UX Case Study: Aplikasi Krealogi
Membuat Desain Ulang Aplikasi Krealogi
Latar Belakang
Krealogi merupakan aplikasi dari Du Anyam untuk membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam proses pencatatan usahanya. Pencatatan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Nggak ada lagi pusing dan ribet soal pencatatan usaha.
Skilvul UI/UX mastery memiliki beberapa challenge salah satu nya aplikasi Krealogi. Disini kami ditantang untuk membuat desain ulang aplikasi Krealogi dan menambah beberapa fitur. Kelompok kami memilih menambahlan beberapa dari Cashflow dan Performa.
Objektif
- Mengetahui pendapat user terhadap tampilan baru aplikasi krealogi
- Mengetahui kesiapan aplikasi Krealogi dalam fitur cashflow dan performa
- Mengetahui kesesuaian user flow oleh user terhadap aplikasi Krealogi
- Mengetahui tingkat keberhasilan single ease question untuk aplikasi Krealogi
Peran Dalam Tim
Dalam kelompok saya memiliki 4 orang anggota termasuk saya, saya disini berperan sebagai:
- Muhammad Arya Nurarif Sebagai ketua kelompok pada 80 bagian yang mengerjakan pada Catat Transaksi Pengeluaran, Catat Transaksi Pemasukan, Catat Transaksi Hutang, Gudang Produk
- Aminah Khansa Sebagai Wakil ketua kelompok pada 80 bagian yang mengerjakan pada Menu Keuangan, Profile, Ubah Informasi serta mencari Responden.
- Vernando Tobing Membuat Pesanan, Detail Pesanan, Pesanan, Statistik Keuangan,
- Nurul Fathiah Annisa D mengerjakan dibagian Home, Notifikasi, Unduh/Cetak, Quote Penyemangat, Quote Apresiasi, Rencana Produk(PO), Produksi Berjualan
Design Process
Dalam sebuah proses pembuatan desain ulang UI/UX aplikasi krealogi ini ada beberapa tahap yaitu pembuatan Emphatize, Define, Ideate, User Flow, Wireframe. Selanjutnya pada tahap design process ini kami menggunakan design thingking yang sudah pernah kami buat pada figma yang akan saya jelaskan.
- Empathize
Dalam proses ini kami melakukan user research sebagai dasar dari pembuatan desain ulang aplikasi krealogi yang akan kami buat. Kami juga me-riset beberapa kebutuhan pengguna pada aplikasi krealogi ini.
2. Define
Pada tahap selanjutnya sehabis Empathize kami melanjutkan untuk mencari beberapa point permasalahan selanjutnya kita membahas atau merundiskusikan dengan teman kelompok poin yang paling penting atau kita butuhkan.
Setelah membuat pain point, kami membuat How-Might We untuk mengetahui apa saja yang akan kami lakukan, kemudian kami melakukan voting agar mengetahui apa yang akan kami buat pada aplikasi krealogi ini.
3. Ideate
Selanjutnya kelompok kami mengeluarkan seluruh ide, dan inspirasi yang terpikirkan, untuk nantinya kami sortir kembali dengan tujuan bisa fokus sesuai dengan bidangnya. Pada Solution Ideate disini merupakan solusi-solusi untuk fitur yang akan kami buat pada aplikasi krealogi.
Kemudian kami melakukan pengelompokan dari solution idea berdasarkan prioritasnya atau prioritization idea.
4. Userflow
Setelah itu kelompok kami membuat userflow untuk fitur cashflow.
5. Wireframe
Setelah membuat userflow, kami membuat Wireframe sebagai kerangka sebelum membuat UI Design.
6. Design Sytem
Setelag membuat wireframe, kami membuat design system yang bertujuan agar tempilan UI yang dibuat terlihat konsisten dan juga dapat meminimalisir waktu yang digunakan.
7. UI Design
Setelah membuat wireframe dan design system saya mulai membuat UI Mockup, berikut adalah beberapa hasil dari desain yang telah dibuat.
- Halaman Beranda
Halaman beranda merupakan halaman yang pertama kali ditampilkan saat melakukan log in.
- Halaman Keuangan
Halaman ini menampilkan catatan keuangan serta statistik keungan mulai dari pemasukkan serta pengeluaran.
- Halaman Profile
Halaman ini merupakan halaman yang menampilkan identitas diri dan identitas usaha kita.
- Halaman Pesanan
Halaman ini merupakan halaman yang menampilkan semua pesanan (perlu dikirim, belum lunas, ataupun sedang dikirim.
- Halaman Gudang
Halaman ini menampilkan informasi tentang bahan yang tersedia, seperti produk jadi, Produk setengah jadi dan Bahan Baku.
- Fitur Quote
Fitur Quote ini merupakan fitur untuk menambah semangat para user dalam melakukan usaha, fitur ini berada pada halaman keuangan.
8. Prototyping
Prototype merupakan hasil dari pembuatan UI yang telah dibuat. Prototype ini dapat dijalankan berdasarkan UI Design yang telah kami buat.
9. Testing
Setelah membuat prototype kami melakukan uji coba pengguna terhadap satu responden. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana hasil dari ui design dan prototyping yang sudah di buat. Selain itu pada tahap testing ini akan mendapatkan ide baru, dan feedback dari respondent yang dimana feedback dapat meningkatkan performa dari desain produk. Kami membuat beberapa persiapan sebelum melakukan Usability Testing seperti stimulus user research dan record data user research yang dimana akan diisi setelah dilakukan wawancara/interview. Wawancara dilakukan melalui google meet.
Informasi responden
Nama Responden : Halimah Khairiyah Jamilah
Umur : 20 Tahun
Domisili : Jakarta
Pekerjaan : Mahasiswi
Asal Kampus : Universitas Negeri Jakarta(UNJ)
Pada saat interiew kami memberikan link prototype sekaligus mengizikan untuk sharescreen kepada kami untuk testing dan juga kami menanyakan beberapa pertanyaan, terdapat 8pertanyaan dan 7 tugas yang kami berikan yaitu mencoba fitur Home, Keuangan, Catat Transaksi, Pesanan, Gudang, Catat Produk, lalu akun, sekaligus ada fitur perubahan informasi akun. Setelah itu kami menyakan tingkat kepuasan penggunaan aplikasi kepada responden dengan hasil akhir yang diberikan adalah “7” dengan skala 1–7.