Study case : Kreologi — membuat fitur pengiriman barang, cashflow dan inventori

Agung Abdullah
9 min readOct 6, 2022

--

Latar Belakang

Proyek ini adalah bagian dari program pelatihan UI/UX oleh Skilvul, untuk program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Krealogi merupakan Challenge Partner. Saya TIDAK bekerja atau dikontrak secara profesional oleh Krealogi.

mengapa saya menulis case study tentang krealogi? karena saya terpilih sebagai salah satu perserta pelatihan yang di berikan oleh digitalent by KOMINFO yang bekerja sama dengan skilvul.com sebagai penyedia materi Pembelajaran UI/UX Mastery, menulis case study di medium merupakan salah satu bagian dari tugas “membangun portofolio”

pada awal pelatihan kita disuruh memilih case / challange brief yang berisi kebutuhan — kebutuhan yang nantinya harus kita penuhi dan selesaikan selama masa pelatihan berlangsung, pada masing — masing challange brief tersebut selain memiliki masalah yang harus kita temukan solusinya, di sana juga di cantumkan kriteria gambaran siapa-siapa saja yang cocok dengan challange brief tersebut

hati saya terpaut pada salah satu challange brief yaitu kreaologi, berdasarkan kriteria, challange ini cocok untuk orang yang berada di daerah dan pernah berkaitan dengan umkm atau usaha yang berkaitan dengan produksi suatu barang, nah…

Krealogi adalah produk digital / aplikasi android untuk memudahkan UMKM di Indonesia dalam melakukan produksi barang, pencatatan barang, pembukuan kuangan dll. Aplikasi Krealogi dibuat dengan tampilan yang ramah pengguna, sehigga dapat digunakan oleh pelaku usaha dari berbagai kalangan. Fitur yang dibuat juga bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Selain itu, Krealogi juga merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM.

dan dari permasalahan-permasalahan yang harus kita temukan solusinya pada challange brief tersebut, pada krealogi ini, saya merasa mampu untuk di selesaikan, karena saya secara pribadi dari usia awal remaja atau usia sekolah sampai sempat bekerja di gudang yang berada di sebuah pasar tradisional di kota Bukittinggi selama 3 tahun, karena selalu menghadapi transaksi keuangan, ketersedian barang di toko kelontong orang tua saya waktu remaja, ber-relasi dengan banyak pedagang dan usahawan dari remaja hingga awal dewasa, akhirnya saya memutuskan untuk memilih challange brief ini

Objektif

  1. Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk,pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.
  2. Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengatur pengiriman barang dari tempat usahanya ke tempat pembeli / calon pembeli mereka berada

Peran dalam Tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 5 anggota tim, adnan baharudin baha, fajar maulana, zaky muhammad. dalam pengerjaan proyek ini kami memiliki tanggung jawab dan tugas yang sama, yaitu:

  • Melakukan riset pengguna,
  • Mengumpulkan ide-ide solusi,
  • Membuat User Flow dan Wireframe,
  • Membuat tampilan antar-muka pengguna,
  • Membuat Prototype, dan
  • Melakukan Usability Testing.

Tetapi pada tahap pengerjaanya saya lebih banyak membuat fitur pengiriman barang yang didalamnya sudah termasuk cek ongkir dan catatan pemesanan dari user

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. karena design thinking merupakah design proses yang kami pelajari selama mengikuti pelatihan DTS di skilvul. dalam proses menjalani masa pelatihan, design thinking adalah pelajaran sekaligus pratik utama kami untuk menyelesaikan objektif permasalahan yang skilvul berikan berupa challange brief dari du anyam yaitu kreaologi

1 — Empathize

  1. emphatize
Photo by Aarón Blanco Tejedor on Unsplash

di tahap emphatize ini kami menggunakan secondary research untuk mengumpulakan data yang dibutuhkan dalam memenuhi tujuan objective kami, pada secondary reserach ini untuk memahami user dan bisnis terhadap permasalahan apa saja yang ada dalam membangun fitur-fitur pencatatan keuangan, pencatatan inventory dan pengiriman barang nantinya

kami mengumpulkan dan menyusun review dan ulasan dari user yang menggunakan app kompetitor dan app yang serupa dengan krealogi di playstore dan menyusun ulasan-ulasan yang sekiranya berkaitan dengan tujuan objectif kami kedalam google spreadsheet yang sudah di siapkan oleh penyelengara pelatihan

selain mengumpulkan data dari playstore kami mengisi google spreadsheet tersebut berdasarkan observasi yang terjadi di kehidupan nyata atau lapangan, maupun observasi yang kami alami sendiri secara pribadi

hasil riset-riset tersebut kami menemukan beberapa hal yang ingin user

berdasarkan kompetitor BukuKas, FamFina, eKAS kami menemukan bahwa

  • Fitur User Flow berdasarkan kompetitor BukuKas, FamFina, eKAS kami menemukan.

