Kartu Kredit VS Kartu Jenius, dan Sebuah Pengakuan Dosa

Albab Alpachino
6 min readJul 29, 2018

--

Sebuah pelajaran akibat bermain-main dengan riba

Kemarin saya bahagia sekali mendengar kabar seorang kawan yang akhirnya memutuskan resign dari bank. Terkadang saya heran melihat fenomena yang terjadi, banyak yang sudah tahu hukum RIBA, tapi masih betah kerja disana.

Padahal di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh H.R Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (yang memberi pinjaman), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaki riba. Kata beliau, “semuanya sama dalam dosa.”

Mau yang lebih ngeRI BAnget lagi ?

Riba itu termasuk 7 dosa besar yang menghancurkan. Ya menghancurkan! Bukan cuma dosa saja tetapi riba membuat hidup orang yang berbuat dosa itu benar-benar hancur. Banyak kisah nyatanya, silahkan temen-temen baca di halaman facebooknya mas Saptuari disini.

Eh lu ini mau ngomongin kartu kredit vs kartu jenius atau mau ngomongin RIBA bab ?

Oke. Sekarang kita bahas sesuai judul.

Tapi bahasannya emang ga jauh-jauh dari riba juga sih.

Sebelumnya, saya mau cerita sedikit. Buat kalian yang sudah follow Instagram saya di @albabalpachino pasti sudah tahu kalau saya sering share masalah RIBA ini. Intinya saya sama sekali ga pro riba. Saya seorang anti riba.

Tapi tahukah kalian ? ternyata sayapun tidak bisa lepas dari RIBA 100%, ya saya pernah menjadi pelaku RIBA.

Bangs*t kamu bab! Nyuruh-nyuruh orang buat ga riba tapi diri sendiri malah ngelakuin riba. Omong tok kon bab!

Silahkan hujat saya jika itu membuat kalian puas. Silahkan…

Karena saya mengakui saya salah, dan saya sangat layak mendapatkan hujatan dari kalian.

Kartu kredit itu RIBA

Walaupun saya ga KPR, ga nyicil motor atau mobil tapi saya tidak bisa lepas dari kartu kredit. Kartu kredit itu RIBA. Saya tau itu, tapi tetep saya gunain kartu kredit. Astagfirullah…

Sebenernya faktor kebutuhan lah yang memaksa saya harus berurusan dengan kartu kredit. Jika saja menggunakan paypal, beli barang di amazon atau langganan aplikasi berbayar di app store bisa dibayar dengan kartu debet, jelas saya akan memilih menggunakan kartu debet.

Tapi apa daya, kartu debet gabisa buat membayar semua transaksi tersebut. Mau gamau akhirnya saya menggunakan kartu kredit! Dengan alasan, saya akan bayar tepat waktu, saat tagihan baru keluar, agar tagihan saya tidak berbunga.

2 bulan menggunakan kartu kredit, ketenangan saya mulai terusik. Saya jadi lebih konsumtif, lihat barang bagus dikit, langsung beli dan bayarnya pakai kartu kredit. Efeknya adalah saya gabisa dengan leluasa menghabiskan gaji saya, padahal saya menyarankan agar gaji itu dihabiskan saja seperti video youtube saya disini, wkwkwk.

Jadi menggunakan kartu kredit itu ibaratnya kita beli barang terus dibayarin dulu sama bank, bahasa kasarnya kita ngutang ke bank, dan kita ga keluar duit apa-apa saat beli barang itu. Setelah sebulan baru deh keluar tagihan dari bank sebesar Rp. XXX dan harus dibayar sebelum jatuh tempo, kalau ga bisa bayar, nambah terus tuh tagihan sampai mencekik.

Iya kalau pas keluar tagihan kartu kredit pas ada duit ga jadi masalah. Masalahnya kalau misal ga ada duit dan tagihan yang keluar gede banget? Mau bayar pake apa coba.

Itulah alasan saya jadi gabisa dengan leluasa menggunakan gaji saya, takut gabisa bayar dan kena bunga RIBA. Tetapi alhamdulillah selama 3 bulan pakai kartu kredit saya selalu tepat waktu bayarnya dan ga kena bunga. Tapi dosa RIBA nya tetep plus ketenangan dan keleluasaan pake uang berkurang.

Puncaknya adalah saya ketipu website scam! Masya Allah. Allah masih sayang sama saya sehingga saya ditegur langsung begitu biar saya ga lebih lama lagi pakai kartu kredit.

Secara kasat mata, tampilan websitenya sangat meyakinkan, sudah macam toko e-commerce terkenal seperti Amazon dan Alibaba. Ditambah lagi, dia mau merogoh kocek dengan membayar iklan berbayar di Instagram plus deskripsi produk yang WOW! Free watches untuk 100 orang pertama! siapa coba yang gak tergiur? Coba deh temen-temen check di morettiwatches.com masih ada gak tuh flash sale (free watches)nya, kalau masih ada berarti emang beneran penipuan, masa dari 2 minggu yang lalu 100 orang pertamanya ga selesai-selesai, haha.

Singkat cerita saya ketipu. Jamnya emang free, tapi saya disuruh bayar ongkir dari Inggris. Saya disuruh bayar sebesar 18 Euro atau 300 ribu. Semua data kartu kredit saya masukkan ke web scam itu buat bayar. Setelah bayar, saya baru sadar kontak di web tidak bisa dihubungi dan saya coba cek di forum-forum tentang Moretti ini dan banyak yang mengatakan Moretti ini scam! Fix saya ketipu.

