BERTEMU

airene
2 min readJul 28, 2023

--

Sesuai dengan apa yang telah di janjikan, Jean dan Galen bertemu di tempat yang sama seperti kali pertama mereka berjumpa. Tapi dengan kondisi Jean yang baik-baik saja, tidak di kroyok seperti tempo hari.

“Ngapain lu bawa-bawa sapu lidi?” heran Jean saat melihat Galen yang datang-datang membawa sapu lidi di tangan nya.

“gue takutnya lu di kroyok lagi kek kemaren, jadi ini persiapan biar lebih ganas ngelawannya” hal itu berhasil membuat Jean tertawa, di tambah dengan wajah tengil Galen yang menambah kesan tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya.

Sebelum berbincang serius mengenai beberapa hal yang akan ia tanyakan, Jean mengajak Galen untuk jajan di dekat tempat itu, karena kebetulan di pinggiran jalannya banyak sekali pedagang kaki lima. Ia pikir Galen akan cengegesan menolak atau sesuatu yang sama seperti itu, nyatanya tidak, anak ini sangat diluar dugaannya.

Galen begitu sumringah dan bersemangat kala di ajak jajan, di tambah Jean bilang “jajan apa aja terserah lu” anak laki-laki yang beberapa tahun lebih muda darinya itu, langsung berlarian kesana kemari seperti kesetanan yang menghasilkan Galen jajan 4 macam makanan di tambah satu minuman. Tentu bukanlah sebuah hal yang menjengkelkan bagi Jean, malah ia senang, karena biasanya Nakula — orang yang paling sering ia jajani — masih malu-malu dan terkesan tidak enak jika Jean membelikannya sesuatu.

“Bang, sorry ya sebelumnya.. gue baru nyadar jajan banyak banget” Jean tertawa dan menggeleng “gapapa, Len, gue seneng bisa bikin orang seneng. Dah makan dulu aja” Galen mengangguk antusias dengan mulutnya yang penuh dengan cimol goreng berbumbu jagung bakar itu.

gemes banget, batin Jean.

“lu mau gak bang? Nih aaa, gak boleh nolak” Jean membuka mulutnya dengan senang hati lantas Galen menyuapinya dengan perasaan senang, berujung mereka main suapin-suapinan pesawat dan terkadang, Galen menjaili Jean dengan menyuruh laki-laki itu membuka mulut tetapi makanan nya ia alihkan ke mulutnya sendiri.

“Kan kalo pesawat udah, nah ini suapin bajaj. Buka mulut lu” Jean mengambil kentang dengan tusukan nya lalu menggoyang-goyangkan nya ke atas dan bawah sampai akhirnya masuk ke mulut Galen, lantas anak itu ikut menggoyangkan tubuhnya kala kentang itu masuk kedalam mulutnya.

Hal itu di hadiahi tawa terbahak-bahak dari Jean, anak ini benar-benar lucu. Dan hari ini, Galen bersyukur telah bertemu dan mengenal sosok Jean Sekala, ia tak akan pernah lupa tentang hari ini dan hari-hari nanti yang ia habiskan bersama sosok yang detik ini sudah ia anggap sebagai Kakak nya sendiri.

--

--