Kelebihan : bahwa pada cashflow user itu tebantu untuk pencatatan transaksi penjualan atau pembelian, aplikasi nya cukup sederhana, simple dan mudah di pahami, membantu pembukuan harian (buku kecil) user menilai itu Bagus, lumayan lengkap, paling penting bisa scan/tambah foto

Kekurangan : ada sedikit bug, Di halaman depan, user ingin akses offline dan tambahkan fitur backup cloud untuk jaga² jika data tiba² hilang, user ingin kalau bisa warna nominal & keterangannya harusnya di ganti warna hitam agar kita lebih jelas melihatnya dan user ingin dilengkapi bagan bagan, yang isinya itu dari berbagai pemasukan…

  • Fitur Pengiriman berdasarkan observasi kami

pada proses pengiriman user bisa menggunakan jasa logistik yang sudah ada di banyak tersebar di banyak daerah seperti jne, pos indonesia, tiki, ninja express dan shopee express dll, untuk mengirim barang informasi yang paling dibutuhkan oleh user itu adalah harga ongkos kirim, jadwal ketersediaan pengiriman, lokasi pengiriman / outlet logistik, dan tracking barang

  • Fitur inventory berdasarkan observasi kami

selain pengguna dapat mencatat jumlah stok ketersediaan barang, pengguna juga bisa menetapkan harga modal dan harga jual, memasukkaan foto dan deskripsi barang, serta berat kotor dari barang tersebut per per satuan yang nantinya berguna untuk membantu fitur pengiriman barang dalam menulis estimasi harga ongkos kirim

pada emphatize ini kami jadi bisa tau keunggulan fitur-fitur target kami tersebut, apa yang yang menjadi keunggulan mereka bisa kami terapkan juga pada aplikasi / desain solusi kami, serta kekurangan dari fitur-fitur pada app kompetitor tersebut kita bisa memperbaiki kekurangan yang dimiliki kompetitor menjadi suatu kelebihan bagi projek kita, sehingga produk kita bisa menjadi lebih unggul dengan punya kelebihan di banding kompetitor kita

2 — Define

dari tahap emphatize sebelumya kami mendapatkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pengguna dalam menggunakan fitur-fitur yang akan kami buat nantinya

paint point ini berisi keresahan user yang kami temui terhadap fitur-fitur cashflow dan rekap data, dari sini kami mulai menvoting mana kira-kira layak untuk di jadikan acuan umum bagi kami untuk membuat how might we, agar kami bisa mencapai objective dan memenuhi keresahan user terhadap fitur-fitur cashflow, pengiriman dan pencatatan barang

dengan acuan paint point yang bersudut pandang dari user, kami saling memberikan ide dan menvoting nya, kami sepakat untuk memberikan solusi yang berfokus bada How Might We “Membantu vendor dan pengguna dalam membuat cash flow yang lengkap dan efisien” sebagai visi kami dalam membangun fitur-fitur utama dan tambahan untuk kedepannya

3 — Ideate

disini kami saling menciptakan ide-ide yang bisa di tawarkan ke user berdasarkan satu visi dari proses how might we sebelumnya

di tahap solution idea dengan bervisikan 1 how might we kami, berhasil memberikan solusi 28 solusi untuk mencapai objective kami

ide-ide tersebut kami klasifikasikan ke dalam afinity diagram, ternyata setelah di klasifikasikan ke sini, kami jadi tau, apakah ide-ide tersebut bisa kami jadikan untuk mendukung ke fitur cashflow kah?, pengiriman kah?, atau bahkan penyimpanan barang kah?

hasil klasifikasi pada affinity diagram tadi kami sortir kembali mana kira-kira menjadi prioritas untuk kami kerjakan duluan, karena objective kami membangun fitur arus kas, pengiriman dan stok barang.