Kartu kredit langsung saya blokir dan saya minta ganti kartu dengan nomer yang baru ke bank. Iya bener, saya masih belum kapok pake kartu kredit. B*jingan emang.

Butuh kurang lebih 14 hari kerja agar kartu kredit dengan nomor baru dikirim ke rumah. Oke gak masalah, saya tunggu.

Tapi anehnya, selama saya menunggu itu, Allah seperti menunjukkan jalan lain agar saya bisa bertransaksi ke luar negeri tanpa menggunakan kartu kredit. Everything happens for a reason! Saya selalu percaya tidak ada kejadian yang kebetulan. Setelah kejadian itu, saya jadi sering buka twitter dan curhat disana. Dan setiap buka twitter selalu ada iklan dari JENIUS CARD! Selalu ada iklannya! Serius.

Lama-lama bete juga kan disuguhi iklan yang sama terus, akhirnya saya klik iklan itu dan ternyataaa JENIUS CARD adalah jawaban yang saya cari selama ini.

Jenius card atau kartu jenius adalah kartu yang dikeluarkan oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) (Experience Banking Reinvented) dengan terobosan baru yaitu proses pembukaan rekening full via aplikasi. Info lengkapnya bisa temen-temen baca di jenius.com. Saya ga endorse yaa ini, ini murni pengalaman dan testimoni saja.

Kartu Jenius

Setelah temen-temen mengajukan permohonan ke jenius via aplikasi di google play atau app store nantinya temen-temen akan mendapatkan 3 jenis kartu yaitu M-Card, E-Card dan X-Card. Saya disini tidak akan menjelaskan M-Card dan X-Cardnya karena kedua jenis kartu itu tidak ada hubungannya dengan tema postingan ini. Saya akan membahas tentang E-Card dan fungsinya yang bisa menggantikan kartu kredit.

E-Card adalah kartu elektronik yang dapat digunakan untuk transaksi online. Dapat digunakan untuk verifikasi paypal, beli barang di amazon, beli lagu di itunes dan langganan aplikasi, bahkan terakhir kemaren saya pakai buat beli lisensi antivirus, dan bisa. Bahasa gampangnya kartu ini adalah kartu debet virtual!

Loh kok debet? Iya karena kita ga ngutang sama bank BTPN selaku pembuat kartu jenius. Kartu E-card ini tidak ada kartu fisiknya, jadi nomor kartu, masa berlaku kartu dan 3 kode pengaman semuanya ada di aplikasi smartphone Jenius. Yang membedakan E-Card Jenius dengan kartu kredit adalah, E-Card ini harus di isi saldo dulu dari M-card. M-Card itu semacam ATM dan rekening biasa, M-Card adalah kartu ATMnya rekening jenius.

Binggung? Saya jelaskan pake ilustrasi ya.

Joko mau beli lagu maher zain di itunes seharga 7 ribu. Joko tidak mau terjebak riba dengan menggunakan kartu kredit untuk membayar lagu tersebut, sehingga joko membuat rekening jenius. Setelah joko mendapatkan M-Card dan E-Card dari pihak kartu Jenius, kemudian joko mentransfer 100 rb dari rekening aktif dia menerima gaji ke rekening M-cardnya, karena rekening E-Card tidak bisa menerima transfer tanpa perantara M-Card.

Sekarang saldo uang di rekening M-Card joko sudah 100 ribu. Namun saldo di E-Card joko masih 0 rupiah. Joko coba masukkan data E-Card untuk membayar lagu tersebut, namun ternyata tidak bisa, karena emang ga ada saldonya, wkwk. Joko kemudian mengirimkan 100 rb dari M-Cardnya ke E-Cardnya dan mencoba lagi untuk beli di itunes, dan berhasil.

See? Kita ga ngutang guys! beda kan sama mekanisme kartu kredit ? Kalau kartu kredit, ga ada uangpun masih bisa beli selama limit masih cukup dan biasanya kita kalap mau beli-beli semuanya. Kalau pake jenius, ga ada saldo ya gabisa dipake, ga ngutang dan insya Allah ga RIBA.

Setelah pake Jenius, kartu kredit dengan nomor baru sampai di rumah dan belum saya aktivasi dan gunain, jangan sampai malah.

Kartu kredit yang kena scam? saya gunting terus saya buang ke tong sampah. Emang dah, riba itu sumber penyakit!

Inti dari post ini adalah jangan main-main dengan RIBA, dosanya ngeRI BAnget! Bahkan dosa terkecilnya itu sama dengan berzina dengan ibu kandung sendiri. Zina aja gaboleh, apalagi zina sama ibu sendiri, Naudzubillahi min dzalik..

Tapi sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah yang mau bertaubat. Rahmat Allah itu seluas langit dan bumi guys! Ga usah takut untuk berubah dan meninggalkan riba, selama nafas belum sampai di kerongkongan, insya Allah ampunan-Nya sangat dekat.

Saya hanya menyampaikan, hidayah dan pilihan kembali lagi ke diri teman-teman.

Semoga postingan ini bermanfaat ya.

Suka dengan tulisan saya ? jangan lupa klik clap dibawah dan silahkan baca tulisan saya lainnya di albabalpachino.com

--

--

Albab Alpachino
Albab Alpachino

Written by Albab Alpachino

Stock market enthusiast since 2019. Passionate about self-improvement.

Responses (10)