“Silahkan kak ini menu yang rencananya akan keluar minggu depan.”
Hyunjae menyajikan semangkuk ramen panas di atas meja, bersama dengan ocha dingin untuk Juyeon cicipi. Sementara di belakang sana Chanhee, Changmin, Sunwoo beserta Haknyeon sudah mengintip interaksi sang kakak dengan pria dengan senyum kucing yang sedang menghirup aroma ramen yang menggiurkan lidah.
“Terima kasih kak Hyunjae. Dari aroma saja ini sudah menggugah selera, apa boleh aku cicipi?”
Dengan wajah sumringah Hyunjae mengangguk dengan semangat “Tentu saja! Silahkan cicipi, jangan lupa komentarnya ya.”
Juyeon pun menganggukan kepalanya, kemudian ia menyendok kuah ramennya dengan perlahan. Nikmat sekali kuahnya sangat rich dan umami, batin Juyeon.
Setelah mencicipi kuahnya, Juyeon pun mulai menyumpit mienya. Teksturnya mienya yang kenyal dan dimasak dengan sempurna begitu menggelitik lidah alpha tersebut. Apalagi saat ia menyendokan topping daging cincang beserta sayuran dan kuahnya, perpaduan yang sangat sempurna.
Hyunjae masih disana, mengamati bagaimana Juyeon menyeruput mie buatan adiknya dengan penuh nikmat. Perlahan-lahan kondimen ramen yang dimangkuk pun ia lahap. Hanya butuh waktu 5 menit untuk alpha yang ada di hadapannya menghabiskan ramen tersebut sampai bersih tak tersisa.
“Wah!! Kak Hyunjae ramen ini benar-benar enak!” Ungkap Juyeon setelah selesai menyeruput kuah ramennya lalu bertepuk tangan.
“Perpaduan ayam dan udang dalam kuahnya begitu lezat! Toping daging cincangnya pun sesuai, aku sangat suka! Oh iya Ajitamanya juga sangat pas kematangannya! Pantas saja kedai ramen ini begitu viral. Ternyata rasanya sangat lezat dan authentic! Aku yakin menu baru ini akan sangat laku!”
Juyeon memberikan dua jempolnya kepada Hyunjae. Membuat omega cantik ini tersenyum malu. Padahal ia sudah sering mendapat pujian dari berbagai macam customernya, namu entah kenapa pujian dari alpha di depannya ini sangat berbeda. Membuat hati Hyunjae jadi berbunga-bunga.
“Syukurlah kalau Kak Juyeon menyukai ramen buatan kami. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menghadirkan menu baru ini lebih cepat.” Hyunjae membalas dengan senyuman indahnya, membuat Juyeon juga ikut tersenyum.
Setelah Juyeon menghabiskan ramennya, ia memutuskan untuk sedikit berbincang dengan omega cantik yang kini ada di sampingnya sambil menyesap rokok. Mereka saling bertukar cerita dari Juyeon yang ternyata merupakan seorang food blogger terkenal di Selatan, ia juga memiliki kedai dessert terkenal disana. Sampai Juyeon yang bercerita selain alasan ia datang ke Timur untuk mencicipi ramen di kedai Hyunjae, ia juga sedang mencari sosok omega yang feromonnya pernah tercium di kedai dessertnya sampai memancing rut Juyeon waktu itu.
“J — jadi kamu pemilik Joel Bingso?” Hyunjae bertanya setelah mendengar cerita panjang dari Juyeon.
“Iya itu awalnya milik dari mendiang ibuku, tapi akhirnya aku lanjutkan setelah aku kembali dari luar negeri.”
Hyunjae teringat saat ia pergi ke Selatan untuk liburan dengan kedua adiknya waktu itu….
Flashback
“Kak istirahat dulu yuk? Aku haus. Gerah banget butuh yang segar manis.” Keluh Changmin kepada kakak tertuanya.
Mereka sedang berjalan menyusuri tempat yang rencananya akan dijadikan cabang kedua dari Amore Ramen.
“Iya kak, aku juga belum minum jus dragon fruit hari ini. Oh iya kemarin ada tuh tempat dessert yang fyp terus disini. Kita kesana aja yuk?” Kini ajakan Chanhee semakin membuat yakin saudara kembarnya untuk membuat mereka bertiga untuk beristirahat.
