UI/UX Study Case: Carpal Tunnel Syndrome Assistant

Andhika Rafi
6 min readJun 1, 2023

--

Carepal: Carpal Tunnel Syndrome Assitant

This project was created by:
Andhika Rafi Lazuardi as UX Researcher
Naufal Daffa Salim as UX Designer
Naufal Fa’iq Ramadhani as UI Designer

Reminder

I will write this article in Indonesian, you can translate it with the “translate page” from google translate.

Background / Latar Belakang

Background
  1. Apa itu Carpal Tunnel Syndrome?
    Carpal Tunnel Syndrome merupakan kumpulan gejala yang terjadi saat saraf median mengalami kompresi atau tekanan saat berjalan di pergelangan tangan (Genova Alessia (NCBI), 2020)
  2. Jumlah penderita CTS (Carpal Tunnel Syndrome terus meningkat)
    Menurut Databoks, gamers di Indonesia jumlahnya terus meningkat, bahkan jumlahnya menempati urutan ke-3 jumlah gamers terbanyak di dunia dan bahkan terbanyak di Asia Tenggara per Januari 2022. Tentunya, hal ini dapat berpotensi meningkatnya gamers yang terkena carpal tunnel syndrome.
  3. Tidak bisa disembuhkan
    Menurut hasil wawancara dengan salah satu fisioterapis, Annandhita Dwi, carpal tunnel syndome tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dikurangi gejalanya saja. Biasanya, penderitanya menganggap sepele gejala gejala yang mereka terima.
  4. Industri game berkontribusi besar untuk perekonomian Indonesia
    Menurut Allcorect (2022), Pasar game di Indonesia adalah pasar game terbesar ke-16 di dunia dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2021, penjualan game di Indonesia mencapai angka 1,92 miliar USD.

Goals and Results / Tujuan dan Hasil

Tujuan:
1. Membantu mencegah gamer terkena Carpal Tunnel Syndrome dengan
menghadirkan virtual assistant.
2. Membantu proses terapi tangan gamer dengan memonitor kebiasaan
gaming agar tidak timbul gejala Carpal Tunnel Syndrome.

Hasil:
1. Gamer mengetahui treatment yang tepat ketika mengalami keluhan
di tangan akibat penggunaan PC berlebih.
2. Membantu proses terapi tangan gamer dengan memonitor kebiasaan
gaming agar tidak timbul gejala Carpal Tunnel Syndrome.

Design Methodology / Metodologi Desain

Design Methodology

Empathize

Apa itu CTS?
Carpal tunnel syndrome merupakan penyakit yang disebabkan oleh tekanan neuropati terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan atau di bawah fleksor retnakulum (Saerang, Kembuan, Karema, 2015).

Apa perlakuan yang tepat bagi penderita gejala?
Menurut Orthoinfo, para penderita gejala perlu:
a. Mengurangi aktivitas yang berintensitas tinggi pada tangan
b. Menggunakan bidai tangan ketika istirahat
c. Konsultasikan ke ahli apabila gejala semakin parah
d. Latihan untuk menjaga saraf

Apa gejala yang dirasakan?
a. Ibu jari yang lemah atau kesulitan untuk mencengkram
b. Mati rasa pada tangan
c. Kesemutan pada tangan
d. Sakit atau nyeri di jari, tangan, atau lengan

In-depth Interview
Kami melakukan in-depth interview kepada 4 gamers dan 1 progammer. Tujuan dilakukannya in-depth interview adalah mengetahui dan mengidentifikasi user problem, needs, motivation, dan goals yang dialami oleh para user. Hasil ini akan kita rangkum menjadi User Persona.

Define

User Problem
a. Sakit pada tangan ketika sudah lama bermain game.
b. Rasa malas yang timbul ketika gejala sudah semakin parah
c. Sulit menjalankan hidup produktif ketika gejala sudah muncul.

User Persona
User Persona dapat dilihat pada foto di bawah ini.

How Might We?
a. Bagaimana cara kita membantu Angga untuk mengingatkan ia sudah berapa lama menggunakan laptop/pcnya?
b. Bagaimana cara kita membantu Angga untuk menghubungkan Angga dengan tenaga ahli profesional untuk bertanya tentang kondisi tangannya?
c. Bagaimana cara kita membantu Angga untuk melakukan terapi yang baik dan benar untuk menghindari CTS?

User Journey Map
User Journey Map dapat dilihat pada foto di bawah ini.

Left: User Journey Map || Right: User Persona

Ideate

Brainstorming

Brainstorming

Setelah menaruh solusi-solusi dari pertanyaan “How might we?”, selanjutnya kami menggunakan Impact-effort matrix untuk menentukan solusi apa yang impact dan effortnya efektif untuk user.

Impact-effort matrix (2x2 matrix)

Dari impact-effort matrix tersebut, kita mendapatkan kesimpulan berupa:

What user get?

