Dasar Smart Contract
Kehadiran Blockchain menghadirkan teknologi-teknologi baru yang belum banyak ornag mengentahuinya. Salah satu teknologi yang cukup menjadi perhatian perusahan-perusahaan besar adalah Smart Contract. Di artikle ini saya akan membahas segala hal mengenai Smart Contract secara dasar.
Sumber gambar: https://pin.it/5RtIZ0i
Apa itu Smart Contract?
Smart Contract adalah sebuah program yang berjalan apabila sudah memenuhi kondisi yang sudah ditentukan pada lingkungan Blockchain. Secara tidak langsung Smart Contract memang bisa diartikan sebagai sebuah aturan-aturan yang disepakati berbentuk kode program. Jika ingin menjalankan atau berinteraksi maka harus menyesuaikan dengan aturan pada Smart Contract. Dengan Begitu Smart Contract dapat berjalan.
Smart Contract berjalan autonomus atau bergerak sendiri dan tidak ada entiti yang dapat menjalankan, mengubah, bahkan menghapus. Sekalinya Smart Contract terdeploy ke dalam jaringan Blockchain, maka selamanya akan berada disana. Dengan begitu sangat membantu keamanan dalam bertransaksi karena tidak membutuhkan pihak ketiga dalam menjalankannya.
Sosok Dibalik Smart Contract
Smart Contract Pertama kali diperkenalkan oleh Nick Szabo yang merupakan seorang kriptografer, pada tahun 1994. Awal mualanya Nick Szabo membutuhkan sebuah kode program yang berjalan secara otomatis dimana dapat merekam setiap transaksi yang dia perlukan dengan catatan setiap kondisi yang ditentukan sudah terpenuhi. Dengan begitu Nick Szabo tidak memerlukan pihak ketiga seperti pengacara, pihak bank, maupun perantara lainnya. Sehingga menghasilkan sebuah sistem yang aoutonomus dan keseluruhan dijalankan oleh komputer saja.
Hingga 15 tahun kemudian, pada tahun 2009, Bitcoin memperkenalkan teknologi Blockchain yang diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto. Kemudian di adaptasi oleh Vitalik Buterin untuk membangun jaringan Blockchain Ethereum. Pada lingkungan Ethereum mengadaptasi Smart Contract untuk dapat berinteraksi dengan tujuan dapat diterapkan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada didunia nyata.
Cara Kerja Smart Contract
Dalam kode program Smart Contract terdapat pernyataan sederhana “jika/ketika…maka…” yang dituliskan kedalam jaringan Blockchain. Jaringan akan menjalankan tindakan apabila kondisi yang diperlukan sudah terpenuhi atau terverifikasi. Ketika transaksi sudah terpenuhi dan dapat diproses oleh Blockchain, maka transaksi tidak dapat diubah dan selamanya akan tercatat dalam jaringan Blockchain.
Untuk mempermudah penjelasan mengenai cara kerja Smart Contract, bisa digambarkan menggunakan contoh permasalahan sebagai berikut.
Pada suatu hari terdapat dua orang yang ingin melakukan sebuah transaksi jual beli rumah. Dimana kedua belah pihak ingin melakukan proses transaksi tersebut menggunakan Smart Contract dengan tujuan setiap perjanjian yang telah disepakati direpresentasikan pada kode program Smart Contract. Isi dari perjanjian Smart Contract yang disepakati sebagai berikut:
Ketika pihak pembeli telah memberikan uang sebesar 100 juta Rupiah, maka pihak pembeli akan mendapatkan hak kepemilikan rumah yang telah disepakati.
Dari perjanjian yang telah disepakati, maka pihak pembeli harus menyediakan uang sebesar 100 juta Rupiah. Apabila kondisi tersebut terpenuhi secara ototmatis Smart Contract akan bekerja dan melakukan pengiriman hak kepemilikan rumah kepada pembeli. Transaksi yang terjadi akan tersimpan selamanya kedalam jaringan Blockchain dan tidak dapat dirubah atau bahkan dihapus. Dengan gitu hak kepemilkan rumah dapat terlacak dengan jelas bagaimana proses setiap perpindahannya dan kepada siapa yang menerima.
Apabila pihak pembeli tidak dapat menyediakan uang sebesar 100 juta Rupiah, maka Smart Contract tidak dapat meneruskan dan menganggap bahwa persyaratan tidak terpenuhi. Dengan adanya Smart Contract sangat menguntungkan kedua belah pihak karena tidak ada pihak ketiga yang ikut campur dalam transaksi seperti broker, bank, dan lain sebagainya. Selain itu juga, Smart Contract berjalan dalam jaringan Blockchain sehingga dapat terjaga keamanannya.
Disisi lain Smart Contract dapat berjalan secara mandiri atau bersama dengan Smart Contract yang lainnya. Saat Smart Contract pertama berhasil terpenuhi persyratannya, maka akan memunculkan berbagai kontrak lainnya yang saling berhubungan dengan perjanjian tersebut.
Keuntungan dari Smart Contract
Kecepatan, efesiensi, dan akurasi. Saat kondisi terpenuhi, maka kontrak akan mengeksekusi secara langsung. Karena Smart Contract adalah program yang berjalan otomatis, tidak dibutuhkan sebuah regulasi-regulasi yang berbentuk dokumen kerta sehingga tidak ada waktu untuk memperbaiki kesalahan pengisian data pada dokumen.
Transparan dan kepercayaan. Tidak ada pihak ketiga yang mengatur dimana setiap transaksi yang terekam diberlakukan enkripsi dan disebarkan antar partisipan jaringan Blockchain. Dengan begitu tidak ada yang dapat merubah transaksi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi.
Keamanan. Setiap transaksi yang terekam pada jaringan Blockchain akan dienkripsi sehingga sulit untuk diretas. Lebih tepatnya setiap data yang terekam akan tersambung antara satu dengan lainnya, maka dari itu apabila ingin meretas harus merubah seluruh data pada jaringan Blockchain. Dan itu sangat mustahil.
Hemat. Smart Contract akan meniadakan biaya dan waktu yang dibutuhkan pihak ketiga dalam hal menangani transaksi.
Kesimpulan
Smart Contract adalah sebuah teknologi yang bekerja secara otomatis apabila perjanjian atau kondisi-kondisi yang ditetapkan terpenuhi. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan sebuah transaksi karena tidak ada pihak ketiga yang menjadi perantara. Keuntungan memanfaatkan teknologi Smart Contract adalah efisiensi dalam proses transaksi, lebih transparan karena bekerja pada jaringan Blockchain, lebih aman, serta lebih hemat biaya dan waktu prosesnya.