Alvandevere
2 min readMay 25, 2023
  • Rokok Kretek 728

Raih uluran tangan Tera, Agaam bangkit dari duduknya. Abai sama celananya yang kotor, dia tatap lelaki yang sedikit lebih tinggi dari dia dengan raut dingin, "stop bahas kak Lendra." Pintanya.

"Ngga, gue malah mau ngajak lo ciuman disini."

"Brengsek."

Temannya ketawa, Agaam mendengus kasar. Tangannya terkepal masih redam sisi marah yang dari tadi mau meledak tapi gagal dilampiaskan, "ngapain?"

"Macet, gue minta turun deket sini alasan mau jajan dulu. Kak Ranu puter arah sama Sky, udah nyampe rumah kayanya. Rencana beneran mau nyium lo, Gaam."

"Edan."

"Memang, lo udah edan dari semalem. Sadar?"

Pandangannya dibuang, "makasih udah nganter gue sampe apartemen."

"Lo ngga tanya gimana cara gue masuk apartemen lo?"

Keryitkan dahi bingung, Agaam baru sadar. Ngga ada yang tau kunci apartemennya, pun Tera ngga mungkin gendong dirinya sampai tidur nyaman di kasur. Tatap Tera dengan raut kaku dan jantung berdebar, Agaam liat Tera senyum kecil.

Makna ambigu yang rasanya dia tau jawaban dari bingungnya, tapi Agaam pilih bungkam. Remas gelang di genggamannya kencang dalam posisi diam.

Tera masih pertahankan senyum kecilnya, sesekali sugar rambut ke belakang perlihatkan dahinya, dahi yang tiap abis sex dicium Ranu Birai Mangata.

Agaam ngga mau bahas tentang tunggal Mahawira tapi Tera sebagai temannya lebih kacau liat Agaam tahan tantrum sejak lama gara-gara tunggal Mahawira.

"Kak Ranu bilang mau tongkrongan rokok kretek ada sampe tua, sayang banget kalo lo sama bang Al ngga akur. Halu doang kemauan kak Ranu ini."

"Gue bilang jangan bahas kak Lendra."

"Gue ngga bahas dia dari tadi, pikiran lo yang penuh sama dia," katanya.

Pandangan Tera mengawang, tatap sungai di depannya gamang. Senyumnya terpatri, harap Agaam liat yang nyatanya Agaam pilih sibukkan diri mainkan gelang di tangan sembari sandarkan tubuh di sisi jembatan.

Lentera Tirtha Wimala tertegun, senyum kecilnya luruh. Tatap gelang di tangan Agaam seksama, "Gaam.."

"Hm?"

"Gelang dari mana?"

Dia angkat bahu acuh, "disini, tiba-tiba. Jatuh kali, punya orang."

"Punya mantan lo, tulisannya Prabalendra."

Total, Agaam mecelos untuk kesekian kali hari ini.

Brengsek.