User Task Flow

User Task Flow

Gambaran Produk

CarePal merupakan aplikasi pencegahan carpal tunnel syndrome yang diperuntukan bagi para pengguna pc, terutama gamers. CarePal memberikan pengalaman yang berbeda untuk user sebagai asisten yang memonitor waktu kegiatan kita dalam bermain game/berkegiatan lain yang menggunakan pc. Selain dapat memonitoring pengguna, CarePal juga dapat mengarahkan / mengajak pengguna untuk melakukan peregangan untuk menjaga kesehatan tangannya dengan fitur terapi rutin.

Berikut merupakan fitur-fitur yang ada pada aplikasi CarePal:

  1. Input Habit
    Pada fitur Input Habit, nantinya pengguna saat pertama kali menggunakan aplikasi ini, akan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh aplikasi, seperti seberapa sering menggunakan pc dan lainnya. Nantinya, jawaban dari pengguna akan dirangkum oleh aplikasi dan dimasukkan ke level-level yang sudah ditentukan oleh pihak CarePal. Level-level ini yang nantinya akan menentukan seberapa “mengganggunya” reminder yang akan diberikan aplikasi.
  2. Reminder
    Setelah pengguna meng-input jawaban-jawabannya, nantinya pengguna mendapatkan badge level. Level ini akan mempengaruhi gangguan reminder terhadap pengguna. Semakin tinggi levelnya, maka reminder akan menjadi lebih mengganggu. Fitur ini sangat berguna bagi para gamers yang seringkali melupakan istirahat ketika sudah bermain game sangat lama. Pada level 1, pengguna mendapatkan reminder berupa in-game notification sebesar 10% dan muncul suara “PING!!!”. Pada level 2, pengguna mendapatkan reminder berupa in-game notification sebesar 10% dengan ditambah alarm notifikasi suara dengan intensitas 30%. Pada level 3, muncul pop-up aplikasi CarePal sebesar 15% menutupi layar dan akan membunyikan alarm notifikasi dengan intensitas 50%. Pada level 4, muncul pop-up aplikasi CarePal sebesar 50% menutupi layar dan membuyikan alarm notifikasi dengan intensitas 50%. Pada level 5, layar pengguna akan otomatis terpindah secara paksa ke aplikasi CarePal dan membunyikan alarm notifikasi dengan intensitas 80%.
  3. Terapi
    Pada fitur terapi, pengguna dapat mengikuti gerakan gerakan yang sudah tersedia di aplikasi CarePal yang bertujuan untuk menghindari pengguna terkena carpal tunnel syndrome. Gerakan-gerakan terapi ini merupakan gerakan yang mudah namun efektif untuk menghindari penyakit tersebut.
  4. Konsultasi
    Selain reminder dan terapi, pengguna juga dapat berkonsultasi dengan ahli, seperti fisioterapis atau dokter jika memiliki gejala carpal tunnel syndrome, seperti kesemutan pada tangan, melemahnya otot tangan, dan lainnya. Nantinya, pengguna dapat membayar sejumlah uang kepada aplikasi dan pengguna dapat berkonsultasi dengan tenaga ahli selama 1 jam
  5. Artikel
    Fitur artikel berisi artikel-artikel tentang kesehatan tangan, komunitas game, komunitas kesehatan dan lainnya.

Prototype

Pada prototype, kami memakai teknik crazy 8 dalam merancang sebuah wireframe.

Crazy 8

Setelah selesai menggambar, masing-masing anggota tim akan mempresentasikan mengapa ia menempatkan fitur di tempat tempat tertentu. Setelah presentasi dilakukan, anggota tim melakukan dot voting yang masing-masing memiliki 3 hak suara, yang nantinya akan menentukan desain yang akan dipakai untuk dilanjutkan menjadi lofi prototype.

Hifi prototype dapat dilihat melalui link berikut.

Testing

Pada tahap testing, kami melakukan pengujian kepada target pengguna, yaitu gamer dan pc user. Pengujian dilakukan menggunakan dua cara, yaitu Concept Testing dan Usability Testing.

  1. Concept Testing
    Pada tahap testing, kami melakukan pengujian kepada 3 orang gamers dan juga 1 orang programmer yang dijadikan responden pada saat proses in-depth interview, untuk memvalidasi apakah konsep solusi yang kami tawarkan sudah sesuai keinginan pengguna atau belum. Key findings dari metode pengujian ini adalah Impressions, Uniqueness, Appeal, Believeability, dan Relevancy.
  2. Usability Testing
    Pada Usability Testing dengan metode Think Aloud, kami melakukan pengujian di setiap fitur yang ada pada aplikasi CarePal. Dari pengujian tersebut, didapatkan bahwa responden dapat menggunakan fitur-fitur dengan baik.

--

--