UX Case Study | Jago Last Wish: Life-centric Insurance Features

Amelia Qatrunnada
7 min readNov 30, 2021

--

Proyek ini merupakan bagian dari Program Skilvul Virtual Internship, untuk program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Bank Jago adalah Mitra Tantangan (Challenge Partner). Saya tidak bekerja atau terikat kontrak oleh Bank Jago.

Latar Belakang

Bank Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna dengan prinsip life-centric, serta memiliki jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Bank Jago terus berkembang dan hingga saat ini melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan besar, salah dua nya Gojek dan Tokopedia.

Untuk memenuhi kebutuhan finansial pengguna, saat ini, Bank Jago sedang mengembangkan layanan berkaitkan dengan Asuransi Jiwa yaitu Jago Last Wish. Namun, Bank Jago sadar bahwa dalam perspektif pengguna, yang mereka pikirkan adalah tujuan akhirnya, tetapi saat ini tidak sedikit orang yang memandang Asuransi Jiwa sebagai hal yang menakutkan (karena ingin lebih optimis). Oleh karena itu, melalui fitur Last Wish yang berkaitan dengan Asuransi Jiwa, Bank Jago ingin membuatnya menjadi positif dan menyenangkan dimana Asuransi Jiwa dapat dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan.

Yang mana, layanan fitur Jago Last Wish ini, merupakan Proyek UX Challange yang kami kerjakan dari Program Skilvul Virtual Internship dengan Mitra Challenge Partner adalah Bank Jago.

Objektif

  • Membuat mobile design aplikasi untuk fitur Jago Last Wish yang berkaitan dengan layanan Asuransi Jiwa dan Wasiat Digital.
  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna bisa memasukan beragam jenis permintaan.
  • Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan tadi
  • Membuat fitur yang User-friendly, untuk bisa membeli asuransi jiwa secara mudah dan menyenangkan.

Peran dalam Tim

Dalam pengerjaan Proyek ini, saya berkolaborasi dengan tim yang terdiri dari Taufik Aziz dan Arif Rahman Hakim. Di tim ini, tanggung jawab saya adalah:

  • Research
  • Problem-solving
  • User Flow
  • Wireframing
  • UI Styleguide
  • Mockup UI
  • Prototyping
  • Document User Research
  • In-depth Interview & Usability Testing

Design Process

Pada pengerjaan Challenge ini, kami menggunakan Design Thinking sebagai framework proses design. Karena, metode penyelesaian masalah dari Design Thinking berfokus pada pengguna. Juga, Proses Design Thinking terdiri dari 5 tahap (Gambar 1) yang bersifat non-linear, yang mana dapat dilompat atau diulang, sehingga mempermudah pengerjaan kreatif.

Gambar 1 | Design Thinking Process

1 — Empathize

Untuk lebih mengenal dan memahami keinginan Target User dan juga Bank Jago sebagai Challenge Partner, maka kami melakukan Secondary Research yang terdiri dari melakukan Competitor Analysis (Gambar 1.1), membuat Resume dari sesi AMA dengan Bank Jago, mendalami produk yang diinginkan Bank Jago, mencari Referensi, dan melakukan Riset terkait teknis Asuransi Jiwa dan Wasiat.

Gambar 1.1 | List Competitor

Juga, Bank Jago memberikan Profil Pengguna (Gambar 1.2) yang dapat membantu kami untuk lebih berempati dengan target user dan juga dapat dijadikan sebagai Persona.

Gambar 1.2 | Profil Pengguna Bank Jago

2 — Define

Pada tahap ini, kami melakukan pendefinisikan masalah dengan berasumsi Pain Points (Gambar 2.1) yang dirasakan oleh user berdasarkan dari informasi pada tahap Empathize.

Gambar 2.1 | Pain Points

Setelah itu, kami menentukan How-Might We (Gambar 2.2) atau kesempatan yang dapat ditarik berdasarkan dari Pain Points tersebut , dan juga, kami menggunakan Resume dari sesi AMA Bank Jago (Gambar 2.3) sebagai pertimbangan menentukan How-Might We.

Gambar 2.2 | How-Might We by Team
Gambar 2.3 | How-Might We by Bank Jago

Maka, berdasarkan dari kedua sumber tersebut, Main How-Might We yang didapat adalah:

Membuat platform yang User-friendly, untuk bisa membeli asuransi jiwa secara mudah dan menyenangkan.

3 — Ideate

Pada tahap ini, kami melakukan brainstorming dengan menghasilkan ide-ide solutif atau Solution Idea (Gambar 3.1) yang dapat digunakan untuk mengatasi How-Might We yang telah didefinisikan di tahap Define.

Gambar 3.1 | Solution Idea

Lalu, mengelompokan ide-ide solutif tersebut menjadi cluster tertentu pada Affinity Diagram (Gambar 3.2).

Gambar 3.2 | Affinity Diagram

Setelah itu, melakukan Prioritization Idea (Gambar 3.3) dengan mempertimbangkan cluster mana yang menjadi prioritas saat ini untuk dikembangkan menjadi Minimun Viable Product (MVP) Pertama yang mana merupakan fokus yang akan di desain saat ini.

