Jago Last Wish UI/UX Case Study

Shafa Anindya
7 min readNov 28, 2021

--

Disclaimer: Projek ini merupakan bagian dari kegiatan Skilvul Virtual Internship UI/UX Designer dengan Bank Jago sebagai Challenge Partner, saya tidak bekerja ataupun diikat dalam kontrak dengan Bank Jago.

Hi! Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai pengerjaan sebuah studi kasus yang dikerjakan secara berkelompok bersama dengan kedua teman saya, Siti Ranisa Dayuansari dan Happy D. Wicaksono dalam kegiatan Skilvul Virtual Internship UI/UX Designer. Dan untuk Challenge Partner, kami memilih Bank Jago di mana di dalam kasus ini kami akan membuat sebuah fitur/produk bernama Jago Last Wish.

Project Timeline: Sekitar 2 bulan (Oktober — November 2021)

Tools : Figma (Figjam, Design File), Google Docs, Google Spreadsheets, Google Meet.

Scope

  1. Mendefinisikan permasalahan dengan menggunakan metode pain points.
  2. Mendefinisikan goals yang ingin dicapai dengan menggunakan metode How-Might-We.
  3. Merincikan ide-ide solusi serta fitur apa saja yang harus ada dalam platform yang akan didesain.
  4. Mengelompokkan fitur sesuai dengan kegunaan dan jenisnya menggunakan affinity diagram.
  5. Mengurutkan prioritas dari fitur-fitur yang telah dikelompokkan, kemudian membuat rancangan sketsa kasar fitur-fitur yang masuk ke dalam prioritas paling tinggi.
  6. Membuat user flow kemudian mewujudkan sketsa kasar sebelumnya menjadi tampilan wireframe.
  7. Membuat UI Style Guide dan mendesain UI/UX fitur Jago Last Wish kemudian mewujudkan user flow menjadi prototype.
  8. Melakukan user research untuk mengetahui apakah kepuasan pengguna dari desain yang dibuat telah dicapai.

Gambaran Ikhtisar

Jago Last Wish merupakan salah satu fitur dan produk yang mengangkat konsep asuransi jiwa secara online. Dewasa ini, sesuai dengan yang biasa kita ketahui, makna kata asuransi seringkali dicap sebagai sesuatu yang negatif atau kurang enak untuk diperbincangkan. Oleh karena itu Jago Last Wish hadir sebagai sebuah jabatan akan kebutuhan untuk mengangkat konsep asuransi jiwa ini menjadi sesuatu yang berkonotasi positif atau menyenangkan.

Objectives

Adapun dalam projek ini, tujuan atau output yang diharapkan adalah berupa:

  1. Sebuah fitur asuransi jiwa yang menyenangkan (dari pemilihan kata dalam aplikasi) serta dilengkapi dengan gamifikasi yang membuat user merasa senang untuk menggunakan aplikasi.
  2. Fitur asuransi jiwa dimana user bisa menghitung sendiri premi bulanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
  3. Fitur asuransi jiwa yang dapat diedit dengan ketentuan dan syarat tertentu (namun tidak memberatkan sisi user).

Design Process

Design Thinking

Dalam studi kasus kali ini, metode yang kami pilih adalah metode Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Digunakannya metode Design Thinking dikarenakan metode tersebut yang berfokus pada pengguna sehingga diharapkan ide-ide solusi yang dihasilkan nantinya memang menyelesaikan permasalahan dari pengguna itu sendiri. Selain itu, metode Design Thinking juga merupakan metode yang paling pas digunakan ketika berkolaborasi dalam suatu tim.

1 — Empathize

Pada tahap ini, yang kami lakukan adalah memahami studi kasus yang diberikan, yang hasilnya sudah diringkas dalam bagian Gambaran Ikhtisar di atas. Apabila dirangkum kembali, produk Jago Last Wish ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan produk asuransi online yang mudah, cepat, dan menyenangkan di mana pengguna bisa menuliskan apa saja keinginannya yang nantinya akan diwujudkan dalam sejumlah nominal uang.

2 — Define

Pada tahap ini, yang kami lakukan adalah mendefinisikan permasalahan menggunakan pain point, serta mendefinisikan goals yang ingin dicapai dengan menggunakan metode How-Might-We.

  • Pain Point

Pain Point merupakan salah satu tools yang bisa digunakan untuk mendefinisikan sebanyak-banyaknya permasalahan yang dialami oleh user pada suatu platform yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk mendefinisikan ide-ide solusi.

Pain Points
  • How-Might-We

How-Might-We merupakan suatu pertanyaan singkat yang bisa men-trigger fokus ide-ide solusi yang akan dikerjakan nantinya. Dalam tahap ini pula dilakukan voting untuk memilih fokus mana yang nantinya akan dikembangkan.

How Might We

3 — Ideate

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah merincikan ide-ide solusi sesuai dengan pernyataan How-Might-We yang telah dipilih melalui voting, mengelompokkan fitur sesuai dengan kegunaan dan jenisnya menggunakan Affinity Diagram, serta mengurutkan prioritas dari fitur-fitur yang telah dikelompokkan, kemudian membuat rancangan sketsa kasar fitur-fitur yang masuk ke dalam prioritas paling tinggi menggunakan Crazy 8's.

  • Idea Solution

Dalam pengerjaan Idea Solution bergantung pada pernyataan How-Might-We yang memiliki voting terbanyak, yakni membuat produk berupa WISH → Jago Last Wish, yang dapat membantu pengguna untuk mewujudkan keinginan (bahkan ketika pengguna meninggal) secara customize melalui pengelolaan finansial dengan cara yang menyenangkan.

