Mengenal Aizuchi

Anisa Kusumadewi
7 min readNov 23, 2021

--

© japanesestation.com

Masih banyak orang yang merasa asing dengan istilah Aizuchi (相槌). Dalam budaya komunikasi dalam masyarakat Indonesia, menyela lawan bicara ketika ia sedang berbicara mungkin akan dianggap tidak sopan. Namun, ketika kita berbicara dengan orang Jepang, mereka pasti sering melakukan timbal balik/umpan terhadap lawan bicara, meskipun lawan bicara belum menyelesaikan pembicaraannya. Timbal balik ini seperti Hai (はい), Un (うん), Soudesuka (そうですか), Soudesune (そうですね)” dan lain-lain. Hal inilah yang disebut dengan aizuchi.

Untuk lebih mengenali penggunaan aizuchi, berikut ini adalah contoh percakapan dengan penggunaan aizuchi pada percakapan seorang perempuan dengan temannya.

A : 昨日、銀座を歩いていたらね

Kinou, Ginza wo aruite itarane

Kemarin, saat aku jalan-jalan ke Ginza

B :うん

Un

Iya

A : 真理子を見かけたよ

Mariko wo mikaketayo

Aku melihat Mariko

B : 本当に

Hontou ni

Benarkah?

A : それで、声をかけたらね

Sorede, koe wo kaketarane

Kemudian, aku memanggilnya

B : うん

Un

Iya

A : 知らん顔をしてそっぽ向いちゃったの。

Shiran kao wo shitesoppotsuichattano.

Saat ia berbalik, aku tidak mengenali wajahnya.

B : ええ、ほんとう?

Ee, hontou?

Eh, benarkah?

Penggunaan Un (うん), Hontou ni (本当に), dan Ee, hontou (ええ、ほんとう)” yang ada pada percakapan di atas merupakan contoh dari aizuchi yang berfungsi untuk memberi timbal balik terhadap lawan bicara.

Aizuchi adalah tanggapan yang diberikan di tengah pembicaraan lawan bicara. Tanggapan ini diberikan sebagai ungkapan untuk menghargai lawan bicaranya. Kata Ai (相) dalam aizuchi berarti “bersama-sama” atau “saling”, sedangkan kata Tsuchi (槌) berarti “memukul” atau “menempa”, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai saling menempa.

Secara etimologis, kata Aizuchi sebenarnya merupakan gambaran dari dua orang ahli pedang yang menempa bilah pedang secara bergantian. Penjelasan Aizuchi secara etimologis ini kembali ke istilah teknis dalam sejarah pembuatan pedang tradisional Jepang. Untuk membuat pedang, seorang ahli dan asistennya memukul besi secara bergantian dengan ritme yang teratur. Seorang ahli, dengan menggunakan palu kecil, mengatur kecepatan dan menginstruksikan asistennya, di mana ia harus memukul selanjutnya dengan menggunakan palu besar. Pukulan dari asisten ini membentuk pedang dari sebongkah besi panas. Aizuchi awalnya mengacu pada pukulan asisten ini, yang harus berhati-hati mengikuti setiap pukulan seorang ahli dan memainkan peran penting dalam membentuk sebuah pedang.

© Wikiwand.com

Budaya aizuchi merupakan refleksi dari budaya Jepang yang aktif dalam berkomunikasi. Aizuchi dilakukan oleh lawan bicara secara verbal maupun nonverbal (seperti gerakan menganggukan kepala) kepada pembicara dengan untuk menunjukkan pemahaman, perhatian, atau minat kepada pembicara. Ketika aizuchi tidak muncul di dalam sebuah percakapan, pembicara akan mendapat kesan bahwa lawan bicaranya tidak mengerti dan tidak mendengarkan kata-katanya, sehingga ia tidak ingin melanjutkan pembicaraan.

Aizuchi dalam bahasa Inggris disebut dengan backchannel. Backchannel adalah suara atau tanda yang dibuat untuk menunjukkan bahwa lawan bicara mendengarkan pembicara. Istilah backchannel sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Yngve. Ada sebuah penelitian yang menunjukkan keunikan aizuchi yang menyatakan bahwa aizuchi muncul tiga kali lebih sering daripada backchannel. Sangat berbeda dengan percakapan bahasa Indonesia yang memiliki budaya mendengarkan dan tidak menyela saat penutur menyampaikan pembicaraannya karena dapat menimbulkan pandangan yang tidak sopan.

Apa Saja Fungsi dan Definisi Aizuchi?

  1. Pemberitahuan perhatian (知らせ「注意」)

Aizuchi merupakan tanda yang menunjukkan bahwa sedang mendengarkan dan mengisyaratkan pembicara untuk melanjutkan topik.

