Bank Jago: Tahapan Design Process Fitur Jago Last Wish

Agus Aditya
4 min readSep 28, 2022

--

Disclaimer : Proyek ini merupakan proyek kelompok yang diberikan dari mengikuti Program Pelatihan UI/UX dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner, dan saya tidak bekerja di bawah kontrak profesional oleh Bank Jago.

Latar Belakang

Pada studi kasus kali ini, saya dengan tim saya melakukan penelitian pada aplikasi Bank Jago. Bank Jago merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang bank digital. Studi kasus yang dibawakan oleh Bank Jago pada Challenge ini termasuk “real case”. Kami melakukan penelitian terhadap fitur terbaru yang akan dirilis Bank Jago, yaitu Last Wish. Kami melakukan secondary research untuk mengetahui permasalahan yang ada dan juga melakukan analisis data terhadap pesaing dari Bank Jago. Terdapat beberapa topik permasalahan yang telah kami dapatkan, yaitu pendaftaran asuransi jiwa yang ribet, wasiat yang tidak dapat dikustomisasi, sulitnya mencari asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, dan lain-lain. Setelah itu kami dapatkan ide solusi untuk masalah tersebut, yaitu:

Objektif

  1. Membuat produk asuransi yang mudah digunakan dan dapat dipercaya pengguna
  2. Memberikan kesan menyenangkan saat menggunakan aplikasi tersebut
  3. Membuat desain yang nyaman digunakan untuk pengguna

Peran dalam Tim

Saya berperan sebagai UI Designer di dalam tim yang beranggotakan 5 orang yaitu Ramaditya Mirza, Yusuf Abdhillah, Nathalia Kusumasetyarini, Ronaldi Putra, dan yang terakhir saya sendiri. Sebenarnya di dalam tim sudah mendapat job desknya masing-masing dan semua anggota mendapatkan peran menjadi UX Researcher, UX Designer, maupun UI Designer. Tapi saya lebih suka dengan peran menjadi UI Designer. Adapun beberapa job desk yang saya dapatkan selama mengerjakan proyek tersebut, yaitu:

  1. Melakukan research tentang asuransi jiwa
  2. Membuat User Flow Pembayaran Last Wish dan Rekomendasi Produk
  3. Membuat Wireframe Rekomendasi Produk
  4. Membuat Design System pada bagian Button
  5. Membuat UI Design bagian pembuatan Last Wish, Edit Last Wish dan pembayaran Last Wish

Design Process

Pada kasus yang kami ambil, kami menggunakan pendekatan Design Thinking pada proses pengerjaan proyek kami. Kami menggunakan Design Thinking ini karena menurut kami pendekatan tersebut paling relevan digunakan memecahkan masalah kasus ini dan juga mampu mendorong mengeluarkan ide yang menarik serta kreativitas kami.

1 — Empathize

Pertama, kami melakukan research yaitu namanya secondary research. Disini kami melakukan research di internet dan menulis temuan kami pada google spreadsheets beserta linknya jika itu termasuk artikel.

2 — Define

Pada tahap define ini, kami akan mendefinisikan permasalah dari hasil empathize. Terlebih dahulu kami menuliskan pain point yang didapat dari hasil empathize.

Setelah menuliskan pain point, kami melakukan voting untuk mendapatkan How-Might We. Untuk nantinya dipilih yang mendapatkan voting paling banyak dan dipakai sebagai pokok permasalahan.

3 — Ideate

Pada tahapan ideate ini, kami mencari solusi untuk hasil voting How-Might We yang telah didapat. Disini kami melakukan brainstorming untuk mendapatkan solution idea yang bagus dan unik. Nantinya solution idea tersebut divoting kembali untuk mendapatkan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah pada studi kasus ini.

Selanjutnya dilakukan pengelompokkan untuk solution idea yang terpilih

Setelah solution idea terkumpul dan terkelompok sesuai kategorinya masih-masing, kami melakukan prioritization idea untuk menentukan fitur-fitur yang akan kami implementasikan terlebih dahulu dan fitur yang selanjutnya diimplementasikan.

Dalam tahap ini juga kami membuat Crazy 8’s untuk mendapatkan gambaran kasar berupa wireframe yang dibuat pada kertas HVS.

4 — Prototyping

Pada tahap prototyping ini kami membuat desain tampilan dari awal sampai dengan tampilan bisa digunakan untuk prototype. Di tahap ini kami full menggunakan aplikasi figma, tanpa menggunakan aplikasi sekunder seperti invision dan teman-temannya. Jadi full dari tahap awal desain menggunakan figma. Karena fitur yang dimiliki figma sudah lengkap, dari mulai pembuatan design system, user interface dan prototyping bisa dilibas dengan figma.

Foto dari GuerrillaBuzz Crypto PR di Unsplash

Berikut ini preview beberapa tampilan dari desain kami.

5 — Testing

Pada tahap testing kami memilih menggunakan online survey dengan jumlah responden sebanyak 5 orang. Kami juga melakukan testing dengan memberikan Maze sebagai aplikasi yang membantu kami untuk mengetes setiap fitur yang akan digunakan pengguna.

Kesimpulan

Banyak hal yang telah saya pelajari saat mengerjakan proyek tersebut, dimulai dari mengenal case study sampai ke design process yang ternyata sangat penting dalam proses pengembangan produk digital. Ini adalah tahap awal saya dalam dunia UI/UX Design. Semoga nantinya saya bisa terus berkembang dan bisa mengimplementasikan ilmu saya menjadi UI Designer.

Saya ucapkan terima kasih dan saya sangat menerima kritik dan saran dari kalian.

--

--