Jenctalfyh
3 min readMay 30, 2023
Ilustrasi Lapangan

Good Morning..

Minggu pagi matahari bersinar sangat cerah. Suasana pagi di Kota Bandung saat ini sangat sejuk, udara disekitar pun terasa dingin seperti biasanya. Angin berkesiur menarikan dedaunan sebagaimana Irama pagi dan detak jantung kehidupan bermula.

Sesosok perempuan bernama Aruna Citraloka, gadis kelahiran 2006 yang kini berusia 16 tahun tengah duduk di kursi, tepat di balkon kamarnya. Ia sedang menikmati secangkir teh hangat sembari membaca buku novel. Menurutnya itu adalah hal yang paling nyaman untuk dilakukan saat pagi hari seperti sekarang ini. Ditemani juga oleh burung-burung yang singgah di ranting pohon, ocehan burung terdengar nyaring dengan indahnya. Membuat pagi hari ini menjadi lebih bewarna.

Drrttt..

Drrttt..

Suara dering ponsel terdengar. Pemilik ponsel, langsung mengambil benda pipih tersebut yang tergeletak di atas meja. Ia menerima panggilan itu dengan memencet tombol berwarna hijau ia geserkan ke atas.

"Jadi jogging ga?" Ucap orang dari seberang sana.

"Salam dulu kek.."

"Iya iya.. Assalamualaikum Aruna.."

"Waalaikumussalam.." Jawab Aruna.

"Jadi ga nih? "

"Jadilah.. masa enggak"

"Yaudah, gue kerumah lo"

"Iya.. gue tunggu. "

Tut.

Panggilan pun berakhir. Gadis itu masuk kembali ke dalam kamar, Ia pun segera mengganti pakaiannya.

beberapa menit kemudian..

Aruna keluar dari kamar dan ia pun duduk kembali di kursi yang ada di balkon kamarnya. Sekarang bukan lagi baju tidur yang ia gunakan. Melainkan sweeter, celana training hingga sepatu olahraganya telah siap ia kenakan untuk berjogging pagi ini.

Menurut Aruna pagi-pagi begini lebih enak lagi kalau jogging sambil pakai airpods. Maka dari itu, tak lupa Aruna mengambil airpodsnya. Ia pasangkan airpods itu ketelinga, untuk mendengarkan alunan musik, menemani olahraganya pagi ini

"Aruna!"

"Haii.." Aruna menyapa balik sahabatnya yang ada dibawah balkon kamarnya itu. Segera gadis itu turun menuruni anak tangga dan langsung menghampiri Fanny.

Fanny Zefhanya, adalah teman sekaligus sahabat Aruna. Mereka berteman sejak keduanya mulai duduk di bangku SMA, dan keduanya juga bertemu pada saat masa MPLS.

Cuaca pagi ini begitu bersahabat untuk dua orang sahabat yang tengah berjogging di lapangan dekat komplek. Langit biru ditemani awan-awan disekitarnya membuat pemandangan di atas keduanya begitu sangat indah. Sudah sekitar 35 menit berlalu mereka berdua berlari mengelilingi lapangan. Tapi, suasana hari minggu pagi saat ini, tidak terlalu ramai. Entahlah, mungkin pengunjung lebih suka berlari pada saat matahari mulai naik.

"ARUNA !"

Gadis yang mengenakan sweeter abu dan tengah berlari, sembari menikmati alunan musik melalui airpodsnya berhenti seketika, lalu menengok kebelakang. Saat ia mendengar suara teman dibelakangnya itu memanggil namanya sangat keras hingga suaranya menembus airpods. Yang punya nama akhirnya mengalihkan pandangannya, menatap sahabatnya yang lumayan jauh tertinggal.

"Kenapa Fan?"

Dengan nafas terengah-engah Fanny berlari menuju Aruna. Begitu sampai ia pun berkata, "Lo lanjut jogging aja, gue udahan deh.. mau beli minum aja."

"Kok gitu?"

"Gue cari minum aja ya.. sekalian gue beliin buat lo. Ntar kalo lo haus.. lo tinggal ke gue aja. Gue duduk disana tuh" Fanny mengarahkan tangannya, menunjuk tempat yang sebentar agi akan ia singgahi.

Aruna mengangguk, "Oh.. okeyy deh"

"Yaudah.. gue cari minum dulu ya"

"Iyaa.."

Punggung temannya itu sudah semakin menjauh dari hadapan tempat Aruna berdiri. Gadis itu melanjutkan lari paginya kembali, mengelilingi lapangan. Mungkin sekitar 3 sampai 4 putaran lagi baru selesai.

Putaran 1..

Putaran 2..

Putaran 3..

Brughh!

"Arghh.." lirihnya. Gadis itu terjatuh, karena tersandung kakinya sendiri. Saat Aruna sedang membersihkan celananya yang kotor terkena tanah akibat terjatuh tadi. Tiba-tiba Aruna terkejut saat sudut netranya menangkap sosok tangan cowok menyodorkan telapak tangannya.

"Can i help you?"

Suara berat itu terdengar. Aruna menolehkan kepalanya, menatap cowok tersebut yang kini berdiri tepat di samping Aruna dan cowok itu, dia masih tetap menyodorkan telapak tangannya.

"Uh.." Gadis itu ragu. Tanpa berfikir panjang, Aruna membalas uluran tangan cowok itu.

Ia berkata “Thank you..”

"You Are welcome"

Suara bariton kembali terdengar. Cowok dengan sweeter hitam dan celana training yang dikenakannya tersenyum tipis kepada Aruna. Kemudian cowok itu melenggang pergi untuk lanjut berjogging menyitari lapangan.

Mata Aruna masih menatap sosok bertubuh tinggi sekitar 177cm yang barusan saja menolongnya. Lelaki tampan dengan wajah tegas, bibirnya tipis, hidungnya yang mancung dan warna kulitnya itu putih tapi tidak pucat. Ini kedua kalinya Aruna kembali bertemu cowok itu lagi. Sampai akhirnya punggung tegap itu sudah mulai menjauh. Tapi, netra Aruna masih tertuju melihat punggung cowok itu dengan perasaan aneh yang menyelimutinya.

"Who is he? He’s so kind and handsome, isn’t he? "

My ig: @Alfyh_lee