Pengertian Warna
Warna adalah sensasi yang dihasilkan ketika suatu energi cahaya mengenai suatu benda yang direfleksikan atau ditransmisikan secara langsung.
Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya,sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya dimana pantulan tersebut dapat memberikan suatu arti psikologis bagi yang melihatnya. Tetapi pada hakekatnya warna tersebut dapat kita definisikan sebagai spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yakni mata) lalu diterjemahkan oleh otak sebagai sebuah warna tertentu.
Berdasarkan teori newton dalam bukunya “Optics”(1704) warna adalah unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda. Kemudian diintrepetasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut, benda tersebut juga mempengaruhi warna yang dihasilkan melalui pigmennya.
Sejarah penemuan warna sendiri dimulai pada tahun 1660. Dimana pada tahun tersebut. Sir Issac Newton melakukan percobaan menggunakan prisma kaca yang ditembakkan dengan sinar matahari langsung. Pada percobaan tersebut, membuktikan kalau sinar putih (dari cahaya matahari) terdiri dari beberapa warna (spektrum warna). Semenjak penemuan tersebut banyak terdapat penemuan-penemuan baru dalam bidang warna dimana warna dapat dimodelkan dalam berbagai macam cara dan dibentuk dari warna-warna lainnya. Penemuan-penemuan baru tersebut tidak pernah berhenti dan terus berkembang sampai sekarang.
Macam Jenis Warna
Warna memiliki beberapa macam jenis yang bisa kita bedakan dan kategorikan menurut dari asal warna tersebut, lalu apa saja macam jenis warna tersebut ?
1. Warna primer
Warna Primer merupakan warna pokok atau dasar. Warna ini merupakan warna dasar yang belum dicampur oleh unsur warna yang lainnya. Warna primer ini biasanya adalah warna yang akan dicampurkan nanti sehingga bisa menghasilkan warna warna yang lainnya.
Contoh dari jenis dari warna primer ini adalah seperti warna merah (magenta red), kuning (yellow) dan biru (cyan blue).
2. Warna Sekunder
Warna Sekunder adalah warna yang merupakan hasil campuran antara warna primer yang satu dengan yang lainnya. Biasanya pencampuran warna primer ini akan menghasilkan warna sekunder yang banyak di lupakan oleh orang bahwa warna tersebut adalah warna sekunder.
Contoh dari jenis warna sekunder adalah hijau yang merupakan hasil pencampuran dari warna biru dengan warna kuning, kemudian ada warna jingga yang merupakan hasil pencampuran dari warna merah dengan warna kuning dan juga ada warna ungu yang merupakan hasil campuran warna biru dengan warna merah dan seterusnya.
3. Warna Tersier
Warna Tersier adalah pencampuran warna primer dengan warna sekunder. maka dari hasil pencampuran warna — warna tersebut di sebut warna tersier lihatnya gambar di atas maka dari hasil pencampurna warna tersebut bisa di lihat secara jelas dan mudah dari hasil pencampuran warnanya.
Contoh dari jenis warna tersier seperti warna crimson yang merupakan hasil campuran warna merah dengan warna ungu, ada juga warna indigo yang merupakan hasil pencampuran warna ungu dengan warna biru dan warna turquoise yang merupakan campuran warna hijau dengan biru dan begitu seterusnya.
RGB : Model pencampuran warna aditif
Pada dasarnya manusia melihat warna dalam gelombang cahaya. pencampuran warna cahaya atau model pencampuran warna aditif. dapat terjadi dengan mencampurkan warna merah, hijau dan biru dari berbagai intensitas, semakin banyak cahaya yang di tambahkan maka akan semakin cerah warnanya. namun apabila anda mencampurkan dari ketiga warna cahaya anda akan mendapatkan warna putih bersih.
Warna cahaya ditampilkan di layar TV, Proyektor, PC, Handphone, Smartphone dan lain sebagainya.
Dalam aktifitas membuat sebuah desain pada perangkat Dekstop Publishing anda harus benar — benar cek pengaturan warna yang digunakan seperti jika anda membuat desain untuk di uploud di media sosial maka anda gunakan warna RGB pada settingan warna.
CMYK: Model pencampuran warna subtraktif
Dalam model pencampuran ini anda biasa melihatnya di majalah, koran, papan nama, kemasan dan lain sebagainya.
Model pencampuran ini lebih familiar di banding dengan model lain karena kita sudah mempelajari pencampuran warna semasa Paud (Pendidikan anak usia dini). teori warna subtraktif dalam prosesnya warna primer yang digunakan adalah warna merah, biru dan kuning warna yang biasa di gunakan oleh para seniman untuk memperolah warna — warna yang di inginkan. dan dalam dunia percetakan warna ini muncul yang warna tersebut digantikan menjadi warna Cyan, Magenta, Yellow dan Black (CMYK). dari perpaduan warna tersebut dapat menghasilkan warna yang lebih variatif ketika digunakan diatas kertas.
Seberapa penting warna ini digunakan ?, pernahkan anda mencetak sebuah brosur, lalu bagaimana jika warna yang anda inginkan tidak sesuai atau bahkan anda terlanjur mencetak dalam jumlah besar. maka disitu anda akan rugi besar untuk itu pengaturan yang digunakan haruslah sesuai agar apa yang anda inginkan dan tuangkan dalam brosur sesuai dengan apa yang anda buat.
