Adminshare
2 min readFeb 2, 2024

Tanwin ada 10 jenis nahwu sorof

Tidak Semua Tanwīn Itu Tanda Isim

Tanwīn adalah suara Nūn mati tambahan yang berada di akhirnya kalimah isim namun tidak ada tulisannya. Setidaknya ada 10 macam Tanwīn yang disebutkan dalam “Al Kawakib Ad Durriyyah” Hasyiah dari kitab “Mutammimah Al Ajurumiyyah”, “Jami’ud Durus” dan “Syarh Ibnu Aqil”

1. Tanwīn Tamkīn; Tanwīn ini disebut juga Tanwīn Sharfī yaitu Tanwīn yang berada pada isim-isim yang Mu‘rab Munsharifah (menerima perubahan dan menerima Tanwīn). Seperti contoh lafazh: (رَجُلٍ وَ كِتَابٍ).

2. Tanwīn Tankīr; yaitu Tanwīn yang hanya ada pada sebagian Isim Mabnī (Isim yang tetap atau tidak menerima perubahan). Fungsi dari Tanwīn ini adalah untuk membedakan antara lafazh yang Ma‘rifat dan lafazh yang Nakirah. Contohnya lafazh (مَرَرْتُ بِسِيْبَوَيْه) jika (هَاء)nya lafazh (سِيْبَوَيْهِ) tidak di Tanwīn, maka lafazh ini Ma‘rifah ‘Alam (nama), sehingga yang dikehendaki lafazh ini adalah Imām Sibawaih yang masyhur akan keilmuannya dalam bidang Nahwu. Sedangkan kalau lafazh (سِيْبَوَيْهٍ) ini di Tanwīn maka lafazh ini adalah Nakirah, sehingga yang dikehendaki adalah seseorang (siapa saja) yang memiliki nama ini (Sibawaih). Tanwīn ini juga berlaku pada isim Af‘āl yang mempunyai tujuan untuk membedakan antara yang Mubham (samar) dan yang Mu‘ayyan (ditentukan).

Contohnya lafazh (صَهْ – مَهْ – إيه ) jika (هَاء) nya lafadz-lafadz tersebu tidak di Tanwīn, maka lafazh ini Mu’ayyan (jelas/ tertentu). Sedangkan kalau lafazh- lafadz tersebut di Tanwīn maka lafazh ini adalah Mubham (samar)
3. Tanwīn ‘Iwadh; Tanwin Pengganti, ada tiga macam:

a. Tanwin Pengganti Jumlah : yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada Lafadz إذ sebagai pengganti dari Jumlah sesudahnya. Contoh : Tanwīn pada lafadz حِيْنَئِذٍ dalam Firman Allah:

وَأنْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَنْظًرُوْنَ asalnya حين إذ بلغت الروح الحلقوم

(Kalian ketika itu sedang melihat) Maksudnya ketika nyawa sampai di kerongkongan.

Jumlah kalimat ini dihilangkan dengan mendatangkan Tanwin sebagai penggantinya.

b. Tanwin Pengganti Kalimah Isim: yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada Lafadz كل dan بعض sebagai pengganti dari Mudhaf Ilaihnya. Contoh:

كَلٌ قَائِمٌ asalnya كَلُ إنْسَانٍ قَائِم

(Semua dapat berdiri), Maksudnya Semua manusia berdiri. Kata manusia sebagai Mudhaf Iliahnya dihilangkan dan didatangkanlah Tanwin sebagai penggantinya.

c. Tanwin Pengganti Huruf : yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada lafadz جوار dan غواش dan sejenisnya, pada keadaan I’rab Rafa’ dan Jarr nya. Contoh:

هَؤُ لاَءِ جَوَارٍ . وَمَرَرْتُ بِجَوَارٍ

(Mereka itu anak-anak muda. Aku berjumpa dengan anak-anak muda). Pada kedua lafadz جوار asal bentuknya جواري kemudian huruf Ya’ nya dibuang didatangkanlah Tanwin sebagai penggantinya.

4. Tanwīn Muqābalah; yaitu Tanwīn yang berada pada Jama‘ Mu’annats Sālim yang keberadaannya itu untuk membandingi Nūnnya Jama‘ Mudzakkar Sālim. contoh:

هؤلاء بناتٌ فاهماتٌ
(Mereka anak-anak perempuan yg faham)

5. Tanwīn Dharūrah; yaitu Tanwīn yang berada pada Isim Ghoiru Munshorif atau Munādā Mabni yang semestinya tidak di Tanwīn menjadi di Tanwīn karena darurat syair. Contoh :

هذا ابنُ فاطمةٍ إن كنتَ جاهله
سَلَامُ اللهِ يَا مَطَرٌ عَلَيْهَا

Lafadh فاطمة semestinya tidak di Tanwīn karena Ghoiru Munshorif , dan lafadh مطر juga semestinya tidak di tanwin karena Munādā / Mabnī .