Mengurai Benang Kusut Omnibus Law

Aiman Bahalwan
3 min readMar 8, 2020

--

RUU Omnibus Law mendapat respon pro dan kontra di masyarakat. RUU Cipta Lapangan Kerja menjadi topik yang paling banyak disorot. Keberpihakan pada investor, nasib pekerja, dan keselamatan lingkungan adalah hal yang menjadi perhatian. Meski begitu, pemerintah dan masyarakat yang pro terhadap RUU ini juga mempunyai alasan tersendiri.

Tren
Perbincangan warganet sepekan terakhir tentang Omnibus Law di twitter cukup fluktuatif. Sempat mengalami peningkatan pada 29 Februari, pembahasan menurun pada 1–3 maret. Kemudian meningkat lagi pada hari berikutnya, dan kembali menurun pada 5 Maret 2020.

Top Influencers
Dandhy Laksono menjadi orang yang tweetnya paling banyak mendapat perhatian dalam topik ini. Sedangkan Tempo menjadi media yang paling banyak disorot.

Sentimen
Mayoritas warganet memberi tanggapan negatif terhadap RUU Omnibus Law. Meski begitu, tanggapan positif sebanyak 32% terhadap topik ini juga terbilang cukup besar.

Emotion
Emosi marah dan kaget menggambarkan sebagian besar perasaan warganet. Sisanya menanggapi RUU ini dengan perasaan sedih, waspada, serta rasa percaya dan tidak percaya terhadap tujuan perancangan undang-undang ini.

Wordcloud
Kata-kata bermakna negatif seperti “menolak”, “mogok”, dan “merugikan” banyak keluar dalam tweet. Selain itu, beberapa nama tokoh seperti Mahfud MD, SBY, dan Airlangga Hartarto juga sering disebut dalam pembahasan ini.

Top Hashtag
Beberapa hashtag digunakan untuk menyertai tweet. Berfungsi tidak hanya sebagai penekanan pernyataan sikap, tapi juga untuk memudahkan bahasan ini menjadi trending topic. #OmnibusLaw, #TolakOmnibusLaw, #CiptaKerja, #AksiMahasiswa adalah hashtags yang sering digunakan.

Social Network Analysis
Terdapat dua klaster yang menunjukkan sisi pro dan kontra dalam pembahasan omnibus law. Para top influencers dalam topik ini juga terlihat cukup jelas dalam SNA. Selain itu, meski tidak berpihak, media yang memberitakan topik ini secara negatif juga masuk ke dalam klaster merah.

Sekilas tentang Drone Emprit Academic
Drone Emprit Academic adalah sebuah sistem big data yang menangkap dan menganalisis percakapan di media sosial khususnya Twitter, yang dikembangkan oleh PT Media Kernels Indonesia, dan dipasang di data center Badan Sistem Informasi (BSI) Universitas Islam Indonesia. Drone Emprit menggunakan layanan API (Applications Programming Interface) dari Twitter untuk menangkap percakapan secara semi realtime melalui metode streaming.

Demikian analisis saya terhadap percakapan netizen tentang Omnibus Law di media sosial Twitter. Semoga bermanfaat.

Referensi:
Ismail Fahmi, 2017. Drone Emprit: Konsep dan Teknologi. IT Camp on Big Data and Data Mining.

--

--