Hari ini adalah hari kamis, yaitu hari dimana jam mata pelajaran pertama adalah pelajaran kimia, para murid sudah menduduki tempat duduk masing-masing yang sudah diatur oleh guru mereka. Tempat duduk Abel dan Sakala berjauhan, Abel dengan teman sebangkunya — Deon duduk di barisan kedua pojok kanan, dan Sakala dengan Naren — teman sebangkunya duduk dibarisan ketiga di tengah kiri. Dikarenakan sekarang adalah jam matpel kimia, Abel sudah memantapkan diri untuk fokus belajar apalagi teman sebangkunya ini pintar dalam Kimia yang menyebabkan mereka berdiskusi sepanjang pelajaran. “eh anjing jauhin kali dikit” ujar Sakala reflek memukul Naren saat melihat ke arah kekasihnya dan akhirnya membuat naren yang melamun pun terkejut kesakitan “APASIH SAK” teriak Naren yang berhasil membuat kini seisi kelas menoleh ke arah mereka termasuk Guru dan Abel. Kini Sakala dan Naren tengah berdiri di depan kelas, mereka saling senggol siku karena tidak dapat menjawab pertanyaan di papan sebagai hukuman, “kok pada bengong aja didepan, jawab dong pertanyaannya” ujar sang Guru
“lo sih ren, ngapain coba teriak-teriak” bisik Sakala
“ya lo ngapain mukul anying” balas Naren berbisik
“daritadi kalian ngapain sih?!! kalo udah tau ga bisa ya belajar bukannya ngobrol aja terus, sekarang gabisa jawab pertanyaan di papan kan!!, udah kalian balik sekarang” seru sang Guru
Akhirnya mereka kembali ke bangku mereka, dan pelajaran pun dilanjutkan hingga bel tanda istirahat berbunyi.
Kring Kring…
“AKHIRNYAA ISTIRAHATTT” teriak Sakala saat guru Kimia keluar dari kelas dan terdengarnya bel istirahat, “lo berdua pada gila yak?” tanya Adith kepada teman-temannya yang sebelumnya dipanggil ke depan karena ribut. “IYA JIR UDAH TAU GURU KIMIA LU BEDUA MASIH AJE” balas Naya— teman sebangku Adith. “ni jing si saka anying tiba-tiba banget mukul” ujar Naren dengan nada kesal. “HEHEHEHEHE persetan sama tadi, mau nyamperin cewe cantikku dulu ah” balas Sakala sambil berdiri dan berjalan ke arah bangku Abel. “lo kagak ikut kantin?” teriak Adithya, “NANTII GUA NYUSULLL” balas Sakala
Yang dihampiri masih terlihat mengerjakan sesuatu, “kamu gamau ke kantin abel cintaku?” tanya Sakala sambil duduk menghadap kebelakang tepat di bangku depan Abel. Abel pun menoleh ke arah suara lalu menggelengkan kepalanya “aku mau ngerjain ini dulu, ke kantin aja duluann nanti aku nyusul sama temen-temen” balasnya sambil memberantakan rambut kekasihnya itu. “ihh yaudah aku juga nanti aja ke kantinnya” Sebenarnya Sakala sudah sangat lapar, namun ia tidak bisa tinggal diam karena Deon — teman sebangku Abel masih berada disampingnya membantu Abel mengerjakan soal. Sakala mengganggu Abel karena ia merasakan panasnya api kecemburuan pada kekasihnya itu tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan
“ala, kamu ke kantin sana biar aku cepet selesaiinnyaaa” ujar Abel
“aku diusir nih ceritanya??” tanya Sakala dengan nada merajuk
“APASIIII ENGGAAA, udah sana jangan ganggu aku”
Lalu Sakala pun mengalah, ia pergi ke kantin dengan rasa cemburu dan merajuk akibat kekasihnya itu malah memilih mengerjakan tugas Kimia bersama cowo lain.