ide-ide pendukung objective utama tersebut kami masuk kan ke prioritas utama dari project kami

ide-ide yang kami dapat dari tahap sebelumnya membantu kami dalam membangun task flow / fitur(secara gambaran kasar), dari 8 total alur kerja(fitur) yang dapat membantu user dalam membantu tugasnya dan bagi kami dalam mencapai target objective dalam memenuhi tantangan dari skilvul, kami voting ulang lagi menjadi hanya 3 fitur yang akan digunakan dalam melajutkan project kami kedepanya

dalam progressnya kami juga melakukan beberapa perombakkan di tengah-tengah melakukan proses lainya(ini dilakukan saat membuat wireframe)

fitur logistik memiliki 3 buah fitur utama, yaitu mencatat nama pelanggan, cek ongkos kirim dan cara vendor/user mengirim barang, pelanggan nya itu harus di data terlebih dahulu

pelangan yang di data dapat di sertakan info-info umum seperti nama, umur, nomor hp, foto dan alamat yang nantinya dapat memudahkan user untuk melakukan pengiriman barang, data tersebut juga dapat di hapus dan di edit nantinya

barang yang di data per pelanggan bisa di pilih stoknya dari fitur inventori / atau gudang, barang-barang tersebut juga memiliki informasi berupa stok barang, harga modal, dan harga jual yang dapat di detapkan nanti saat di data ke pelanggan, informasi berupa berat barang juga termasuk untuk memudahkan pengiriman barang, sama seperti pelanggan, data pesanan tadi juga dapat di edit dan di hapus

hasil rancangan design system kami
hasil desain wireframe pengiriman barang ke ui mockup
user flow

setelah hasil mock up ui jadi, kami membuat prototyping berdasarkan wireflow sehingga desain tadi sudah bisa di klik-klik dan di jalankan seadanya

4 — Prototyping

hasil prototyping pengiriman barang bisa dilihat di sini

prototype di atas untuk menambahkan langganan

prototype di atas untuk pengiriman barang dan pencatatan pesanan

5 — Testing

untuk melakukan testing kami menargetkan responden

  1. Berusia 20–50 tahun
  2. Pekerjaan sebagai pengusaha umkm di indonesia
  3. pengusaha yang sulit tidak peduli akan cash flow
  4. pengusaha yang kesulitan dalam mencatat transaksinya
  5. pengusaha yang tidak memperhatikan laba maupun rugi usahanya
  6. Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia

dan menebar beberapa link survey dan prototype ke beberapa grub wa, kami berhasil mendapatkan 5 responden dengan jawaban yang beragam

karena rata-rata menjawab 4 , jadi kami simpulkan hasil dari testing kami adalah 7,5 dari 10, aplikasi kami cukup membantu dalam menjalankan tugas nya

Kesimpulan

saya merasa jalan saya masih panjang dalam bidang ini, terutama pada menjelaskan proses kerja kami kepada orang banyak lewat tulisan, jadi banyak sekali proses kerja yang tidak tersampaikan dengan baik dan utuh

menciptakan suatu produk yang bermodalkan arahan 1 lembar artikel / challange brief, mulai dari pengumpulan data lewat referensi aplikasi orang lain, dan di brainstroming kedalam desain proses yang umum dilakukan oleh banyak orang di profesi ini membuat saya jadi lebih tertantang untuk mencoba challange brief lainya

proses emphatize bisa mengetahui calon user nanti ingin arus kas yang lengkap dan efisien, pada proses define menentukan seperti apakah keingian user yang sebenarnya, pada proses ideate menciptakan ide-ide yang benar-benar mendukung terciptanya fitur arus kas yang lengkap dan efisien sembari memikirkan ide lain dalam menciptakan fitur penyimpanan barang dan pengiriman barang, merancang tampilannya dan merealisasikanya ke bentuk yang nyaman di lihat mata, hingga di tahap prototype membuat rancangan tersebut terlihat seperti aplikasi yang bisa di gunakan, sampai di tahap testing untuk menguji rancangan buatan tim apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan user atau tidak

Rekomendasi Selanjutnya

meningkatkan skil membuat tampilan user dan memperbanyak pengalaman dalam melakukan riset

--

--