Gambar 3.3 | Prioritization Idea

Kami juga melakukan Crazy 8’s (Gambar 3.4), untuk melakukan eksplorasi design dari cluster yang menjadi Minimun Viable Product (MVP) Pertama (Gambar 3.3).

Gambar 3.4 | Crazy 8s

4 — Prototype

Pada tahap ini, kami membuat Task Flow (Gambar 4.1) dengan menggunakan hasil dari tahap Ideate untuk mengetahui langkah-langkah yang diselesaikan user untuk tujuan tertentu. Kami mendefinisikan 4 Main Task Flow berikut,

Gambar 4.1 | Main Task Flow

Setelah itu, kami membuat Wireframe (Gambar 4.2) untuk mendapatkan gambaran tentang struktur halaman yang melibatkan hirarki informasi dari konten dan visual.

Gambar 4.2 | Wireframe

Untuk membuat desain lebih konsisten baik secara konten ataupun visual, kami membuat UI Styleguide (Gambar 4.3) dengan Jago App sebagai pedoman.

Gambar 4.3 | UI Styleguide

Selanjutnya, kami membuat Mockup UI (Gambar 4.4) berdasarkan Wireframe dan UI Styleguide yang telah dibuat, dan Task Flow masing-masing. Untuk Case ini, saya membuat Mockup UI untuk Flow Membuat Last Wish, Pembayaran Premi, Mengedit Tujuan Last Wish, dan Tantangan. Diluar bagian masing-masing, kami juga saling berkolaborasi.

Gambar 4.4 | Showcase Mockup UI

Akhirnya, kita sampai di bagian Prototype! Prototype juga dibuat sesuai dengan bagian saat membuat Mockup UI. Kamu dapat coba mensimulasikan Prototype kami dibawah ini!

Prototype Jago Last Wish

5 — Testing

Pada tahap ini, kami melakukan Testing dengan Target User menggunakan metode Usability Testing dengan metriks Single Ease Question (SEQ), untuk mengukur tingkat kemudahan dan kesulitan Task yang user coba pada Desain Aplikasi. Juga, kami mengumpulkan feedback dan input yang user berikan, untuk melakukan Improve pada Desain Aplikasi kami.

Berikut adalah Profil Responden kami (Gambar 5.1) untuk kegiatan Testing yang memiliki Kriteria sesuai dengan Profil Pengguna Bank Jago (Gambar 1.2):

Gambar 5.1 | Profil Responden

Kami melakukan Usability Testing dengan total 7 Tasks yang user coba. Berikut Hasil dari Usability Testing (Gambar 5.2)

Gambar 5.2 | Hasil Usability Testing

Dari Hasil Usability Testing, Responden memberikan Score SEQ dari 1–7 adalah 6, yang berarti Prototype Desain kami “Mudah” untuk user gunakan. Namun, tetap terdapat part yang masih butuh atau bisa di-improve dengan mempertimbangkan feedback user.

Iterasi Design

Dengan mempertimbangkan feedback yang Responden berikan, maka kami melakukan beberapa improvement pada Design & Prototype dengan hasil yang terdapat pada Gambar berikut,

Kesimpulan

Setelah melalui Design Process diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prototype Jago Last Wish rancangan kami “Mudah” untuk User gunakan. Terdapat beberapa feedback User yang dijadikan sebagai improvement pada iterasi design, namun solusi design saat ini masih butuh improvement lagi untuk dapat menjadi lebih baik.

Juga, untuk UX Challenge ini telah memenuhi objektif yang ada, yaitu:

  • Membuat mobile design aplikasi untuk fitur Jago Last Wish yang berkaitan dengan layanan Asuransi Jiwa dan Wasiat Digital.
  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna bisa memasukan beragam jenis permintaan.
  • Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan.
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat.
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan tadi.
  • Membuat fitur yang User-friendly, untuk bisa membeli asuransi jiwa secara mudah dan menyenangkan.

Rekomendasi Selanjutnya

Karena keterbatasan waktu yang ada, harapan untuk kedepannya dapat melakukan improvement berikut ini:

  • Menambahkan informasi terkait pengambilan Klaim Last Wish.
  • Melakukan improvement pada Flow Klaim Last Wish dengan mempertimbangkan pengguna yang lebih luas (contoh case: jika Ahli Waris adalah anak-anak).
  • Menambahkan opsi untuk Customize Tujuan Last Wish sesuai dengan yang User inginkan.
  • Menambahkan opsi Personalisasi Pengingat Tantangan, dengan mengatur kapan saja User ingin diingatkan.

That’s a wrap, Terima kasih telah membaca sampai akhir!

Jika kamu tertarik dan menyukai Case Study ini, Saya sangat mengapresiasi Claps👏-nya.

Saya sangat welcome untuk diskusi, bertukar pikiran, dan feedback di kolom Comment!

Catch me up on Behance, LinkedIn, & Instagram 😸

--

--