Color Wheel/Roda Warna
Teringat ketika masa paud (Pendidikan anak usia dini) saya sedang berlibur ketika itu sedang asik menggambar dengan pensil lalu ayah memberikan ku satu kotak krayon warna saya senang sekali mendapatkan hadiah tersebut dan saya langsung mewarnai gambar yang sudah saya buat.
Pada dasarnya Roda warna adalah sebuah krayon yang memiliki warna dengan susunan yang sangat rapih, dalam memahami roda warna atau warna harmoni. bicara kotak pensil itu hanya sebuah cerita saja ya.
Dengan roda warna anda dapat lebih mudah memahami dan warna yang disampaikan di dalam sebuah desain tersalurkan sesuai dengan visi dan di implementasikan oleh desainer dalam sebuah media tertentu. Dasar-dasar roda warna pertama dirancang oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1666. Artists dan designers tetap menggunakan color wheel dan mengembangkan color harmony.
Warna Hangat dan Warna Sejuk
Dalam warna terbagi menjadi dua sifat warna. pertama warna hangat, kedua warna sejuk dalam pembagiannya warna hangat (merah, oranye, kuning) dari warna sejuk (biru, hijau, ungu). warna hangat umumnya dikaitkan dengan energi, kecerahan, dan tindakan, sedangkan warna sejuk sering diidentikkan dengan ketenangan, kedamaian, dan ketenangan.
Terminologi Warna
Sebelum kita berlanjut ke bagaimana cara menggunakan roda warna untuk menciptakan palet warna untuk desain Anda, mari kita pelajari dulu beberapa terminologi berkaitan dengan warna yang akan membantu Anda memahami tipe warna berbeda yang mungkin Anda gunakan sebagai proyek desain Anda :
Hue (pure color)
Sinonim kata dari “warna” atau nama dari sebuah warna spesifik; secara tradisional digunakan untuk mengacu kepada 12 warna dasar pada roda warna
Shade (add Black)
Warna yang digelapkan dengan warna hitam
Tint (add White)
Warna yang diterangkan dengan warna putih
Tone (add Grey)
Warna yang diredupkan dengan warna abu-abu
Saturation (intensitas warna)
Mengacu pada intensitas atau kemurnian warna (semakin dekat warna akan mendekati abu-abu, maka semakin terdesaturasi warnanya)
Value (tingkat terang/gelap)
Mengacu kepada keterangan atau kegelapan dari sebuah warna
Harmoni Warna
Banyak hal yang di gunakan untuk memilih warna dalam membuat desain grafis namun anda tidak susah — susah dalam memilih warna karena sudah sejak dulu para seniman menggunakan roda warna untuk membuat lukisan yang di buatnya sehingga menciptakan warna — warna yang harmonis. Sehingga para desainer lebih mudah mengaplikasikan warna yang harmonis untuk sebuah desain. ada beberapa skema atau perpaduan warna yang digunakan dalam membuat desain dalam roda warna diantaranya :
Skema Monokromatik
Berbagai shade, tone, atau tint dari satu warna; contohnya berbagai jenis warna biru dari yang terang sampai gelap; tipe skema seperti ini biasanya lebih halus dan konservatif
Skema Analogus
Hue yang berdampingan satu sama lain pada roda warna; tipe skema seperti ini sangat serba guna dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada proyek desain
Skema Komplementer
Berlawanan pada roda warna, seperti merah/hijau atau biru/oranye; warna komplementer memiliki kontras dan intensitas tinggi, namun juga cukup susah untuk diaplikasikan secara seimbang, dan harmoni (terutama pada bentuk murni warna tersebut, dapat dengan mudah bentrok pada sebuah desain)
Skema Split Komplementer
Setiap warna pada roda warna ditambahkan dua yang mengapit pelengkapnya; skema ini memiliki kontras visual yang kuat, namun juga tidak terlalu menonjol dari sebuah kombinasi warna komplementer
Skema Triadic
Pasangan dua warna komplementer; skema ini menarik perhatian, tapi mungkin akan sulit diaplikasikan lebih dari satu pasang warna komplementer, karena terlalu banyak warna sulit diseimbangkan. Jika Anda menggunakan tipe skema ini, Anda mungkin akan memilih satu dari empat warna untuk menjadi dominan dan mengatur saturasi/value/lain-lain dari beberapa atau semua warna sehingga semua warnanya bekerja dengan baik pada bagian-bagian desain Anda, seperti teks dan latar belakang.
Skema Tetradic
Tetradic adalah empat warna yang bersebrangan dan membentuk sudut 90 derajat dalam lingkaran warna/color wheel. Tetra komplementer juga sering disebut double komplementer.
Referensi :
- Marwan Setiawan (2019). Pengertian Warna
Pengertian Warna. Berdasarkan teori newton dalam bukunya… | by Marwan Setiawan | Medium
2. Marwan Setiawan (2021). Dasar — Dasar memahami Teori Warna
https://marwansetiawan.medium.com/dasar-dasar-memahami-teori-warna-a1eef9dbed82