Bye, Tech in Asia …

Aditya Hadi Pratama
Idea Picker
Published in
3 min readNov 8, 2018
Last photo as Tech in Asia’s member

Sekitar tiga tahun lalu, saya menginjakkan kaki di sebuah apartemen kecil di Taman Anggrek dengan sebuah keyakinan. Saya ingin membantu para founder, investor, dan semua startup enthusiast di tanah air.

Dan untuk melakukan itu, saya harus melakukan lompatan karier yang cukup jauh, dari seorang developer menjadi seorang jurnalis. Dari sebuah perusahaan mapan yang bisa menjadi tempat menggantungkan hidup hingga usia pensiun, ke sebuah startup yang entah akan bertahan sampai kapan.

Namun berkaca ketika masa kuliah, saya pun sebenarnya tidak berniat untuk masuk ke jurusan Teknik Informatika. Ada sebuah “insiden” pada saat itu yang kemudian mendorong saya untuk mengganti pilihan jurusan saya dari Teknik Industri menjadi Teknik Informatika.

Dan nyatanya, itu adalah keputusan yang tepat.

Bidang IT dan komputer kini menjadi sesuatu yang sangat populer di mata anak muda karena potensi bisnisnya yang besar. Saya pun berharap keputusan saya untuk bergabung dengan Tech in Asia Indonesia juga sama tepatnya.

Ternyata … Saya kembali memilih keputusan yang benar.

Sebagai jurnalis di startup media seperti Tech in Asia Indonesia, saya mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan para founder dengan ide dan semangat yang luar biasa besar, investor dengan kebijaksanaan yang tinggi ketika membicarakan bisnis, hingga tokoh pemerintah dan selebritas yang tidak mungkin saya temui apabila saya masih bertahan di pekerjaan saya yang sebelumnya.

Saya tidak hanya bisa bertemu dengan mereka, namun juga menggali pemikiran mereka, dan menceritakannya lagi kepada orang banyak. Dan hal tersebut saya lakukan SETIAP HARI.

It’s like a dream come true … I can help people to share and gain knowledge every single day!

Namun seperti semua mimpi dan cerita indah, akan selalu ada akhir untuk segalanya. Dan di bulan November 2018 ini, tepatnya pada tanggal 16 nanti, mimpi indah saya bersama Tech in Asia Indonesia pun akan berakhir.

Sebagai individu, saya ingin mencari lebih banyak pengetahuan dan pengalaman, mencari lebih banyak mentor yang bisa memandu saya dalam menjalani hidup. Namun misi saya tidak berubah, saya ingin tetap membantu para startup enthusiast di Indonesia.

Itu misi saya sejak awal masuk ke dunia startup, dan itu pula misi yang akan saya bawa sampai kapan pun.

Terima kasih banyak atas semua bantuan, masukan, saran, dan tawa yang telah kalian berikan kepada saya sepanjang meniti karier sebagai jurnalis di Tech in Asia Indonesia. Saya pun minta maaf apabila ada kata dan perbuatan saya yang tidak berkenan.

Saya masih akan tetap di sini, di dunia startup Indonesia.

Saya masih akan tetap di sini, membantu para startup enthusiast untuk mencapai potensi maksimal mereka, walau mungkin dengan cara yang berbeda.

Saya masih akan tetap di sini, jadi jangan buru-buru hapus nomor WhatsApp saya.

Namun setelah menyumbangkan sekitar 1.400 tulisan di Tech in Asia Indonesia, saya harus mundur sejenak.

Sampai bertemu :)

--

--