Apa Itu Framework dan Bagaimana Cara Menyiapkannya?

Albarra Naufala Erdanto
7 min readSep 8, 2019

--

Dewasa ini, Framework sudah menjadi pembicaraan yang lumrah khususnya di kalangan para Software Engineer. Penggunaan kata Framework sudah menjadi bahasa sehari-hari di lingkungan tersebut. Tidak hanya di lingkungan para Software Engineer, namun juga pada kalangan mahasiswa informatika atau ilmu komputer.

“Kamu pakai framework apa? Eh sekarang framework Laravel lagi nge-trend loh… Enak banget tau pake Framework ini, sukaaak!!”

Kira-kira begitu yang mereka perbincangkan. Lantas, untuk orang yang baru mau belajar, tentu agak asing mendengar kata framework. Setelah saya berselancar di internet, ternyata framework adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mempermudah developer software dalam membuat dan mengembangkan aplikasi. Intinya, framework membuat kode yang kita buat untuk membuat aplikasi lebih rapi dan terstruktur.

Apa sih manfaatnya jika kita menggunakan Framework?

Terciptanya suatu hal pasti karena ada keuntungan di dalamnya. Oleh karena itu, terciptanya framework pasti ada sebab dan tujuan tertentu. Beberapa keuntungan yang kita dapat jika menggunakan framework adalah sebagai berikut.

1. Lebih Cepat dan Efisien

Jika kamu sedang mengerjakan proyek besar, framework sangat membantu kamu dalam mempercepat proses pengembangan aplikasi. Umumnya, framework memiliki beragam fungsi dan plugin yang dapat kamu manfaatkan. Dengan framework, kamu tidak perlu menulis ulang kode dari awal setiap memulai proyek baru.

2. Lebih Hemat Biaya

Sebagian besar framework populer bersifat open source alias gratis untuk digunakan. Maka dari itu biaya yang dikeluarkan tentu akan menjadi lebih murah karena pengerjaan menjadi lebih simpel dan lebih cepat.

3. Lebih Aman

Framework telah banyak digunakan oleh pengembang, sehingga masalah keamanan atau pun bug cepat untuk ditangani. Selain itu, biasanya framework memiliki komunitas yang menjadi penguji jangka panjang. Setiap kali pengguna mengalami masalah, maka mereka dapat memberi tahu tim agar langsung mendapat perbaikan .

Lalu, Kekurangannya Apa?

Walaupun framework dibuat untuk memudahkan manusia, namun tetap saja memiliki kekurangan di dalamnya. Meski demikian, Saya yakin dan percaya bahwa kekurangan yang akan Saya sebutkan di bawah akan teratasi di kemudian hari.

1. Kurangnya Pemahaman Bahasa Pemrograman Jika …

Jika Anda masih belum terlalu paham dengan bahasa pemrograman yang dipakai pada framework Anda, hal tersebut akan terus terjadi. Karena Anda akan lebih berfokus terhadap cara kerja framework. Oleh karena itu pada sebagian orang, pemahaman mereka terhadap bahasa pemrograman susah untuk berkembang.

2. Kamu Akan Terbatasi

Ketika Kamu menggunakan framework tertentu, mau tidak mau Kamu harus mengikuti standar yang ada pada framework yang kamu pakai. Kamu tidak bisa memodifikasi standar framework yang Kamu pakai. Framework tertentu telah dibuat sedemikian rupa agar framework tersebut berjalan sebagaimana mestinya.

3. Kodenya Bersifat Publik

Kode yang ada pada framework bersifat publik, maka kode tersebut dapat digunakan oleh siapa saja termasuk orang yang mempunyai niat buruk. Itulah salah satu kelemahan dari framework open source. Oleh karena itu, kode Kamu dapat dipelajari oleh orang lain untuk menemukan kelemahan dari aplikasi yang Kamu buat.

Jenisnya Apa Saja Sih?

Ada dua jenis framework, yaitu desktop framework dan web framework. Desktop framework yaitu framework untuk Kamu yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis desktop. Sedangkan web framework yaitu framework untuk Kamu yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis web.

1. Desktop Framework

Berikut adalah contoh framework yang berjenis desktop framework:

Proton Native

Merupakan framework yang menggunakan bahasa pemrograman Javascript yang dikembangkan oleh Gustav Hansen untuk pembuatan aplikasi berbasis desktop.

Electron

Merupakan framework yang juga menggunakan bahasa pemrograman Javascript. Beberapa aplikasi desktop populer yang dibangun oleh Electron adalah Atom, Slack, WordPress, Skype, dan Github desktop.

2. Web Framework

Berikut adalah contoh framework yang berjenis web framework:

Laravel

Laravel merupakan framework paling populer saat ini. Dibuat oleh Taylor Otwell pada tahun 2011 dengan menggunakan bahasa PHP. Laravel merupakan pengembangan dari website berbasis MVC (Model-View-Controller) yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak, yaitu mengurangi biaya pengembangan awal dan pemeliharaan, meningkatkan pengalaman bekerja yang dibantu oleh sintaks ekspresif, jelas, dan menghemat waktu.

