Kawan Difabel, Bisa!

Siti Aisyah Adri
2 min readMay 7, 2019

--

Memperkenalkan pasukan tenaga kerja baru di industri TI Indonesia

Indonesia kini mulai aktif menerapkan program-program inklusif. Setelah sebelumnya membuat aturan memberikan kuota bangku bagi para difabel di lembaga-lembaga pendidikan formal dan mencanangkan peraturan perundangan terkait tenaga kerja disabilitas, kini pemerintah memulai pembangunan fasilitas yang ramah difabel serta pengadaan berbagai pelatihan keterampilan bagi difabel.

Seorang kawan difabel sedang melakukan pelatihan. Foto oleh M Risyal Hidayat/Antara

Hal tersebut juga bertujuan untuk menciptakan iklim kompetensi yang sehat antara difabel dan non-difabel.

Keberpihakan terhadap inklusifitas tersebut bukan semata karena faktor sosial, tapi karena keyakinan bahwa kawan difabel memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing layaknya non-difabel. Perwujudan komitmen terhadap inklusifitas adalah di saat keberpihakan tidak lagi dilihat dari apakah seorang individu penyandang disabilitas atau bukan. Dengan kata lain, semua orang dipandang sama berdasarkan kapabilitas mereka masing-masing.

Foto: gsa.gov

Senada dengan yang disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Muhammad Hanif Dhakari, bahwa kawan difabel memiliki kesempatan dan ruang yang sama dengan non-difabel untuk berkarya dan berkontribusi untuk Indonesia.

Terbukti, sejumlah kawan difabel dapat membawa nama Indonesia di kancah kompetisi internasional di beragam bidang, mulai dari olahraga hingga TI, dan juga berkarya seperti non-difabel.

Foto: probonoaustralia.com

Selain pola pikir, kawan difabel juga menghadapi tantangan tersendiri berupa kesenjangan kompetensi dan akses untuk informasi dan komunikasi. Beragam kemudahan yang biasa kita dapat terutama dengan adanya kemajuan teknologi ternyata tidak dirasakan kawan difabel secara menyeluruh. Hal ini juga harus mendapat perhatian lebih. Kemudahan akses terhadap beragam informasi bisa sangat berdampak bagi penghidupan mereka. Termasuk kemudahan mempelajari skill yang sedang banyak dicari: programming.

Foto: unsplash

Kerjabilitas, bersama Impact Byte, menyadari tantangan yang dihadapi kawan difabel dan berusaha mewujudkan komitmen terhadap inklusifitas untuk menemukan potensi dan kreativitas baru bagi kemajuan industri tenaga kerja Indonesia, khususnya industri berbasis teknologi digital.

Kamu juga bisa, loh, berpartisipasi untuk Indonesia yang berkomitmen kepada konvensi PBB tentang hak penyandang disabilitas (sudah menjadi UU No. 19/2011) dengan turut bekerja sama menciptakan ruang partisipasi kawan difabel melalui metode crowdfunding yang akan dibuat oleh Kerjabilitas dan Impact Byte. Impact Byte percaya bahwa pemanfaatan teknologi harus dirasakan oleh semua kalangan. Kamu juga percaya, kan?

--

--