Bagaimana menjadikan Influencer sebagai partner marketing yang cocok untuk Brand ?

Aldridge Christian Seubelan
5 min readMay 23, 2020

--

sebelum kita membahas influencer, kita harus memahami dahulu penggunaan influencer di brand yang kita pegang, khususnya untuk team management dikantor kalian bekerja, karena kita tahu influencer tidaklah investment yang murah, jadi saya coba bagi beberapa segmentasi / tipe-tipe sesuai kondisi perusahaan saat ini :

  • Exploratory : Baru ingin mengexplor penggunaan Influencer di brand nya
  • Operational : Menggunakan Influencer hanya sekedar operational dari suatu campaign (visibility only)
  • Strategic : Brand memahami strategi penggunaan Influencer, tiering, amplifiation strategi tetapi tidak tahu bagaimana menggukur impact performance dari strategi nya
  • Expert : Brand yang sudah memahami tujuan, menggunakan Influencer dan mengerti target yang ingin di capai

Nah, setelah kamu tahu posisi team kamu seperti apa, barulah kita mulai memikirkan apa sih objective kita menggunakan influencer ini dan ada beberapa checklist yang menurut saya penting sebelum kita memulai developing strategi dari influencer yaitu :

  • Main Objective : selalu menjadi standard setiap kita melakukan kegiatan campaign baik itu di owned assets atau di paid media assets, harus kita tentukan objective dari campaign kita seperti apa
  • Target Audience : ini sangat penting, tidak hanya membantu pemilihan Influencer-nya tetapi juga bisa membantu kita ingin menggunakan channel/platform manakah saat kita menggunakan Influencer
  • Creative Expression : makesure setiap influencer yang kita pilih outputnya baik dari segi visual,video maupun caption sudah sesuai dengan creative communication yang sudah menjadi payung campaign kita untuk menjaga konsistensi dari komunikasi kita.
  • Creative Strategy Amplification : influencer merupakan cara komunikasi brand secara native, sehingga kita harus membuat skenario story telling yang cocok untuk audience nya masing-masing dan juga yang terpenting adalah strategy amplification, sehingga influencer tersebut saling terkoneksi satu sama lain (secara tidak langsung) “connecting the dot”
  • Monitoring & Measurement : dan set target apa yang mau di capai dan atribut apa saja yang ingin di monitor, contohnya seperti : Reach, Impression, Clicks, Stiker Taps, CTR, Reach Rate, Likes, Comment, Engagemen Rate, Share Of Voice, Share of Engagement, atau Brand mention. Jangan lupa, setiap atribut yang kalian dapat harus mempunyai benchmark industry, agar kita tahu, data yang kita dapat above average atau below average
Template Sheet Influencer Performance

Template Sheet : https://docs.google.com/spreadsheets/d/19xj2_O5-Z42iKLZCVMWuKptZf35hxK37jfAx52ppM2Q/edit?usp=sharing

Berikutnya saya akan share Influencer Tiering, walaupun saya yakin sudah banyak yang memahami ini, tapi saya mencoba untuk menjelaskan tiering dari macam-macam influencer :

Influencer Tiers (Instagram vs Youtubers) by Mediakix

Mungkin banyak yang bilang, secara Reach Mega Influencer lebih besar dari tiers — tiers yang lain itu saya setuju tetapi saya sedikit kurang setuju dengan insight yang mengatakan secara engagement lebih bagus Macro/Micro/Nano Influencer dibandingkan dengan Mega Influencer, menurut saya itu tergantung dari bagaimana kita membawakan kreatif di tiap-tiap influencer kita dan memahami persona, timing, dan followers dia seperti apa, sehingga bisa mendapatkan engagement yang tinggi dan brand kita relate dengan audience mereka.

Paid Promote Casablanca Deodoran — https://www.instagram.com/p/CAb_KCRlGTN/
Paid Promote Smartfren by Anya Geraldine

berikut adalah dua contoh brand yang sempat menjadi pusat perhatian publik. Casablanca Deodoran dengan menggunakan hotman parris sebagai influencer mempromokan produknya dengan unik dan riding moment ditengah issue yang beredar perihal UU-ITE sehingga menjadi word of mounth nitijen tidak hanya di platform Instagram, melainkan di Twitter juga.

yang kedua adalah brand tempat saya bekerja yaitu di Smartfren , dimana kita meng-educate produk experience kita melalaui Anya Geraldine, Abidzar , Coki Pardede dan Tretan Muslim (Majelis Lucu Indonesia) kita membuat organic scenario marketing dari empat influencer ini sehingga menjadi pusat perihatian netizen hingga di respon oleh wartawan-wartawan publisher online besar di Indonesia. Sehingga kami mendapatkan exposure earned media value yang cukup besar.

The First Webseries Anya Geraldine

Pertanyaannya segitu banyak tipe-tipe dan karakter Influencer di Indonesia, manakah yang cocok untuk brand dan objektif kita? berikut cheat sheet yang ingin saya bagikan dan merupakan salah satu pedoman saya dalam memilih Influencer sebelum menjalankan campaign :

Role of Influencer by Traackr.com

Yang terakhir dari cerita saya di topik ini adalah, saya ingin share, sebenarnya Real Influencer yang cocok untuk menjadi partner kolaborasi kita siapa saja :

  • You (as Brand Owner) : yang jelas mulai dari kita sebagai brand owner, jika kita tidak take ownership di setiap campaign kita, bagaimana bisa menjadi refleksi ke partner-partner kita yang lain.
  • Your Friends (as Employee) : Yuk mari mengajak teman-teman sekantor kita membantu / support campaign dari brand kita sendiri, karena sangat membantu untuk amplifikasi campaign kita gratis pula, ya kan :)
  • Your Agency / Partner Consultant : mari gandeng teman-teman partner kita untuk bantu support campaign kita, karena mereka juga mempunya influence ke audience
  • Good Influencer : Nah ini yang penting, bagaimana kita melihat influencer kita tidak hanya melakukan kewajiban nya karena sudah di bayar oleh Brand, tetapi mereka mempunyai ownership ke brand maupun ke content paid nya, kita bisa cek dari apakah mereka benar-benar engage/memakai produk kita sehari-hari atau tidak atau hanya promote setelah itu produk kita “dibuang/dikasih ke orang”. Dan apakah mereka membalas komen-komen di setiap postingan Brand kita, atau hanya “bodo amat” tidak mempedulikan komentar orang mengenai brand kita.

sekian #ceritabrand saya mengenai influencer kali ini ya, dan yang terpenting, let’s spread positive value through your Brand Campaign

--

--

Aldridge Christian Seubelan

Seorang blogger medium yang membahas seputar marketing & brand serta kehidupan manusia. Let’s connect on linkedin https://www.linkedin.com/in/aldridge-seubelan