Menjadi Viral di TikTok , Masih Bisa?

Aldridge Christian Seubelan
6 min readMay 27, 2020

--

Hello World, Iam TikTok :)

Sepertinya semua sudah tahu ya aplikasi social media yang namanya TikTok ini ya mungkin bisa di katakan entertainment application ya sekarang. Saya yakin pasti bos-bos kamu di kantor sudah menyuruh kamu untuk membuat akun brand TikTok atau kamu sendiri yang main TikTok ? , hehe

Nah, sebelum kita membahas #ceritabrand topik kali ini si TikTok, saya ingin share mengenai Vertical Video Entertainment karena saya melihat diluar dari TikTok merupakan aplikasi yang menyajikan konten-konten yang entertaining , creative dan unique, saya jadi penasaran kenapa mereka berani untuk fokus ke vertical video dan saya sadar, kita tanpa sadar suka menyukai konten yang berupa Vertical Video (lebih simpel, enak di lihat, tidak perlu membalikan hape). Dan ini juga di dukung oleh data artikel yang saya baca dari impact/mediabrix

90% of videos watched vertically have a higher completion rate versus videos watched horizontally .It’s 2020! Chances are, you’re no longer clicking the expand icon and rotating your smartphone horizontally every time you want to watch a video streamed onto your device. Back in 2016, Google found that most people were watching 16:9 landscape videos horizontally on their mobile devices, but research findings from Impact/Mediabrix show that vertical viewing is becoming a much more common way to watch video.

Kalau menurut saya, sekaran verical dan horizontal video mempunyai beberapa karakter :

  • Vertical Treatment : video short duration, yang sifatnya memberikan quick entertaining, quick Tips & Tricks, Quick Fun dan more explore untuk creativity. sebenarnya ini trend ini sudah lama muncul, saat reza oktovian (rezaarap) melakukan gerakan dance hand moving yang dinamai #rapsmash yang User Generated Content -nya cukup banyak sekali.
  • Horizontal Treatment : video long duration, yang objektifnya menceritakan brand story / creator story sehingga bisa memberikan pesan/message yang cukup jelas contohnya Webseries, Film & Series, Drakor di VIU atau NETFLIX. Sehingga social media seperti Youtube tetap kuat di horizontal treatment karena youtube audience-nya lebih mencari hal-hal yang full educate, tidak mungkin kan km cari produk review Handphone di short duration seperti TikTok atau Instagram Story.

Kita kembali lagi ke TikTok ya, kalau di lihat pertumbuhan TikTok lumayan dahsyat ya. bisa di bilang teori yang dulu mengatakan butuh waktu yang lama untuk bisa menjadi market leader untuk saat ini bisa dikatakan anyting is possible, Contohnya kalau produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di Indonesia Teh Botol vs Teh Pucuk harum, dalam waktu singkat Teh Pucuk Harum bisa bersaing dengan pemain teh kemasan yang sudah lama di Indonesia.

Top Download Worldwide
TikTok Growth from Sensortower.com
TikTok Users Around the World by GlobalWebIndex

Tidak heran ya pengguna TikTok di Indonesia cukup banyak, yang biasa kita juluki TikTok-ers. Sebelum lanjut kita membuat content atau account brand TikTok kita, kita harus blue print nya dahulu nih, karena tidak semua yang hits , trending & kekinian itu cocok untuk brand atau produk yang kita tawarkan dan bisa jadi reputasi brand (brand equity) yang sudah kita bangun selama ini bisa menurun karena kita salah strategy ataupun sebenarnya tidak cocok melakukan kegiatan marketing di TikTok, jadi kita harus define beberapa point seperti :

  • Apakah TikTok merupakan platform yang cocok dengan Brand Story kita?
  • Apakah Audience TikTok di Indonesia sudah match dengan Target Audience yang ingin kita sasar?
  • Objective/Goal apa yang ingin kita capai di platform ini? Brand Role apa yang ingin kita mainkan platform tersebut?
  • Buatlah Competitive Review dan Trends di TikTok agar content strategy kita bisa stand out di target audience kita
  • Frame work & Measurement : buatlah timeline frame work vs target yang ingin di capai

Sebelum kita masuk ke insight creative TikTok, yuk kita kepoin users TikTok, menurut saya ada 4 karakter TikTok di Indonesia selama COVID-19 ini :

