UX Case Study: Jago Last Wish Feature, Ux Challenge at Skilvul

Alfiatun Masrifah
5 min readNov 27, 2021

--

BANK JAGO

Pertama kali ditemukan pada tahun 1992, Bank Jago (sebelumnya bernama Bank Artos Indonesia) adalah lembaga keuangan di bidang jasa keuangan. Pada tahun 2020 Bank Artos Indonesia mengubah namanya menjadi Bank Jago TBK.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kampus Merdeka, dimana tantangan ini berupa pembuatan asuransi terbaru dari Bank Jago. Salah satu tantangan yang diadakan oleh Bank Jago dan Skilvul adalah Jago Last wish. Objektif dari tantangan ini yaitu para pengguna dapat mewujudkan permintaan mereka, dan dilindungi oleh asuransi terjamin serta surat wasiat. Selain itu Jago Last Wish juga menawarkan cicilan perbulan yang rendah dari nominal target impian-mu tanpa denda.

Objektif

  1. Menjelasakan alur berlangganan asuransi pada fitur Jago Last Wish
  2. Mengetahui pandangan user terhadap fitur yang telah dibuat
  3. Mencari tahu kelebihan dan kekurangan terhadap fitur Jago Last Wish

Tujuan

  1. Langkah-langkah pembuatan wasiatnya mudah, mengingat pengguna bisa memasukkan berbagai jenis permintaan
  2. Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan untuk bentuk wasiat yang diinginkan
  3. Manajemen komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  4. Gamifikasi atau cara-cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang dapat menekan biaya komitmen bulanan

Team Role

Dalam proyek ini, kami membaginya menjadi tiga tugas utama :

  • Haryo berfokus pada pembuatan desain antarmuka pengguna dan menentukan alur pengguna yang sederhana.
  • Alfi fokus pada pin-point semua masalah dan solusi.
  • Emilia berfokus pada pembuatan asuransi dan fitur.

Namun kami bertiga bekerja sama dalam tahap menentukan pain points, how might-we, pembuatan sketsa crazy 8’s, menentukan alur user flow, pembuatan user interface design dan juga tahap prototyping.

User Persona

Pain Points

Pada tahap penentuan pain points kali ini terdapat beberapa kriteria berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh user. Dapat disimpulkan maka pain points yang diusulkan antara lain :

  • Pilihan Gamifikasi masih sedikit.
  • Keuntungan serta manfaat dari asuransi yang belum diketahui.
  • Informasi terkait asuransi yang belum diketahui orang awam.
  • Tampilan user interface yang simple dan jelas.

Prinsip Desain

User-centered

Berdasarkan pain points yang telah disampaikan diatas, kelompok kami menyimpulkan bahwa pada pembuatan fitur Jago Last Wish ini harus berdasarkan sudut pandang user atau user-centered.

Alasan utama nya yaitu jika kita membuat suatu aplikasi atau fitur berdasarkan sudut pandang user, maka akan lebih mudah dalam mengimplementasikan fitur yang user inginkan.

Simple

Pembuatan user interface juga harus mudah dipahami semua pengguna, sekalipun orang awam. Mengapa? hal ini tentu diperlukan karena orang awam cenderung lebih mengerti dan lebih paham terkait dengan alur dan juga konten yang terdapat di dalam aplikasi.

Clear

Design Process

Empathize

Sebelum kita mulai, kita perlu memastikan apa yang diinginkan pengguna. Kita perlu menjaga persona pengguna untuk mengetahui masalah utama. Sebagian besar pengguna tidak menyukai mockup UI dan kurangnya fitur.

Define

Sebelumnya, kita perlu membuat poin berdasarkan masalah pengguna. Saya dan rekan tim saya menemukan membuat moodboard untuk memposting semua poin dari perspektif pengguna. Total ada 24 pain point dalam kasus ini.

Selanjutnya kita membuat proses How-Might We. Tim saya berkolaborasi untuk menemukan solusi berdasarkan pain point dan menyelesaikannya bersama.

Ideate

Setelah menemukan apa yang dibutuhkan pengguna, kita perlu menemukan solusi berdasarkan masalah. Dalam proses ini, kita juga perlu membuat wireframe dan memutuskan alur pengguna.

  • Crazy 8’s

Pada langkah ini saya menggunakan metode Crazy 8 dengan menggunakan pena dan kertas untuk membuat gambar rangka.

  • User Flow
  • Wireframe

Semua desain kesetiaan rendah itu didasarkan pada Metode Crazy 8. Saya menggunakan Figma untuk membuat mockup wireframe.

Prototype

Buat high fidelity mockup menggunakan Figma dan uji alur pengguna dalam pembuatan prototipe. Saya juga melampirkan antarmuka pengguna yang saya gunakan dalam studi kasus ini.

  • Interface
  • Prototyping

https://www.figma.com/proto/NsRTBbHH07qtcFNHpY7GUy/Bank-Jago-Last-Wish-Feature?node-id=209%3A451&scaling=scale-down&page-id=5%3A3&starting-point-node-id=252%3A3124

Testing

Sebelum saya meluncurkan produk ini, saya perlu menguji mockup ini dengan pengguna terkait. Pada langkah ini juga ada metode penelitian pengguna dimana kami mewawancarai beberapa teman kami untuk menjadi relawan Testing UI Design Bank Jago yang kita buat.

Results

Dari hasil wawancara mendalam, saya menggunakan metrik kegunaan SEQ (Single ease quation) dari skala 1 hingga 7. Berdasarkan wawancara, Dia memutuskan untuk memberikan skala 6.4 dari 7. Secara keseluruhan dia tidak menghadapi langkah yang menantang. dari pengujian usability dan mereka menyukai desain antarmuka pengguna karena sederhana dan memberikan nilai informasi yang cukup. Meski demikian, ia juga menyebutkan untuk menambahkan satu halaman lagi untuk tanda tangan agar lebih mudah dicoret dan halaman baru untuk riwayat wasiat dan informasi transaksi agar lebih valid.

Conclusion

Dari hasil tersebut kami menyimpulkan bahwa semua tujuan diselesaikan berdasarkan pengujian kegunaan dan wawancara mendalam.

Disclaimer

Proyek ini merupakan bagian dari Program Pelatihan UI/UX yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak sedang bekerja atau terikat kontrak profesional oleh Bank Jago.

--

--