Pengertian, Ciri-Ciri, Sejarah dan Contoh Liberalisme
Pengertian, Ciri-Ciri, Sejarah dan Contoh Liberalisme — Banyak paham dan ideologi yang berkembang sejak lama bahkan hingga saat ini masih banyak dianut oleh kelompok masyarakat dalam suatu negara. Salah satu yang ideologi yang banyak dianut dan memiliki sejarah menarik untuk dibahas adalah liberalisme.
Paham atau ideologi ini seringkali dikaitkan kekebasan individu. Namun, liberalisme sejatinya tidak sesederhana kebebasan yang dibayangkan banyak orang.
Pengertian Liberalisme merupakan salah satu jenis ideologi atau paham yang memang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan bagi tiap-tiap individu.
Kebebasan yang diberikan dalam hal ini mencakup keseluruhan bidang seperti politik, ekonomi, sosial, agama, dan berbagai bidang lainnya. Paham ini benar-benar merujuk pada kebebasan sehingga menentang segala bentuk pembatasan pada individu tertentu.
Paham ini juga memiliki pandangan bahwa masyarakat dan negara harus saling menghormati kebebasan individu.
Paham liberalisme tumbuh dan berkembang dengan baik dalam negara yang memiliki sistem demokrasi. Hal ini berkaitan erat karena demokrasi dan liberalisme sama-sama menganut unsur kebebasan di dalamnya.
Namun kebebasan yang ada bukan mutlak dan dianggap selalu benar. Kebebasan yang dimaksudkan tetap memiliki batasan-batasan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk menjaga keteraturan dalam ideologi ini.
Sistem ideologi liberalisme memiliki beberapa ciri pembeda yang dapat dilihat dari sistem ideologi lainnya. Ciri Liberalisme tersebut antara lain:
(1) dalam liberalisme, masyarakatnya memiliki kesempatan yang sama dalam bekerja dan memiliki sesuatu,
(2) masyarakatnya mendapatkan perlakuan yang sama dalam penyelesaian masalah untuk menghilangkan egoisme,
(3) pemerintahan ditentukan oleh persetujuan rakyat atau masyarakat yang diperintah,
(4) memiliki hukum yang berjalan untuk membela dan memakmurkan rakyat, dan
(5) negara hanyalah merupakan alat untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar.
Ideologi liberalisme muncul pada awal abad ke-18 yang yang merujuk pada peristiwa terjadinya Revolusi Perancis.
Seiring dengan berjalannya waktu, liberalisme klasik mulai menghilang dan tergantikan oleh liberalisme modern. Aliran liberalisme modern mulai muncul sejak abad ke-20. Pada dasarnya, kedua aliran ini memiliki sistem yang sama.
Namun yang membedakannya hanyalah pada liberalisme modern tidak pernah mengubah keadaan yang pokok dan hanya mengubah hal-hal dengan tutur lain. Nilai inti tidak berubah dan hanya muncul tambahan-tambahan sesuai perubahan waktu yang terjadi.
Contoh gambaran dalam sistem ideologi liberalisme adalah terdapat banyak agama, suku, dan ras yang ada di dalam suatu negara.
Hal tersebut menunjukkan bahwa liberalisme atau kebebasan yang berkaitan dengan individu dijamin dengan peraturan-peraturan yang melatarbelakanginya. Selain itu pada contoh lainnya, adalah adanya pemilu yang menetukan pemimpin oleh rakyat yang akan dipimpin.
Hal tersebut sesuai dengan ciri liberalisme yang biasanya mendapatkan pemimpin melalui proses pemilihan oleh masyarakat.