Alvandevere
2 min readFeb 17, 2024
  • Rokok Kretek Bungkus Kedua 620

Tongkrongan laki isinya kalo ngga nyobrol hobi ya ngobrol sana-sini tanpa arti. Tapi makin kesini, mereka jadi kebanyakan ngobrol soal hati. Kerasa banget peralihan dari remaja ke dewasa ini.

Nyebatnya udah ngga kehitung berapa banyak batang sisakan ampas dan bungkus yang tercecer abstrak di antara botol-botol. Pelaku-pelakunya udah lost control, nari sana-sini di lantai dansa kondisi mabuk alkohol.

Ranu pening bukan kepalang, ingat dia yang paling waras selalu jadi tumbal jaga dua manusia yang lagaknya tokoh utama lagi mabuk kepayang. Satu penguasa bumi, satu lagi pujangga patah hati yang lagi jauh dari manusia tersayang.

Dia cari-cari kontak orang terkasih, sebatas sampaikan pesan bahwa kemungkinan tunangannya ini akan pulang pagi. Sekaligus titipkan salam untuk pemilik surganya Prabalendra nan jauh di sana supaya jemput penguasa bumi di sini.

Brak!

Yang lagi patah hati datang sebatas tenggak alkohol di meja, matanya memerah dengan semu di wajah. Sembari tatap sulung Mangata dia bicara, "bilang sama gue Mangata. Apa kurangnya Pandu Akasha Ed Deru sampai nasib percintaannya ngga pernah beres termasuk sama Sky Binta?"

Ranu balas setelah kepulkan asap di wajah, sebatang dia buang, "lo orang yang tepat di waktu yang salah."

"Brengsek." Dia jalan tinggalkan Ranu lagi, pilih nikmati malam tanpa peduli esok hari. Pikirannya kacau dengan hati jadi kunci. Andai Sky Binta bisa buka hati lebih lebar lagi, Pandu bisa setia walau cemburu jadi makanan setiap hari.

Dia berdiri di antara kerumunan, ramai— tapi hatinya sepi. Liat Ranu si brengsek yang suka main hati kini udah dapat yang sehati. Pandangannya beralih ke penguasa bumi yang siap setia sampai mati sebab miliki Agaam di sisi. Iri— irinya bukan kental lagi, tapi sempurna melekat di hati.

Pandu menengadah pejamkan mata, percintaan sebrengsek ini ternyata. Tau bikin sakit, dari dulu dia pilih menolak bercinta. Sayang— pilihannya ngga ada sebab hatinya yang berkuasa tentukan mau cinta siapa. Pun egonya yang mau miliki dia.

"Ahh... Sky Binta Mangata, gue harus bersikap apa biar lo cinta?"