• Rokok Kretek 175

"Makasih kak," ucap Tera begitu Ranu dateng. Seniornya itu senyum kecil, usap kepalanya penuh afeksi dan ngobrol bentar.

Agaam diem sambil tunggu Tera, diliatnya Pandu dateng disusul tunggal Mahawira yang baru turun dari tangga atap. Dia buang pandangan acuh, pilih liat Sky yang diseret-seret Nuga.

Pakaikan helmnya dan cubit pipinya, kan bangsat. Mantan kok begitu. Sekarang Agaam paham kenapa Sky susah move on.

"Pesen grab? Mau pulang?"

Tera menggeleng, masih pilih-pilih grab di ponselnya, "mau nongkrong bentar."

Pandu menyahut, "kafe biasa?"

Tera ngangguk, biarkan Ranu sama Pandu tukar pandang sambil senyum lebar. Ponselnya diambil paksa sebelum pesan grab, Ranu mantap bilang, "ikut."

"Dih, kita mau ditraktir Nuga. Itu Sky duluan karena skip sarapan, jadi Nuga prioritaskan Sky dulu. Tadi sempet dimarahin Nuga sih."

Ranu kan jadi takjub, ada yang berani marahin bontot rupanya. Tapi kali ini dia rada setuju sama Nuga. Sky kalo ngga diomelin suka ngeyel.

Selain itu, Alaam berdiri tegak di samping Agaam yang kalah jauh tingginya. Tiba-tiba letakkan tangannya di atas kepala Agaam seakan-akan itu adalah meja, "kita bayar sendiri. Santai aja."

Agaam langsung tatap Tera sama dua seniornya datar, "bang, lepasin gorila ini dari gue."

Tak!

Kepalanya dijitak syahdu, Agaam jelas mengadu. Dia dorong kasar tubuh tunggal Mahawira menjauh, "kdrt anjing!"

"Gue udah kenyang dipukulin sama lo omong-omong," katanya. Dia senyum lebar pakai jilat bibir, "kalo bayarannya blowjob gue ngga masalah."

"Brengsek," Tera langsung kelesek ludah sendiri.

Ranu sama Pandu pilih ninggalin Alaam yang dipukulin Agaam. Biarin aja. Masuk mobil, Tera di depan sama Ranu sedang Pandu tau diri, duduk di paling ujung.

Biarkan tunggal Mahawira sama Dewangganya duduk di tengah.

"Asik nih blowjob disini."

Ranu langsung injek rem sampai Pandu terbentur kursi depan, "WOY BAJINGAN! NANTI!"

"ASUH! JIDAT GUE!"

Tera cuma bisa usap dada sabar, kalo tadi susana bikin canggung antara Sky sama Nuga. Sekarang suasananya berisik banget. Emang beda ya geng mereka sama geng trio ini.

Agaam buang muka ke luar jendela sedang tunggal Mahawira cekikikan sama temen-temennya. Seakan lupakan lelucon soal blowjob tadi. Secepat itu mereka ganti topik.

Tera hanya berdoa, semoga di kafe semuanya baik-baik aja.

Sebab dia inget, Agaam mukulin Alaam gara-gara belain Nuga.