Novo Club 1.0: What an Exciting Project with Paragon Corp!
Jika Anda mendengar kata Paragon, apa yang terlintas di benak Anda?
Sebuah sepeda? Seekor burung? Sebuah game?
Atau jika Anda yang gemar mempelajari sastra Indonesia mungkin meyakini bahwa Paragon memiliki dua makna yang mendalam, yakni sebuah intan dan orang atau benda yang berkualitas tinggi.
Dahulu ketika saya belum berkuliah; belum banyak mengetahui informasi dari sosial media atau televisi, saya mungkin berpikir bahwa Paragon itu adalah nama latin dari sebuah burung. Entah bagaimana dahulu saya bisa berpikir seperti itu, mungkin karena atmosfer yang saya rasakan ketika mendengar kata ‘Paragon’ adalah sesuatu yang energinya besar layaknya hembusan angin di pantai yang mengudara bersama burung-burung.
Kini, tentunya berbeda.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai banyak membaca, melihat, dan mendengar informasi dari berbagai platform hingga membuat saya penasaran dan terus ingin mengulik Paragon yang selama ini ternyata dekat dengan saya — bersama dengan produk-produk kosmetik yang selama ini saya pakai.
Wardah, Make Over, Emina, dan Kahf adalah beberapa nama brand yang diproduksi oleh salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia, yakni PT. Paragon Technology and Innovation.
Hampir mirip dengan kesan pertama kali saya mendengar kata ‘Paragon’ — memiliki energi positif yang luar biasa, terus berjalan hingga mengudara — layaknya PT. Paragon Technology and Innovation yang kini terus menerus berkembang, semakin dikenal dan produk-produknya digunakan banyak orang, juga menjadi perusahaan manufaktur kosmetik yang sukses di Indonesia.
Tidak hanya memproduksi brand-brand kosmetik ternama saja, PT. Paragon Technology and Innovation juga menghadirkan Paragon Educational Leadership Campus Program. Salah satu program tersebut ialah Novo Club — wadah pengembangkan dan aktualisasi diri untuk mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia melalui diskusi-belajar interaktif, peningkatan leadership, dan project yang mengedepankan kolaborasi.
Di awal tahun, tepatnya pada tanggal 24 Januari 2022 saya mendapatkan pesan e-mail dari Paragon.
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan menjadi Para Novo dan mengikuti program Novo Club dari Paragon.
Selama menjadi ParaNovo banyak sekali insight-insight baru yang saya dapatkan, terutama dari Paragonian dan sesama ParaNovo. Melalui bootcamp Novo Club bekerjasama dengan pemimpin.id saya banyak belajar tentang ilmu-ilmu leadership dan teamwork, terutama pengaplikasiannya dalam dunia kampus dan profesional. Saya juga banyak dikenalkan dengan event-event Paragon. So fun! karena insight dan informasi tersebut saya dapatkan langsung dari Paragonian yang berkontribusi untuk Paragon hingga membuat saya semakin tertarik bergabung dengan Paragon di masa mendatang.
Tidak hanya bootcamp kepemimpinan, namun Novo Club juga mewadahi dan memfasilitasi ParaNovo untuk membuat dan melakukan project-nya sendiri dengan tema project yang berbeda sesuai minat ParaNovo.
Alhamdulillah saya berkesempatan untuk ikut andil dalam project ini. Saya juga terpilih untuk berkontribusi pada project pilihan pertama saya — Social Movement-Environment: Pelihara Bumi.
Project ini terbilang sangat ‘ekstrim’ karena saya dan tim harus mempersiapkan segala sesuatu terkait project dalam waktu yang singkat dan tentunya saya harus adaptif dan tanggap dengan segala kondisi yang berhadapan dengan saya. Saya harus menyiapkan project ini dalam waktu 1 bulan dengan memaksimalkan anggota tim saya yang tidak banyak — hanya lima orang saja. Oh, well! Saya pikir ini akan menjadi pengalaman baru yang menantang karena sebelumnya pengalaman saya membuat project dalam waktu singkat memiliki jumlah anggota yang banyak.
Finally, pada hari Sabtu, 14 Mei 2022 saya dan tim Novo Club Jakarta melakukan Social Movement Project Pelihara Bumi bersama dengan 25 orang anak-anak di Yayasan Nurul Barkah Jagakarsa, Cipendak, Jakarta Selatan. Tim kami menghadirkan 3 rangkaian kegiatan utama, yakni Edukasi Sampah, Menanam Pohon Bersama, dan Games. Alhamdulillah project ini berjalan sukses dan membuat anak-anak di Yayasan Nurul Barkah senang, namun tentunya project kami tidak akan berjalan tanpa adanya persiapan.