“Yaudah ayo deh, Chanhee tau dimana tempatnya?” Tanya Hyunjae sambil melihat daerah tempat yang akan ia jadikan cabang kedua, begitu strategis pikirnya.
“Tau kok kak! Kebetulan deket dari sini, kalau jalan kaki cuman 5 menit.”
“Yaudah tunggu apalagi ayo kita kesana!”
Setelah berjalan lima menit akhirnya ketiga saudara ini sampai di tempat dessert yang bernama Joel Bingso. Chanhee memutuskan untuk memesan menu sementara Hyunjae dan Changmin memilih tempat duduk yang nyaman untuk ketiganya beristirahat.
Setelah tiga menit Chanhee kembali ke meja tempat mereka, ia tersenyum senang karena bisa datang ke tempat dessert yang terkenal di Selatan.
“Kak Hyunjae nanti yang ambil minuman sama makanannya ya.” Ucap Chanhee sambil memberikan mesin antrian.
Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya mesin antrian mereka berbunyi, Hyunjae langsung melangkah ke arah tempat pick up. Namun saat ia mengambil nampan pesanannya, tiba-tiba saja ia oleng dan menumpahkan minuman yang adiknya pesan. Sontak saja Chanhee dan Changmin yang duduk tidak terlalu jauh langsung menghampiri sang kakak yang terjatuh lemas.
“Kak Hyunjae kakak gapapa?!” Tanya Changmin khawatir, sementara Chanhee meminta maaf kepada pegawai disana dan membantu membereskan minuman yang jatuh.
“Changmin… Kayanya kakak mau heat… Kepala kakak pusing banget.” Jawab Hyunjae lemas yang langsung membuat Changmin panik.
Sang kakak memang selalu mendapatkan heat tidak teratur. Padahal seingat Changmin baru dua minggu yang lalu Hyunjae heat, namun sekarang kakaknya sudah kembali ke pra-heatnya.
Akhirnya Changmin memapah tubuh Hyunjae untuk duduk di tempatnya. Ia memberikan minum dan kemudian menyusul Chanhee yang masih membantu karyawan tadi.
“Chanhee kayanya kita harus cepet balik ke Timur. Kak Hyunjae mau heat feromonnya mulai keluar, aku takut disini ada alpha yang akan mencium wangi manis Kak Hyunjae.” Changmin berbisik pelan pada saudara kembarnya, Chanhee menganggukan kepalanya dengan cepat. Ia kembali meminta maaf kepada karyawan disana lalu segera menghampiri kakaknya.
“Kak Hyunjae ayo kita pulang. Kakak kelihatan pucat banget.” Chanhee mengajak sang kakaknya untuk pulang. Sementara Changmin yang sudah terlebih dahulu keluar untuk menelepon Sunwoo yang kebetulan sedang memperbaiki mobil Hyunjae di Timur.
“Sunwoo kak Hyunjae mau heat, mobil udah selesai dibenerin kan?”
“Astaga kak serius? Udah sih ini baru aja beres.”
“Yaudah tolong jemput ya nanti gue share lock.”
“Oke kak. Tungguin ya.”
Setelah menelepon Sunwoo, Changmin langsung kembali ke dalam. Memastikan jika feromon Hyunjae tidak memenuhi tempat dessert ini. Untung saja ia membawa parfum khusus untuk memblock feromon saat masa heat, maka ia semprotkan kepada tubuh sang kakak dengan cepat.
“Aduh Changmin kenapa semprotin itu… Kakak mual banget.” Protes Hyunjae pada sang adik yang kini sibuk dengan ponselnya.
“Maaf kak, aku takut feromon kakak tercium sama alpha lain yang ada disini.” Jawab Changmin khawatir.
Setelah menunggu hampir 30 menit akhirnya Sunwoo pun tiba di depan toko dessert, Changmin dan Chanhee segera memapah Hyunjae lalu dibantu Sunwoo untuk masuk ke dalam mobil.