CodeIgniter

CodeIgniter merupakan framework yang tidak kalah dengan Laravel. Dibuat oleh Rick Ellis dan dirilis pada tahun 2006. Sama seperti Laravel, CodeIgniter menggunakan bahasa pemrograman PHP. Namun, Taylor Otwell, Creator Laravel menyebutkan ada beberapa fitur fungsional penting yang tidak support, seperti kotak autentikasi dan routing. Oleh karena itu, Laravel versi beta 1 dirilis pada tanggal 9 Juni 2011 untuk mengisi fungsi yang hilang. Menurut pencipta Laravel itu (Taylor Otwell), Laravel versi 1 dirilis pada Juni 2011 hanya untuk menambah kekurangan yang ada didalam framework CodeIgniter PHP.

Sebenarnya masih banyak framework yang belum disebutkan di atas, namun menurut Saya itu cukup untuk mewakili framework lain. Yang perlu Anda ketahui adalah fungsional dari framework itu sendiri dan gambaran mengenai jenis-jenis framework. Setelah ini, Saya akan memberitahu ke Kamu cara untuk memasang framework Laravel pada sistem operasi windows 10 sehingga dapat digunakan di komputer atau laptop Kamu. Tanpa basa-basi, mari kita langsung aja ke tahap-tahapnya.

Menyiapkan Framework Laravel pada Windows 10

Yang pertama kali Kamu siapkan untuk menggunakan framework Laravel di windows 10 adalah komputer atau laptop yang menggunakan sistem operasi windows 10. Setelah itu, ada beberapa kebutuhan sistem yang mesti Kamu punya supaya Laravel-mu berjalan sebagaimana mestinya, yaitu:

  • PHP ≥ 7.2.0
  • BCMath PHP Extension
  • Ctype PHP Extension
  • JSON PHP Extension
  • Mbstring PHP Extension
  • OpenSSL PHP Extension
  • PDO PHP Extension
  • Tokenizer PHP Extension
  • XML PHP Extension

Setidaknya itu kebutuhan yang mesti kamu punya pada komputer kamu menurut website resmi Laravel. Namun, walaupun kelihatannya banyak banget, Kamu jangan pusing duluan. Karena terdapat software yang menggabungkan aplikasi Apache, MySQL, PHP dan Perl yang bernama XAMPP. XAMPP memberikan solusi jika Kamu ingin menjalan web server di lokal server komputer Kamu dengan mudah. Dengan XAMPP, kebutuhan sistem di atas dapat langsung terpenuhi.

Jadi, yang mesti Kamu install terlebih dahulu adalah XAMPP.

  1. Download terlebih dahulu XAMPP-nya di sini.
Halaman download XAMPP

Download-lah yang terbaru dan sesuaikan dengan jenis sistem operasi komputer Kamu. Kali ini Saya memakai windows 10 64 bit, maka dari itu Saya download XAMPP untuk windows 10 64 bit.

2. Buka file yang Kamu download barusan.

Terdapat peringatan di atas. Kamu cukup menekan tombol OK

3. Tekan Next saja sampai akhir. Kemudian proses instalasi XAMPP dimulai.

Proses instalasi XAMPP sedang berjalan.

4. Proses instalasi XAMPP berhasil!

Instalasi XAMPP berhasil
Tampilan control panel XAMPP

Jika tampilan seperti di atas, maka XAMPP berhasil dipasang di komputer Kamu. Kamu bisa tarik nafas sejenak, menyeduh secangkir kopi, dan menikmati alam sekitar.

Setelah XAMPP berhasil di pasang, maka yang kamu perlukan selanjutnya adalah composer. Composer adalah alat manajemen dependency pada PHP seperti npm (Node.js) dan Bundler (Ruby). Composer memungkinkan untuk membuat library pada proyek Kamu dan composer sendiri akan menginstall atau mengupdate secara otomatis tanpa Kamu harus menginstall manual.

6. Download Composer di sini.

Halaman download Composer

7. Buka file yang kamu download barusan.

Cukup tekan next saja.

8. Pilih file php.exe yang ada di komputer Kamu untuk menginstallnya.

Jika kamu tidak mengubah file directory pada pemasangan XAMPP sebelumnya, maka Kamu akan langsung di arahkan ke C:\xampp\php\php.exe. Lalu Kamu cukup tekan next lagi.

Kamu cukup tekan next sampai finish.

Maka Kamu telah berhasil memasang composer pada komputer Kamu. Untuk mengecek sekali lagi, Kamu bisa membuka CMD, lalu menulis:

Kemudian tekan ENTER. Jika yang keluar seperti ini:

Maka Kamu memang berhasil memasang composer di komputer Kamu.

9. Buka XAMPP kamu, kemudian tekan Start pada module Apache untuk mengaktifkan web server-mu.

10. Buka kembali CMD, ganti directory ke C:\xampp\htdocs dengan cara menulis cd C:\xampp\htdocs

11. Lalu Kamu tulis composer create-project --prefer-dist laravel/laravel NAMAPROJECT

Karena Saya ingin menamai projeknya dengan TutorialLaravel, maka saya tulis composer create-project --prefer-dist laravel/laravel TutorialLaravel

Tunggu sampai selesai.

12. Jika sudah, Kamu ganti directory CMD ke folder project yang baru kamu buat.

13. Tulis php artisan serve kemudian ENTER.

Setelah itu, Kamu akan diberikan sebuah link yang akan Kamu gunakan untuk mengakses website (pada uji coba di atas adalah http://127.0.0.1:8000) yang sedang kamu buat. Secara default, tampilannya akan seperti ini:

Jika tampilannya seperti itu, maka Anda berhasil memiliki halaman web menggunakan framework Laravel.

Alhamdulillah, mudah bukan? Setelah ini Kamu bisa membuat berbagai jenis website sesuka kamu.

--

--