Saya telah merangkum 5 hal paling menarik bagi saya ketika menangani project Pelihara Bumi ini,
1. Perubahan Iklim Teamwork yang Drastis
Pertama kali, kami bertemu dan berbincang melalui Zoom Meetings kami merasa canggung dan malu, bahkan beberapa dari hanya mengucapkan sepatah-dua patah kata saja. Seiring berjalannya waktu walaupun momen kami tidak sampai 1 tahun — dari 1 pertemuan ke pertemuan selanjutnya — iklim yang beku perlahan mencair — semua orang melepaskan ekspresi dan berpendapat jauh lebih leluasa dibandingkan pertemuan pertama kami.
2. Membeli Banyak Sekali Tanaman
Salah satu peran terpenting saya di project ini adalah membeli tanaman sejumlah 15 buah untuk kegiatan menanam pohon. Ini sangat menarik bagi saya, karena ini kali pertama saya datang langsung ke toko tanaman untuk membeli tanaman sebanyak itu. Tentunya, saya juga harus mencari tahu dulu tentang karakteristik tanaman-tanaman dan belajar cara memindahkannya ke dalam pot sebelum diintervensikan ke anak-anak. Sangat menyenangkan juga ketika saya harus merawat tanaman-tanaman yang sudah dibeli tersebut selama beberapa hari sebelum dibawa ke Yayasan Nurul Barkah.
3. Pertama Kalinya, Bertemu Langsung dengan Rekan Se-Tim!
Tentu, ini menjadi salah satu hal yang menarik bagi saya karena melihat wajah mereka dan mendengar suara mereka secara langsung. Briefing sebelum acara dimulai dengan mereka ternyata terasa lebih menyenangkan jika diskusinya dilakukan tanpa dipisahkan jarak yang jauh.
4. Anak-Anak dengan Beragam Karakter
Memberikan edukasi kepada anak-anak menjadi tantangan yang menarik karena ragam karakter dari setiap anak itu sendiri. Beberapa ada yang mudah mengatur fokus, mudah terdistraksi, senang belajar, senang bermain, mudah tertawa, mudah menangis, dan sebagainya. Dengan keberagaman itu pula, lesson learned yang saya dapatkan adalah perlunya menghargai mereka semua, kesabaran adalah kunci, dan saya menjadi semakin menghargai bahwa peranan seorang orang tua dan guru mengajar anak bukanlah hal yang mudah dan sepele.
Intinya untuk melakukan semua memerlukan kesabaran, keikhlasan dan pantang menyerah, serta komunikasi dan kerja sama sesama anggota tim yang baik agar bisa mengerjakan project ini dengan lancar.
5. Orang-Orang yang ‘Tumbang’
Menjelang akhir dari project ini tidak sedikit anak-anak yang mulai jenuh, lelah, bahkan ada yang sakit. Ketika dihadapkan dengan anak-anak tersebut kami cukup chaos karena kondisi sudah mulai tidak kondusif, sementara itu acara harus tetap berjalan. Pada momen tersebut juga yang menjadi tantangan bagi saya dan tim untuk tetap menjaga fokus dan kerja sama untuk meneruskan acara hingga selesai. Padahal di momen itu juga saya yakin bahwa saya dan teman-teman tim juga sudah mulai tumbang karena energi sudah mulai terkuras habis. Saya sangat salut dengan tim Novo Club Jakarta karena mereka semua suportif sehingga kami bisa saling menguatkan satu sama lain.
Sebenarnya masih banyak momen menarik lainnya selama pra-pelaksanaan project, pelaksanaan project, dan pasca project yang menjadi pengalaman menarik bagi saya selama di Novo Club. Jika saya bercerita di sini mungkin akan panjang sekali tentunya.
Melalui Novo Club yang sudah mengisi hampir separuh tahun saya di 2022, saya berharap segala ilmu yang saya dapatkan di Novo Club dapat bermanfaat di sisa kehidupan kampus saya dan di dunia profesional di masa mendatang, baik untuk diri saya sendiri maupun ketika dihadapkan dengan rekan-rekan tim lainnya. Harapan saya kepada Paragon Corp dan Novo Club semoga selalu bisa menghadirkan inovasi-inovasi baru lainnya, juga tentunya produk brands serta program yang sudah dihadirkan Paragon Corp dapat semakin berkembang, bervariasi, dan bermanfaat bagi banyak orang.
Saya senang dan bangga menjadi bagian dari ParaNovo.
Terima kasih banyak atas semua pembelajaran dan pengalamannya Paragon Corp dan Novo Club!