Tanpa mereka ketahui, feromon peach serta vanilla dan sedikit citrus milik Hyunjae telah menusuk indra penciuman salah satu alpha yang ada disana, ia adalah Juyeon…
Flashback end
Apa Juyeon mencium feromon aku waktu itu? Gak mungkin kan? Waktu itu kan Changmin sudah menyemprotkan scent blocker heat… Pikir Hyunjae dalam hati.
“Kak Hyunjae kok melamun? Sudah ngantuk ya?” Tanya Juyeon sambil melambaikan tangannya yang besar di depan wajah Hyunjae.
“Eh apa Juyeon? Engga…”
Apa aku tanya saja ya sama Juyeon, feromonnya seperti apa yang ia cium waktu itu…
“Hmm Juyeon aku boleh bertanya sesuatu?”
Juyeon tersenyum dan menganggukan kepalanya, “tentu saja kak, mau tanya apa?”
“Hmmm anu… Feromon waktu itu, yang kamu cium… Apa wanginya?”
Juyeon kembali teringat aroma feromon manis yang membuat ia rut keesokan harinya, “Wanginya begitu manis seperti peach baru matang, bercampur dengan vanilla yang menenangkan dan ada sedikit wangi citrus yang menyegarkan.”
“Aku ingat betul feromon omega tersebut begitu memenuhi tempatku. Meskipun aku mencium scent blocker seperti apa yang biasa pegawai omegaku pakai, namun wangi manis milik omega itu tetap mendominasi.”
Hyunjae membolakan matanya, terkejut karena wangi feromon miliknya lah yang tercium oleh Juyeon saat pra-heatnya. Karena tidak semua bisa mencium scent terakhir Hyunjae kecuali real alpha.
“A — Ahh begitu ya rupanya.”
“Hmm maaf sebelumnya Kak Hyunjae, entah mengapa feromon manis omega itu mirip sekali dengan feromon kakak. Tapi gak mungkin kan ya?”
Hyunjae gemetar mendengar ucapan Juyeon, ia belum siap kalau sosok alpha di depannya adalah matenya.
“Hahaha iya gak mungkin lah ya!” Hyunjae tertawa dengan terpaksa, Juyeon pun hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
“Yasudah Kak Hyunjae, sudah malam sekali sepertinya aku harus pulang. Besok aku akan kembali lagi kesini. Terima kasih atas ramen gratisnya!”
Akhirnya Juyeon pun pamit kepada Hyunjae, Hyunjae pun mengantarkan alpha tersebut sampai menuju mobilnya.
“Hmm hati-hati ya Juyeon!”
“Iya kak Hyunjae terima kasih.”
Juyeon pun masih setia berdiri di depan mobilnya, Hyunjae pun bingung mengapa alpha ini tidak langsung masuk ke dalam mobilnya.
“Hmmm Kak Hyunjae, aku boleh minta nomor telepon kakak?” Tanya Juyeon dengan malu-malu, membuat Hyunjae tersenyum melihat wajah alpha yang ada di depannya begitu manis seperti kucing.
“Jadi dari tadi belum masuk ke mobil tuh karena mau minta nomorku? Tentu saja boleh! Sini mana ponselmu.”
Juyeon pun memberikan ponselnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, setelah itu Hyunjae mengetikan nomornya.
“Sudah ya Juyeon, nih ponselmu.”
Juyeon pun tersenyum lalu mengambil ponselnya, namun tangannya yang besar tak sengaja bersentuhan dengan tangan halus Hyunjae. Membuat tubuh keduanya seperti tersengat listrik.
“E— eh maaf kak!”
“I — iya gapapa Ju.”
Akhirnya Juyeon pun masuk ke dalam mobil dan menurunkan kacanya, “Kak Hyunjae aku pamit dulu ya!”
Hyunjae menganggukan kepalanya dan tersenyum hangat, “Iya Juyeon hati-hati di jalan!”
Juyeon pun ikut tersenyum dan menganggukan kepalanya, setelah itu mobilnya pun melesat dalam kegelapan malam. Setelah Juyeon sudah pergi, Hyunjae memegang hatinya yang berdetak sangat cepat pasca tangannya yang tak sengaja bersentuhan dengan tangan Juyeon.
“Aduh apa iya Juyeon adalah mateku..”
TBC