Gamification
Flow Product Information
Flow Asuransi
Flow Pembuatan Surat Wasiat

Setelah user flow telah dibuat, selanjutnya dilakukan pembuatan wireframe dan terakhir UI Final Design

Wireframe

Final UI Design

5 — Test

Fase terakhir dari design thingking, yaitu Testing. Pada fase ini akan mengujikan solusi dari masalah yang telah dibuat dalam bentuk prototipe produk digital yang telah dibuat. Kami memilih metode testing-nya dengan melakukan survey dan usability testing.

Objektif

  1. Mencari tau apakah user dapat dengan mudah dalam membuat surat wasiat dengan mengikuti flow yang telah dibuat.
  2. Mengetahui keberhasilan dari penambahan fitur Jago Last Wish yang didasarkan pada Single Ease Questions (SEQ).

Kriteria Responden

  1. Pria dan wanita berusia 25–35 tahun.
  2. Pekerjaan sebagai pegawai pada instansi apapun.
  3. Pekerja WFH dan/atau WFO.
  4. Tinggal di daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran perbulan).
  5. Memiliki asuransi dari kantor tempat bekerja.
  6. Pernah menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (misal Gojek dan Tokopedia).

Daftar pertanyaan

  1. Boleh ceritakan sedikit mengenai diri kamu dan beritahu sedikit mengenai kesibukkan kamu sehari-hari (Nama, umur, asal, pekerjaan, hal-hal yang disukai dan tidak disukai)
  2. Menurut anda, seberapa penting untuk mempunyai sebuah asuransi? mengapa?
  3. Apakah anda pernah membaca informasi seputar asuransi? Jika iya, tolong jelaskan menurut anda seberapa penting mempunyai asuransi. Jika tidak, mengapa?
  4. Apakah anda pernah membuat sebuah asuransi melalui sebuah aplikasi? Jika iya, aplikasi apa yang anda gunakan dan bagaimana pengalaman dalam menggunakan aplikasinya. Jika tidak, mengapa?
  5. Setelah melakukan task, fitur apa yang paling sulit untuk dimengerti?
  6. Bagaimana pendapat anda tentang fitur Last Wish ini?
  7. Seberapa bergunanya fitur Last Wish ini kepada anda?
  8. Tolong ceritakan pengalaman anda dalam menggunakan aplikasi bank jago terutama pada fitur Last Wish.
  9. Apakah data yang diminta telah memenuhi kebutuhan anda dalam membuat surat wasiat?
  10. Secara keseluruhan, seberapa mudah membuat surat wasiat berdasarkan task yang telah dikerjakan?

Kesimpulan

apa yang saya pelajari?— Selama proses pembuatan fitur terbaru dari Bank Jago, yaitu Last Wish. Saya mendapatkan pengalaman yang sangat baru. Untuk membuat suatu produk digital harus melewati beberapa tahapan metode dari riset, mendefinisikan masalah, mencari solusi ide, membuat alur dari produk yang dikembangkan, dan lain-lain. Yang menjadi poin utamanya adalah berfokus kepada pengguna sebagai tujuan pada saat proses pengembangan.

Terima kasih

--

--