ainul rubiah
3 min readDec 7, 2022

Sistem bilangan komputer desimal,biner, oktal dan heksadesimal | Pengertian dan cara konversinya.

Sistem bilangan komputer (Number system) adalah sebuah cara menentukan bagaimana suatu bilangan dapat diwakili menggunakan simbol yang yang telah disepakati (standar).

Fungsi sistem bilangan pada komputer awal mulanya adalah bentuk konversi untuk menyatakan tegangan fisik (voltase) ke data. Saat terjadi perubahan tegangan yang sesuai, maka output dapat diprediksi.

Tujuan sistem bilangan komputer diciptakan memang untuk mengubah data analog berupa voltase ke digital yang berupa sinyal 0 dan 1 yang identik dengan sistem bilangan biner.

Pada bidang Sistem Komputer, terdapat 4 jenis sistem bilangan yang di pelajari yakni : desimal (basis/radix 10), biner (basis/radix 2), octal (basis/radix 8), dan juga hexadesimal (basis /radix 16).

1. Sistem bilangan desimal (basis/radix 10)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 10 disebut Desimal. Kata desimal berasal dari akar kata Latin decem (sepuluh).

Bilangan desimal terdiri 10 angka D={0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 45610, 456des, 456D

Contoh : Bilangan 456

Pada bilangan tersebut, digit 3 berarti 4 ratusan, 5 berarti 5 puluhan, dan 6 berarti 6 satuan.

Sehingga, 4 mempunyai arti paling besar di antara tiga digit yang ada.

Digit ini bertindak sebagai digit paling besar (Most Significant Digit, MSD).

Sedangkan 6 mempunyai arti paling kecil di antara tiga digit yang ada dan disebut digit paling kecil (Least Significant Digit, LSD).

456 = (4 X 102) + (5 X 101) + (6 X 100) = 400 + 50 + 6.

2. Sistem bilangan biner (basis 2)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 2 disebut Biner. Kata biner berasal dari akar kata Latin bine (double).

Bilangan biner terdiri 2 angka B={0 dan 1}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 012, 01bin, 01B.

Bilangan biner disebut binary digit atau bit.

4 bit dinamakan nibble dan 8 bit dinamakan byte atau oktet.

Sejumlah bit yang dapat diproses komputer untuk mewakili suatu karakter (dapat berupa huruf, angka atau lambang khusus) dinamakan word.

Sebuah komputer dapat memproses data satu word yang terdiri dari 4 sampai 64 bit.

Sebagai contoh, sebuah komputer yang menggunakan mikroprosesor 32 bit dapat menerima, memproses, menyimpan dan mengirim data atau instruksi dalam format 32 bit.

Cara konversi sistem bilangan biner ke desimal dan desimal ke biner

Contoh: Bilangan 1010

Bit paling kiri (dari depan anda) ini bertindak sebagai digit paling besar (Most Significant Bit, MSB).

Sedangkan bit paling kanan (dari depan anda) bit paling kecil (Least Significant Bit, LSB).

1010 = (1 X 23) + (0 X 22) + (1 X 21)+ (0 X 20) = 8+0+2+0

Nah, berarti bilangan biner 1010 = 10 dalam desimal.

3. Sistem bilangan Oktal (basis 8)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 8 disebut Oktal. Kata oktal berasal dari akar kata Latin octo (delapan).

Bilangan Oktal terdiri dari 8 angka O={0,1,2,3,4,5,6,dan 7}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 458, 45oct, 45O.

Cara konversi sistem bilangan oktal ke desimal dan desimal ke oktal

Contoh: Bilangan 56(oktal)

Penyelesaiannya sebagai berikut:

56 = (5 X 81) + (6 X 80)= 40+6

Jadi bilangan oktal 56 = 46 dalam desimal.

4. Sistem bilangan Hexadesimal (basis 16)
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 16 disebut HexaDesimal. Kata hexa berasal dari akar kata yunani hex (enam) dan Latin decem (sepuluh).

Bilangan Hexadesimal Terdiri dari 16 angka H={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,dan F}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 1A16, 1Ahex, 1AH.

Bilangan A,B,C,D,E,F

Pada sistem hexa desimal, A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15. Secara umum metode perhitungannya sama dengan cara-cara diatas.

Cara konversi sistem bilangan hexadesimal ke desimal dan desimal ke heksadesimal

Contoh: Bilangan 1A(hexa)

Penyelesaiannya sebagai berikut:

1A = (1 X 161) + (10 X 160)= 16+10

Ingat A = 10

Jadi bilangan hexadesimal 1A = 26 desimal.