Idea Solution based on the chosen HMW
  • Affinity Diagram

Affinity Diagram adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengelompokkan sejumlah data yang besar (dalam studi kasus ini berupa ide-ide solusi → rincian fitur-fitur) ke dalam kelompok-kelompok yang anggotanya memiliki sifat yang hampir serupa.

Affinity Diagram
  • Idea Prioritization

Pada tahap ini, ide-ide solusi sebelumnya akan dikelompokkan lagi menjadi 4 kelompok berdasarkan user value dan effort yang dimiliki ide fitur tersebut.

Features Prioritization
  • Crazy 8's

Crazy 8’s merupakan sebuah sketsa kasar pada suatu kertas yang dibagi menjadi 8 bagian dan berupa desain awal fitur-fitur yang telah didefinisikan sebelumnya. Di dalam sketsa kasar ini pula, nantinya setiap anggota tim akan voting sketsa mana yang akan diterapkan di tahap selanjutnya.

Rough Sketch (Crazy 8's)

4 — Prototyping

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah membuat User Flow dari produk yang akan dibuat, membuat Wireframe, UI Style Guide, serta membuat Prototype dari produk Jago Last Wish.

  • User Flow

User Flow merupakan gambaran dari urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan dan dilalui oleh pengguna untuk menyelesaikan suatu task. Dalam studi kasus kali ini, terdapat empat user flow utama, yakni user flow buat akun dan wish, user flow edit premi, user flow klaim ahli waris, serta user flow Fintamin Games.

User Flow
  • Wireframe

Wireframe merupakan desain susunan item-item yang nantinya akan ditampilkan dalam aplikasi.

WIreframe
  • UI Style Guide

UI Style Guide merupakan kumpulan desain, aturan, serta elemen yang nantinya bisa digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan untuk menjadikan suatu produk konsisten.

Color and Input Field Style Guide
Header, Text, Button, and Molecule Style Guide
  • Prototype

Desain produk yang dibuat sedemikian rupa untuk mewujudkan ide-ide solusi yang telah didefinisikan sebelumnya.

5 — Testing

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun daftar pertanyaan, menentukan target narasumber, kemudian melakukan wawancara dan pengujian desain.

Research Objectives

  1. Mencari tahu definisi akan asuransi bagi narasumber
  2. Mencari tahu motivasi dan kebutuhan pengguna mengenai suatu layanan jasa asuransi
  3. Mencari tahu apakah user flow dan tampilan informasi pada produk Jago Last Wish yang telah dibuat telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  4. Mencari tahu tingkat usability dari desain UI/UX produk Jago Last Wish menggunakan metode SEQ.

List of Questions

  1. Silakan perkenalkan diri Anda terlebih dahulu, mulai dari nama, umur, domisili, serta kegiatan/pekerjaan yang sehari-hari dilakukan apa?
  2. Apakah Anda cukup familiar dengan kata asuransi? Kalau iya, apa arti dari kata asuransi menurut Anda?
  3. Apakah menurut Anda memiliki/mengikuti suatu layanan asuransi itu penting?
  4. Apakah terdapat layanan asuransi yang disediakan oleh kantor Anda? Kalau iya, bisa minta tolong jelaskan seperti apa layanan asuransi yang disediakan?
  5. Apakah selain layanan asuransi yang disediakan, Anda juga tertarik atau malah telah mendaftarkan diri Anda ke suatu layanan asuransi lainnya? Mengapa?
  6. Selama mengikuti suatu layanan jasa asuransi, apakah menurut Anda layanan yang disediakan telah sesuai dengan ekspektasi atau kebutuhan Anda dalam mengikuti layanan asuransi tersebut?
  7. Menurut Anda, apa saja yang harus ada dalam suatu layanan asuransi (Contoh: jaminan hari tua, fitur hitung premi, dll)

Respondent Criteria

  1. Berusia 20–35 tahun
  2. Pekerjaan sebagai pegawai pada instansi apapun dan berdomisili di Indonesia
  3. Telah mempunyai asuransi dari kantor
  4. Berpendidikan dan biasa menggunakan teknologi/aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari

Wawancara dan Hasil

Wawancara dilakukan pada tanggal 28 November 2021 dengan narasumber bernama Kak Randi, seorang karyawan di salah satu Kementrian Pariwisata. Dari wawancara dengan Kak Randi dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat dirasa memudahkan pengguna dalam membuat dan mengklaim asuransi. Kemudian untuk penilaian dari desain yang telah dibuat, Kak Randi mengakui bahwa dari desain serta user flow-nya, sudah mampu membuat pengguna merasa nyaman dan tidak membuat pengguna merasa jenuh. Kak Randi memberikan nilai 8 dari skala 1–10untuk keseluruhan tampilan produk Jago Last Wish.

Kesimpulan

Dari semua langkah yang telah dilakukan, di mana pengguna dilibatkan untuk mendesain suatu platform dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna merasa nyaman dengan desain User Interface yang telah dibuat.

Rekomendasi Selanjutnya

Rekomendasi untuk selanjutnya, diharapkan adanya fitur-fitur yang menjelaskan kepada pengguna bagaimana menggunakan produk secara semestinya, selain itu, komposisi item pada User Interface juga hendaknya diperhatikan.

Terima kasih telah membaca UI/UX Case Study yang telah saya susun dan tulis. Untuk saran dan kritik mengenai Case Study ini bisa langsung disampaikan melalui email saya: anindyashaf@gmail.com.

--

--