  • Exploration TikTokers : yes termasuk saya, dimana users TikTok yang hanya kepoin creator TikTok, ingin tahu apa yang lagi happening di TikTok
  • Moody TikTokers : mereka ingin mencoba-coba membuat TikTok seperti selebTikTok yang lainnya, dengan impian untuk menjadi terkenal dan mempunyai followers banyak, tapi sayang nya mereka sangat moody dan tidak konsisten dalam membuat content
  • Creator TikTok : users yang benar-benar ingin menjadi creator TikTok baik itu yang masih amatir maupun yang sudah famous, bisa di bilang mereka adalah Rising Star kedepannya untuk Gen Z & Gen Y. dan para creator TikTok ini berusaha untuk leverate exposure nya dengan strategi cross-platform marketing yaitu ke Instagram
  • Quiz Hunter TikTok : semenjak TikTok Indonesia open for paid parnership, banyak brand yang melakukan TikTok Challenge, yang biasa disebut oleh Marketeers adalah “Hashtag Challenge” dengan hadiah-hadiah yang sangat menggiurkan, kenapa para quiz hunter ini ramai di TikTok? karena modal joget dan mengikuti Guideline quiz, mereka bisa berkesempatan untuk mendapatkan hadiah. Menariknya tanpa “merusak” feed di main social media mereka dan banyak teman-teman mereka belum tau mereka main disitu sehingga mereka sangat percaya diri untuk melakukannya.

Jika di breakdown lagi karakter user TikTok, beberapa action yang mereka lakukan adalah :

Behaviors of TikTok Engagers

Kalau kita masuk ke trend kreatif TikTok, bisa dikatakan TikTok Trend di Luar negeri dan di Indonesia mempunya karakter yang berbeda-beda. Berikut beberapa sampel trend hashtag:

TikTok Trends di Luar : #chaoticenergy (achieve 538,2M views) dimana para creator membuat perpaduan video humour, relatability, dan interactivity yang bertemakan MEME situasi yang chaos bahasa kerennya chaotic energy.

TikTok Trends Indo : #bagaikanlangit (achieve 167,4M views) , dengan menggunakan sound Bagaikan Langit — Potret dan efek Face Expression bisa menggaet netijen Indonesia bahkan sampai Netijen luar negeri sekelas Howie Mandel

Any Category : seperti Pet, Travel, Cook, Prank, Comedy, Freestyle Performance , Art dan hal kreatif yang lainnya (bisa kepoin di explore TikTok ya)

setelah mengenal konten yang menjadi trending di TikTok, mari kita eksplor kira-kira content apa yang cocok dan bisa menjadi Engaging Content bahkan menjadi “trendmark” / “viral” content Brand kita.

  1. ) Content yang kita produce tidak harus melulu hard-selling, tapi bagaimakan kita bisa menceritakan emotional brand kita secara fun dan informatif di konten tersebut
  2. ) Riding the trends , ini salah satu quick action agar audience bisa melihat kita dan terkesannya brand kita kekinian lho
  3. ) Utilize Button Function TikTok untuk membuat TikTok yang Unik seperti Love, Comment, Share , dan Profile
  4. ) Buat content yang mudah orang tiru, yang entertaining, yang ringan, mudah untuk dijadikan duet, dan relate ke user TikTok
  5. ) Tetap terus konsisten dan explor setiap content yang kita buat (trial and error) karena semua brand maupun content creator juga sedang explor ini jadi mumpung belum terlambat kan . hehehe

Untuk brand yang ingin melakukan Investment di TikTok adalah beberapa type of paid Partnership :

  • Brand Takeover : ini yang muncul di halaman depan
  • Brand infeed video : ini yang suka muncul di explore kita
  • Influencer Partnership : kolaborasi dengan SelebTikTok

Dan yang terakhir “how to measure” our content?

  • in Apps Analytic : TikTok sudah menyediakan fitur Analytic yang bisa membaca Growth Views, Growth Followers, Profile Views & Profiling — Behaviors Followers kamu
  • Third Party Tools : ada beberapa tools yang free bisa kamu gunakan untuk measure konten kamu seperti https://socialblade.com/ dan https://analisa.io/
Average Engagement Rate Tiktok vs Instagram vs Twitter

yuk saya mengajak brand owner & young content creator untuk berkarya yang positif dan edukatif di TikTok, sampai jumpa di #ceritabrand selanjutnya , See You

Let’s spread positive value through your Brand Campaign #ceritabrand

--

--

Aldridge Christian Seubelan

Seorang blogger medium yang membahas seputar marketing & brand serta kehidupan manusia. Let’s connect on linkedin https://www.linkedin.com/in/aldridge-seubelan