2. Pemberitahuan memahami bagian (知らせ「部分的理解」)

Aizuchi menunjukkan bahwa pendengar memahami informasi yang belum selesai disampaikan oleh pembicara.

3. Pemberitahuan memahami isi (知らせ「内容理解」)

Aizuchi menunjukkan bahwa pendengar dapat menyimpulkan informasi dengan baik saat percakapan telah selesai.

4. Pemberitahuan memastikan (知らせ「確認」)

Aizuchi juga berfungsi untuk memastikan informasi yang didapatkan dari pembicara.

5. Pemberitahuan suplementasi (知らせ「補充」)

Aizuchi mengisyaratkan bahwa pendengar ingin mengikuti percakapan.

6. Komentar (コメント)

Aizuchi juga dapat digunakan untuk memberikan pendapat atau kesan terhadap sebuah percakapan.

7. Sikap setuju (態度「同意」)

Aizuchi menunjukkan rasa setuju dengan pendapat atau cara berpikir dari pembicara.

8. Sikap tidak setuju (態度「不同意」)

Aizuchi juga dapat berfungsi untuk menunjukkan tanda negatif ketidaksetujuan atau tidak dapat menyatakan setuju terhadap pembicara.

9. Sikap menunjukkan perasaan (態度「感情」)

Aizuchi dapat menunjukkan perasaan terkejut, senang, sedih, marah, ragu, simpati, perhatian, dan lain lain, terhadap informasi yang disampaikan oleh pembicara.

10. Sikap menghubungkan (態度「間つなぎ」)

Aizuchi juga dapat digunakan untuk menyambungkan atau menghubungkan kata saat pembicaraan terhenti sementara.

© imccenter.blogspot.com

Apa Saja Klasifikasi Bentuk Aizuchi?

Sebetulnya jumlah kata aizuchi dalam bahasa Jepang sangatlah banyak. Namun ada beberapa aizuchi yang paling sering digunakan dan dapat diklasifikasikan seperti berikut ini.

1. Bentuk tunggal (単独形)

Diantaranya : Hai (はい), ee (ええ), un (うん), aa (ああ), hee (へえ), oo (おお), waa (わあ), sou (そう), ne (ね), sokka (そっか), sounan (そうなん), sounanya (そうなんや), naruhodo (なるほど), dll.

2. Bentuk ulangan (繰り返し形)

Diantaranya : un un (うんうん), sokka sokka (そっかそっか), sou sou (そうそう), dll.

3. Bentuk kompleks (複合系)

Diantaranya : a hee (あへえ), a un (あうん), a souyan ne (あそうやんね), aa naruhodo (ああなるほど), hee sou (へえそう), hee souka (へえそうか), a sokka (あそっか), un sou (うんそう), hee sounan (へえそうなん), dll.

4. Bentuk pengulangan kompleks (複合繰り返し形)

Diantaranya : aa un un (ああうんうん), un un sou sou (うんうんそうそう), dll.

Contoh Aizuchi yang Sering Digunakan

Agar kita bisa menggunakan aizuchi dengan baik dan benar, inilah beberapa aizuchi yang sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari oleh orang Jepang dan penjelasannya.

1. Hai (はい), Un (うん), Ee (ええ)

Kata-kata ini digunakan untuk menyatakan setuju atas perkataan pembicara. Bisa juga diartikan sebagai “iya” dalam bahasa Indonesia, sehingga bisa digunakan sebagai penanda bahwa kita memperhatikan dengan seksama pesan dari pembicaraan.

2. Iie (いいえ), Iya (いや)

Aizuchi ini digunakan sebagai penyanggah pendapat atau pertanyaan tidak setuju terhadap pembicara, karena dalam bahasa Indonesia kedua kata ini memiliki arti “tidak”.

3. Soudesune (そうですね), Sou sou (そうそう)

Aizuchi ini digunakan untuk mengekspresikan setuju. Sou sou memiliki arti yang sama dengan soudesune, yaitu “benar juga” atau “Anda benar”, namun penggunaan sou sou lebih kasual daripada soudesune yang terkesan formal.

4. Soudesuka (そうですか), Sokka (そっか)

Kedua kata ini memilki arti “begitu ya?” sehingga digunakan untuk menyatakan pemahaman terhadap apa yang dibicarakan.

5. Naruhodo (なるほど),

Naruhodo memiliki arti “ternyata begitu” dan digunakan untuk menyatakan pemahaman terhadap apa yang dibicarakan.

6. Hontou? (本当), Hontou ni? (本当に), Maji desuka? (マジですか)

Ketiga kata ini memiliki arti “serius?”, “benarkah?”, atau “masa, sih?” dan digunakan untuk mengekspresikan rasa terkejut atau menyangkal pernyataan pembicara.

