Tears
Jenna jelas salah, sangat salah, tidak seharusnya Jenna membawa trauma lama Jesky yang Jenna tahu betul itu adalah kelemahan Jesky dan luka yang mendalam untuknya. Jesky saat ini tidak bisa bernafas normal, pandangannya kabur, telinganya berdenging, Jesky tidak tahu harus meminta bantuan siapa selain kepada Jenna, bahkan saat ini Jenna sudah terlalu benci kepadanya tanpa mengetahui fakta yang sebenar benarnya.
Adik Jesky, Zoe, memang sedang ingin menemui kakaknya karena inilah saat yang tepat untuk menjelaskan kepada Jesky kenapa dia lebih memilih untuk tinggal bersama papa daripada bersamanya dan mama, tapi Zoe salah, ini bukan waktu yang tepat untuk membahas itu, tapi Zoe tepat menyelamatkan Jesky.
"KAKAK!" Zoe berlari memeluk tubuh yang meringkuk kesakitan itu, Zoe tidak tahu apa yang terjadi kepada kakaknya. Jesky menangis, adiknya datang di saat ia butuh bantuan.
"Jafran.. Jenna.. mama.. papa, dek sakit.." Jesky menangis tersedu-sedu hingga dirinya tidak bisa mengatur nafas dengan baik di sela-sela itu pula Jesky semakin mengeratkan pelukannya ke Zoe.
"Kak jangan gini kak," seru Zoe menangis, keduanya sudah tidak bertemu beberapa tahun yang lalu, mereka berdua hidup dalam kesalahpahaman yang ada.
Jesky selalu mengira jika Zoe memilih tinggal bersama papanya itu adalah pilihan Zoe, padahal tidak, papa Jesky mengancam jika Zoe masih bersih keras untuk tinggal bersama Jesky, papanya berjanji akan membunuh Jesky di depan mata Zoe, jadi Zoe tidak bisa melakukan apapun selain menuruti keinginan papanya, Jesky tidak pernah tahu jika adiknya selalu menjaganya dari jauh, Zoe bersama papanya adalah bentuk lindungan agar Zoe bisa terus melihat Jesky dari jauh dan menjaganya tanpa memegangnya. Jesky selama ini memendam apa yang terjadi, mulai dari papanya yang menyiksanya dan keluarganya yang telah hancur.
Selama 2 tahun Zoe menemani Jesky rawat jalan, Jesky memiliki kondisi mental yang tidak stabil, selama 2 tahun itu pula Jesky selalu menyebut dua nama Zahir Jafran dan Jenna. Jesky membiarkan adiknya mengetahui password ponselnya dan mengetahui apa yang terjadi. Hingga Zoe berjanji akan membalaskan dendamnya untuk kakaknya yang harus menjalani rawat jalan ke psikiater.
Satu sekolah pun mengetahui terdapat perang dingin diantara Jesky dan Jenna, karena keduanya tidak pernah ada interaksi, bahkan Jesky meninggalkan seluruh organisasi dan ekskulnya yang ia sukai, semua orang tidak berani untuk membahas keduanya, sangat disayangkan hal seperti ini terjadi, terlebih lagi Jesky dan Jenna adalah wajah SMA Whifu, layaknya seperti anak kembar yang selalu berdua, mereka tidak pernah terpisahkan. Semua orang tidak pernah mengetahui masalah apa yang terjadi antara keduanya, tidak ada lagi Jesky dan Jenna selanjutnya di Whifu, tidak akan ada lagi.
Sejak hari itu Zoe memindahkan niatnya untuk sekolah ke luar negeri. seperti saran papanya, melainkan ia akan sekolah di Whifu dan membenarkan apa yang ada. Zoe juga mendapatkan informasi tentang Zahir, dia bukanlah anak SMA, melainkan Zahir sama sepertinya, anak SMP, hanya saja perawakan Zahir yang berlagak seperti anak SMA membuat Jesky dan Jenna tertipu. Untuk Jenna, Zoe tidak tau harus berkomentar apa, ia tau jika Jenna adalah teman dekat kakaknya, bukannya itu hal yang sangat tega untuk dilakukan seorang teman? hanya karena masalah sepeti ini?
"Kak Jesky, Zoe janji, kalo kak Jesky ga bisa menyuarakan suara kakak, serahkan ke Zoe, kak."