Cahaya Islam Di Langit Merah Berbintang Lima

Ferdian Admil Sandika
4 min readFeb 25, 2022

--

Oleh : Ferdian Admil Sandika

Menjadi sebuah negara yang hingga saat ini belum terkalahkan sebagai pelaku perdagangan (eksportir) terbesar ke mancanegara di dunia. Negeri Tirai Bambu namanya sudah terlanjur masyhur di kalangan masyarakat dunia sejak dulu. Tidak disangka, Islam ternyata pernah memancarkan sinarnya di langit merah berbintang lima ini.

Perdagangan merupakan aktivitas yang menghubungkan siapa saja. Tidak hanya sebatas terhubung secara aktivitas ekonomi, namun, perdagangan dapat menghubungkan manusia secara budaya, agama, dan ras yang ada di dunia. Perdagangan yang seharusnya menjadi wadah pertukaran antara uang dengan bahan sandang, pangan, dan papan saja. Ternyata juga bisa menjadi proses bagaimana diterimanya sebuah ajaran keyakinan. Sebagai contohnya Islam.

Melalui jalur perdagangan yang dikenal sebagai Jalur Sutra (Silk Road) Islam melebarkan sayap keyakinan hingga ke Negeri Panda. Silk Road merupakan rute perdagangan dari Tiongkok. Istilah “Jalur Sutera” muncul karena rute ini dimanfaatkan untuk kepentingan dagang lintas benua dan salah satu komuditas andalannya adalah sutra.

Islam hadir dan berkembang di Negeri Tembok Besar ini melalui aktivitas dagang dan hubungan diplomatik antara etnis Tionghoa dengan pedagang muslim dari negara mana saja. Islam dikenal dengan sebutan 伊斯兰教 (Yīsīlán jiào) yang berarti Agama Islam. 伊斯兰 (Yīsīlán) berarti Islam atau Murni dan 教 (jiào) berarti Ajaran.

Berdasarkan sumber tradisional yang dipercaya kalangan muslim Tionghoa di Tiongkok. Islam pertama kali diperkenalkan oleh sahabat nabi yang bernama Sa’ad bin Abi Waqqas bersama dengan beberapa sahabat lainnya. Kedatangan Sa’ad bin Abi Waqqas yang ketiga kalinya merupakan sebuah perintah resmi dari Khalifah Utsman bin Affan untuk menjadi utusan kepada Kaisar Gaozong.

Walau hingga saat ini masih terjadi perdebatan antara kebenaran bahwa Sa’ad bin Abi Waqqas datang ke Tiongkok, namun, Sejarawan percaya bahwa siapapun diplomat muslim yang datang ke Tiongkok, mereka melakukan kunjungan ke dinasti yang memimpin Tiongkok saat itu.

Suku Hui merupakan suku terbesar di Tiongkok yang menganut agama Islam. Sebagai suku pertama yang meyakini Islam sebagai agama, tentu hal ini banyak sekali mempengaruhi tatanan hidup suku Hui dari sebelum mengenal Islam. Semisal dalam Islam saksi utama pernikahan adalah Ahong (阿訇) yang berarti Imam, jika seseorang meninggal maka wajib hukumnya untuk dibersihkan dengan air, kemudian dibungkus dengan kain putih (kain kafan), lalu dimakamkan tanpa menggunakan peti, dilarangnya memakan babi, serta contoh lainnya yang mengubah hidup dan prinsip suku Hui yang menganut Islam sebagai agamanya.

Umat Muslim Tiongkok dari kalangan suku Hui sudah menguasai kegiatan ekspor-impor sejak lama. Maka tak heran, jika Islam semakin berkembang meluaskan ajarannya ke seluruh penjuru Tiongkok melalui bantuan suku Hui sebagai masyarakat pertama yang menerima Islam sebagai keyakinan.

Jauh dari itu, masyarakat muslim Tiongkok juga sudah mengenal sistem ekonomi islam dan membangun komunitas muslim lengkap dengan masjid sebagai tempat untuk menimba ilmu agama, melakukan musyarawarah agama, serta dipimpin oleh seorang Ahong dalam setiap urusan keagamaan.

Islam Di Masa Dinasti Tang.

Perdagangan menjadi perhatian utama pedagang muslim. Dinasti Tang menjalin relasi yang erat dengan pedagang dari Asia Barat dan Asia Tengah serta membantu penyebaran agama Islam. Di masa Dinasti Tang Islam berkembang signifikan ditandai dengan makmur dan naiknya pertumbuhan masyarakat muslim.

Islam Di Masa Dinasti Song.

Kegiatan ekspor dan impor memainkan peran yang cukup penting dalam perekonomian sebuah bangsa. Hal ini dikuasai oleh masyarakat muslim pada masa Dinasti Song. Di mana masyarakat muslim Tionghoa memainkan peran yang besar dalam proses perdagangan ekspor impor serta hubungan dagang yang bagus di masa itu menjadikan mereka berhasil memegang dan mengendalikan jawatan umum pengangkutan pada masa itu.

Islam Di Masa Dinasti Ming

Pada masa ini, Muslim Tionghoa berkembang semakin besar. Bahkan beberapa memiliki posisi strategis dalam kepemerintahan Dinasti Tang seperti menjadi Panglima Perang. Selain itu, pemimpin ekspedisi ke Samudera Hindia juga merupakan seorang tokoh agung dari kalangan muslim bernama Cheng Ho. Pada masa ini lah masyarakat muslim Tionghoa melakukan asimilasi dengan menggunakan bahasa Mandarin (汉语-hanyu-bahasa suku Han), serta nama dan budaya etnis Tionghoa. Mereka juga mempelajari motif arsitektur tradisional untuk menyamakan bentuk arsitektur masjid mereka. Pada Dinasti Ming ini, Islam seringkali dianggap berada di masa kejayaannya di Tiongkok.

Masjid Jingjue di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok merupakan salah satu peninggalan yang diperjuangkan oleh Laksamana Cheng Ho sebagai aset warisan Islam di Kota Nanjing yang dulunya merupakan kota pusat kajian Islam.

Hingga saat ini, Masjid Jingjue masih kokoh berdiri sebagai tempat beribadah umat muslim di Tiongkok terutama di Kota Nanjing.

Muslim Hui dalam peradaban Tiongkok tidak hanya sebagai pedagang yang berasimiliasi dengan suku Han. Namun, mereka juga menjadi cendekiawan serta ilmuan yang memberikan kontribusi luar biasa ke Tiongkok dalam memperkenalkan dan menyebarkan pencapaian Asia Barat dalam bidang astronomi, kedokteran, dan sejumlah perkembangan keilmuan dan budaya lainnya.

Islam akan terus hadir di dalam kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Tidak lagi mengenal bangsa, ras, ataupun suku. Dengan pola pikir atas ketidaktertarikan masyarakat Tiongkok terhadap agama saat ini, maka Islam menjadi sesuatu yang cukup asing bagi mereka dibanding Islam yang hadir saat awal kedatangan diplomat muslim ke Tiongkok. Namun, cahaya islam tak akan pernah redup di langit merah berbintang lima ini.

Sumber bacaan:

Berikut beberapa dokumentasi Muslim di Tiongkok:

Prosesi Shalat Jumat di Masjid Jingjue, Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok (Dokumentasi Pribadi)
Prosesi Shalat Jumat dan Lingkungan Dalam Masjid Jingjue, Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok (Dokumentasi Pribadi)

--

--