Ketika Komputer Semakin Cerdas dan Menyerupai Kita
Apa sih AI itu? Bagaimana perkembangannya ? dan Apa saja peranan AI dikehidupan kita ?
Pernakah kalian mendengar kata AI atau mungkin kalian pernah mendengarnya melalui media seperti video game atau film?. AI /artificial intelligence secara sederhana adalah kecerdasan buatan. AI merupakan salah satu upaya memanusiakan komputer agar dapat berpikir secara lebih mandiri. Dahulu, komputer memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan untuk belajar mandiri. AI sendiri dimaksudkan agar komputer dapat meningkatkan kemampuan dan kecerdasaanya secara mandiri.
Penerapan AI sendiri sudah banyak dimanfaatkan dikehidupan kita. Contoh sederhana adalah ketika kalian googling pasti pernah mengetik beberapa kata lalu Google memberikan beberapa rekomendasi kata lanjutannya. Lalu pada video games dengan model permainan stealth dimana AI musuh akan mempelajari pergerakan dan persembunyian kalian. Lalu, video yang direkomendasikan Youtube untuk kalian. Selain itu, hadirnya virtual assistant seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana juga merupakan contoh penerapan AI dimana kita sering bertanya kepadanya baik untuk mendapatkan informasi ataupun sekedar iseng. Selain itu masih banyak penggunaan AI disekitar kita baik disadari ataupun tidak.
Bagaimana sejarah AI?
Meskipun AI terkesan fituristik, tetapi sejarah AI sudah mulai berkembang sejak paska Perang Dunia II. Pada waktu itu Alan Turing menemukan catatan Adam Lovelace yang mengatakan bahwa mesin tidak dapat berpikir. Lalu Alan bertanya-tanya andaikan mesin dapat memodifikasi programnya sendiri?, bukankah artinya mesin dapat belajar juga?, mungkinkah kemampuan kecerdasan program dapat melahirkan kecerdasan buatan?. Pertanyaan tersebutlah yang membuat Alan akhirnya melakukan riset hingga menciptakan Tes Turing. Tes Turing adalah pengujian apakah suatu mesin dapat menunjukan perilaku cerdas seperti kita. Dalam tes ini seseorang akan melakukan perbincangan dengan mesin yang menyerupai dengan manusia biasa.
Sampai mana sih perkembangan AI sekarang?
Dewasa ini, AI berkembang secara cepat. Perkembangan AI telah mencapai pada kemampuan Cognitive Computing (2017). Istilah cognitive sendiri sebenarnya berasal dari dunia psikologi. Cognitive Computing merupakan perpaduan antara machine learning(mesin yang dapat belajar), natural programing leanguage(NLP)(mesin yang dapat memahami bahasa manusia), dan speech and image recognition(mesin yang dapat memahami perkataan dan gambar/visual). Dengan kemampuan cognitive, komputer tidak hanya dapat berpikir cepat tetapi juga dapat berpikir menyerupai kita, manusia. Hal ini akan memberikan lebih banyak data yang berguna bagi AI dalam membuat keputusan. Sebenarnya kemampuan AI sendiri dimaksudkan agar komputer tidak hanya dapat mengolah data yang sangat banyak(Big Data), tetapi juga dapat memberikan hasil yang relevan dengan kebutuhan kita.
Kemampuan cognitive ini berhasil diwujudkan secara luar biasa oleh IBM melalui Watson. Dimana Watson merupakan AI dengan kemampuan cognitive yang dapat mengalahkan manusia dalam acara quiz Jeopardy, bermain catur, dan bahkan menentukan obat untuk penyembuhan kanker di Thailand. Selain IBM, Google pun mengembangkan DeepMind AlphaGo. AlphaGo sendiri sempat beberapa kali berhasil mengalahkan juara dunia permainan Go yaitu Lee Sedol. Go sendiri merupakan catur Cina yang memiliki alur permainan yang rumit. Pencapaian besar ini menunjukan bagaimana sebuah mesin telah berkembang kecerdasannya hingga menyerupai atau bahkan dapat melebihi kita.
Perkembangan AI membuat banyak manfaat yang dapat kita ambil darinya. Seperti membantu dalam rencana mitigasi untuk operasional perusahaan minyak & gas, membantu pengacara mencari jawaban dari kasus hukum, membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan dengan menyediakan data, membantu bisnis berkembang dengan memberikan saran mengenai segmen konsumen, dan masih banyak lainnya.
Bagaimana sih perkembangan AI kedepannya?
Banyak orang mulai berspekulasi AI akan berkembang seperti Skynet dimana komputer sudah terlalu cerdas hingga ia mulai melawan dan menuntut kemerdekaan dan ingin menghancurkan kita.
Dalam video diatas terdapat wawancara yang dilakukan CNBC kepada android Sophia. Saat ditanya mengenai apakah kamu akan menghancurkan manusia? maka secara spontan Sophia menjawab bahwa ia akan menghancurkan manusia. Mungkinkah ini merupakan pertanda bahwa kita harus membatasi perkembangan AI ataukah ini hanya merupakan kesalahan algoritma dalam sistem Sophia saja?.
Target dalam pengembangan AI adalah bagaimana cara agar komputer dapat berpikir selayaknya kita sehingga dapat memberikan solusi lebih sesuai dan bukan hanya sekedar menkalkulasi data. Beberapa hari yang lalu saya menemukan video dari Wired dimana Bobby Kasthuri profesor neuroscience menjelaskan tentang connectome. Connectome adalah jaringan yang menghubungkan setiap sel yang ada di otak. Kasthuri bermaksud menjelaskan bagaimana jika kita membelah otak lalu memetakan jaringan connectome dengan mikroskop elektron lalu mensimulasikannya di komputer sehingga komputer dapat berpikir sama seperti kita. Kasthuri menjelaskan suatu hal yang terdengar mustahil tetapi masuk akal.
Setelah melihat tentang AI. Mungkin kita tersadar bagaimana hidup kita tanpa AI. Perkembangan AI telah membantu banyak dalam kehidupan kita. Sebagian dari kita bahkan tidak sadar akan keberadaannya. AI sendiri memiliki peranan yang cukup banyak sekarang ini. Dan perkembangannya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tetapi dibalik itu kita tidak boleh menampik bahwa perkembangan AI merupakan sebuah jalan untuk solusi-solusi berbagai permasalahan kedepannya.
CMIW
Sumber :
Artiel Online
Buku :
The Innovators by Water Isaacson
Disclaimer: semua tulisan di blog medium ini merupakan buah pikiran dari kepala saya. Tulisan saya sangat jauh dari kata sempurna dan jika kalian melihat ada hal yang harus diperbaiki. Saya sangat menerima sekali masukan/koreksi kalian di kolom komentar.
