Mengenal Lebih Lanjut Mengenai PoPoPe dengan Ka Mayong Firdaus

Al Farrel
3 min readJul 14, 2023

--

Pada tanggal 14 Juli 2023 tepat pukul 18.15 WIB, aku melakukan wawancara dengan Ka Mayong Firdaus selaku Mantan Sekjen Kabinet KM ITB. Tema pembahasan pada sesi wawancara ini yaitu Mengenal Lebih Lanjut Mengenai PoPoPe Mahasiswa. Tujuan dari wawancara ini dari aku pribadi yaitu untuk mengetahui pemaknaan PoPoPe secara pribadi dari narasumber. Sesi ini dimulai dengan pendefinisan PoPoPe dari Ka Mayong. Sebelum itu, Ka Mayong bertanya terlebih dahulu kepada kami terkait definisi PoPoPe. Menurutku PoPoPe adalah suatu tools untuk kami sebagai mahasiswa dalam mempermudah untuk mencari visi dan rancangan hidup. Ka Mayong pun setuju dengan pemaknaan PoPoPe sebagai tools karena memang PoPoPe sendiri mempermudah kita untuk mengetahui lebih dalam terkait posisi, potensi, dan peran yang kita miliki. Setelah membahas pendefinisan dari PoPoPe, ada satu teman kami yang membahas terkait miskonsepsi dari PoPoPe mahasiswa.

Banyak miskonsepsi terkait pengaplikasian PoPoPe khususnya untuk mahasiswa. Salah satunya yang dibahas adalah terkait posisi dari mahasiswanya sendiri. Terdapat kesalahan atau miskonsepsi terkait pemosisian dari mahasiswa. Terdapat beberapa orang yang mengatakan bahwa posisi mahasiswa berada di tengah-tengah dari masyarakat. Rasionalisasinya adalah karena di tengah-tengah itu mahasiswa dianalogikan sebagai perantara yaitu mengambil aspirasi masyarakat yang ada dibawah dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada yang atas yaitu pemerintah. Pada nyatanya posisi mahasiswa tidak berada di atas ataupun di bawah masyarakat, mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat. Selain itu, Ka Mayong juga menjelaskan miskonsepsi yang lain bahwa mahasiswa dituntut untuk mengajar dan sebagainya. Ka Mayong menjelaskan bahwa mahasiswa diberikan kebebasan akan hal tersebut. Namun, dibalik itu semua terdapat satu akar permasalahan yaitu kepedulian. Ka Mayong juga menjelaskan bagaimana cara meningkatkan kepedulian yaitu dengan selalu berada dimasalah. Ketika berada dalam masalah, kita dituntut untuk lebih aware dalam keadaan sekitar dan menuntut kita untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Setelah membahas mengenai miskonsepsi yang ada, kami melanjutkan ke topik pembahasan yang baru yaitu pengaplikasian PoPoPe dalam kehidupan sehari hari.

Sama seperti sebelumnya, Ka Mayong menanyakan terlebih dahulu ke kami apakah metode PoPoPe ini telah kalian jalani dan bagaimana hasilnya. Aku menjawab iya dan aku memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Metode PoPoPe ini aku lakukan secara pribadi dengan pemosisian sebagai mahasiswa dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Setelah itu, aku menjelaskan potensi yang punya dari posisi aku, yaitu aku dapat menggali informasi lebih dalam terkait isu-isu yang ada di industri pertambangan dan perminyakan. Perannya sendiri adalah dengan memberikan informasi terkait isu transisi energi yang telah didapatkan kepada masyarakat umum untuk menciptakan awareness dari masyarakat. Setelah itu, aku memberikan bukti konkrit terkait hasil yang sudah saya dapatkan yaitu menjadi panitia Grand Seminar dari Integrated Youth Renewable Energy Festival 2023. Disitu aku memberikan wadah bagi masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut terkait renewable energy dengan mengundang beberapa narasumber yang kompeten di bidang renewable energy. Ka Mayong mengatakan bahwa pengaplikasian PoPoPe bagi mahasiswa ini lebih baik dilakukan dalam skala yang lebih kecil terlebih dahulu. Untuk mempermudah dalam mengetahui peran-peran apa saja yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, mahasiswa harus lebih tau terlebih dahulu denga napa yang ia suka. Setelah itu, mahasiswa bisa memanfatkan potensi dia dalam menjalani perannya.

--

--