UX Case Study: Re-Design Halaman “Berita” KitaBisa App

Adinda Alifia Rahmadani
4 min readNov 28, 2021

--

Latar Belakang

Kitabisa yang berdiri sejak tahun 2013 merupakan platform online penggalangan dana dan donasi yang sering disebut sebagai platform crowdfunding berbasis donasi. Kitabisa saat ini adalah platform paling tepercaya di Indonesia, memfasilitasi 1,5 juta transaksi donasi bulanan dan lebih dari 100.000 acara penggalangan dana.

Begitu seseorang berdonasi, mereka dapat menerima update tentang kampanye yang mereka sumbangkan, termasuk informasi tentang berita kampanye terbaru, pencairan dana, penggunaan dana untuk apa, dan akhir kampanye. Informasi yang jelas tentang pembaruan mendorong individu untuk menyumbang dan membuat mereka mengakses kembali.
Skilvul sebagai mitra program pada program UI/UX Designer dan Kitabisa sebagai mitra tantangan, dihadirkan oleh Kampus Merdeka.

Objektif

Research yang dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan:

  • Mencari tahu apakah desain baru pada fitur “Berita” sudah sesuai kebutuhan user.
  • Mencari tahu apakah user terdorong dalam hal Donasi Kembali pada KitaBisa.
  • Mengujikan hasil redesign dari permasalahan yang dialami oleh user

Tim

Pada UX Case Study ini, saya berkolaborasi dengan Aditya Faisal dan juga Ahmad Farhan sebagai UI/UX designers dan juga UX Researcher. Kami bekerja sama dari tahap Emphatize sampai Testing.

UX Workflow

Dalam kasus ini penulis memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang penulis lakukan. Alasan penulis memilih design thinking karena keputusan yang dibuat berdasarkan apa yang diinginan oleh user, bukan dari data historis ataupun asumsi saja. Dengan menggunakan pendekatan ini, designer dapat menghasilkan sebuah produk yang disukai oleh target users.

Emphatize

Sebelum mendefinisikan pernyataan masalah dan ide, kami mengamati dan membuat strategi pada tahap Emphatize. Menu Kotak Masuk memiliki page “Berita”. Kitabisa dapat menggunakan fungsi ini untuk memberi tahu orang tentang apa pun yang terkait dengan kampanye. Tujuan dari fitur ini adalah untuk memberikan dan menyederhanakan informasi tentang kampanye yang disumbangkan sebelumnya, serta membuat individu begitu emosional sehingga mereka ingin berdonasi lagi. Selain itu, ini dapat meningkatkan kemungkinan menyumbang ke kampanye tersebut atau tujuan terkait. Donatur bisa melihat update format cerita dan update campaign terbaru.

Define

Kami membuat Pain Point dari output Emphatize pada tahap Define dan menciptakan How-Might-We sebagai peluang.

Ada banyak item di bagian Pain Point yang berfokus pada fitur dan yang lainnya pada masalah teknis. Dari How-Might-We, kami memutuskan bahwa tujuan utama adalah untuk meningkatkan retensi pengguna saat menyumbang.

Ideate

Kami mulai melakukan brainstorming ide berdasarkan How-Might-We ditahap Ideate. Kami membuat Solution Idea, setelah itu kami mendesain Wireframe menggunakan Crazy 8’s. Kami menuliskan ide sebanyak mungkin selama sesi brainstorming, berdasarkan How-Might-We.

Kami mengkategorikan ide-ide kami ke dalam Affinity Diagram. Hasil pemetaan Affinity Diagram nanti akan diterapkan pada desain.

Setelah selesai memetakan Affinity Diagram, kami berlanjut membuat Prioritization Idea. Seperti namanya, kami menata ide-ide kami ke dalam tabel prioritas.

Membuat Crazy 8’s sesuai dengan ide-ide kami yang sudah kami paparkan di atas tadi. Crazy 8’s ini lalu akan dikembangkan menjadi Wireframe

Prototyping

Kami mendesain UI menggunakan output Crazy 8, kemudian membuat Wireframe.

Mulai membuat UI sesuai dengan Wireframe, kemudian mengembangkan Prototype untuk pengujian pengguna pada tahap Testing. Jika pengguna belum pernah menyumbang sebelumnya, mereka harus melakukan donasi terlebih dahulu untuk menerima pembaruan dari kampanye. Kami menambahkan beberapa fitur di dalam page Inbox seperti Filter dan juga Customize Notifications.

Kami membuat UI Styleguide berdasarkan KitaBisa Product Language sebelum kami mulai mendesain. Warna, font, icon, tombol, dan input field adalah beberapa komponen atom yang kita buat. Header, tab, dan komponen molekul lainnya juga kami buat.

Setelah selesai membuat UI Design, kami melanjutkan pada tahap Prototype.

Testing

Kami mengevaluasi pekerjaan kami dalam tahap ini dengan melakukan Testing, melakukan wawancara, dan menguji Prototype. Pertama, kami membuat dokumen Stimulus User Research dengan tujuan penelitian, kriteria responden, daftar pertanyaan, dan skenario penelitian.

Research Plan :

  1. Metode yang digunakan : In-depth interview
  2. Jumlah responden : 2 orang
  3. Demografi market :
  • Berusia 25–35 tahun
  • Berprofesi pada sektor Publik Maupun Private
  • Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
  • Pernah melakukan donasi pada Platform Kitabisa
  • Tech Savvy

Kesimpulan

Dari hasil yang kami dapatkan dari melakukan User Research menggunakan System Usability Scale (SUS), kami memperoleh nilai 67.

https://www.edisusilo.com/cara-menggunakan-system-usability-scale/

Pada perhitungan skor System Usability Scale (SUS) di atas kami mendapatkan Acceptability Ranges pada level high dan Grade Scale kami berada pada urutan D. Berdasarkan User Testing, kami dapat mendapatkan data bahwa page donasi dan informasi campaign sudah cukup jelas. Menambahkan video dan foto terkait campaign dapat membantu donatur merasa lebih terikat secara emosional dan mendorong mereka untuk menyumbang lagi. Lebih banyak opsi berbagi ke situs yang menjangkau kaum muda adalah cara paling efektif untuk menyebarkan berita tentang campaign. Penambahan fitur filter juga sangat membantu pengguna agar bisa memilah berita/pesan yang ingin pengguna baca.

--

--