7. Eeto (ええと)

Kata ini bisa digunakan ketika kita ingin menyampaikan pendapat, namun masih memikirkan kata-katanya. Bisa diartikan sebagai “hmm”.

8. Hee (へえ)

Kata ini memiliki arti yang berbeda jika diungkapkan dengan intonasi yang berbeda. Jika menggunakan nada datar, kata ini dapat berarti menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang sedang dibicarakan. Bisa juga diartikan seperti “ooh”. Jika dikatakan dengan intonasi tinggi, kata-kata ini mengungkapkan ekspresi terkejut.

9. Aa (ああ)

Kata ini digunakan untuk menyampaikan persetujuan dan mengungkapkan pemahaman.

10. Desu yo ne (ですよね)

Kata ini digunakan untuk menanyakan persetujuan atau pendapat dari lawan bicara. Desu yo ne memiliki arti “benar begitu kan?” atau “ya kan?”. Selain itu juga dapat digunakan ketika menyatakan setuju dengan apa yang sudah dilontarkan oleh pembicara.

11. Ii desu ne (いいですね)

Kata ini bisa diartikan dengan “bagus ya” atau “boleh juga”. Aizuchi ini digunakan untuk mengekspresikan rasa setuju atau kesukaan terhadap perkataan pembicara atau menyatakan pendapat. Kata sifat “ii” yang berarti bagus juga bisa diganti dengan kata sifat yang sesuai dengan situasi dan topic pembicaraan. Misalnya seperti “oishii desu ne (おいしいですね)” yang berarti “enak ya”.

Hal yang Harus Diperhatikan Mengenai Aizuchi

1. Aizuchi sering diucapkan setelah pembicara mengatakan kalimat yang ditambahkan akhiran partikel “ne” (ね). Partikel “ne” memiliki makna untuk menanyakan atau meminta konfirmasi lawan bicaranya. Karena itulah kita harus memberi tanggapan berupa aizuchi.

2. Selain partikel “ne”, aizuchi juga biasanya diucapkan ketika pembicara mengatakan partikel penyambung atau akhiran seperti te (て), ga (が), kedo (けど), wa (は), saa (さあ), dan lain-lain.

3. Sambil menyatakan tanggapan berupa aizuchi, orang Jepang biasanya mengikutinya dengan gerakan kepala seperti mengangguk atau menggelengkan kepala.

4. Apabila pembicaraannya menjadi tumpang tindih atau sahut sahutan, itu bukanlah masalah. Ingatlah bahwa respon berupa aizuchi bukan berarti menyela pembicara, tetapi menunjukkan bahwa pendengar benar-benar memahami dan mendengarkannya dengan antusias.

5. Mengatakan aizuchi yang sama secara berulang-ulang dari awal hingga akhir percakapan tidak menjadi masalah.

6. Jika pembicara terus menerus mengulang perkataan mereka, itu artinya mereka merasa bahwa lawan bicaranya tidak mendengarkan dan meminta lawan bicaranya untuk mengucapkan lebih banyak aizuchi.

7. Semakin sedikit lawan bicara mengatakan aizuchi, maka hal tersebut berarti lawan bicara tidak paham dengan yang dikatakan pembicara, dan membuat pembicara bingung apakah lawan bicara mendengarkan perkataannya atau tidak.

© wanderingtanuki.com

Itulah beberapa hal yang bisa disampaikan mengenai aizuchi. Selain aizuchi yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi macam-macam aizuchi yang ada.

Beberapa orang yang asing dengan budaya komunikasi masyarakat Jepang mungkin akan merasa aneh dan asing dengan aizuchi. Semoga setelah membaca artikel ini, pembaca akan lebih paham dan dapat menerapkannya jika berkomunikasi dengan orang Jepang. Semoga bermanfaat.

63818022 — Anisa Kusumadewi

Program Studi Sastra Jepang

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Komputer Indonesia

REFERENSI :

· Dityandari, I. H., & Aryanto, B. (2020). Form and Function of Aizuchi Japanese Native Speaker in Inaka Ni Tomarou! TV Serial. IZUMI, 9(2), 186–199. https://doi.org/10.14710/izumi.9.2.186-199

· Iqbal, Chadijah I. (2018). Budaya Komunikasi dalam Masyarakat Jepang. Walasuji, 9(1), 129–140. https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i1.25

· Rahayu, Meta G., et al. (2015). Analisis Penggunaan Aizuchi Mahasiswa Bahasa Jepang dalam Komunikasi Berbahasa Jepang. Chi`e, 4(1), 25–31. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chie/article/view/8426

--

--

Anisa Kusumadewi
0 Followers

Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang