Mie Ongklok khas Wonosobo
Dokumentasi Pribadi, Mei 2024
Baru saja menginjakkan kaki di daerah yang terkenal dengan sebutan “Negeri Para Dewa” ini membuat bulu kuduk ku langsung merinding. Bagaimana tidak, seorang anak ibu kota yang keseharian nya biasa hidup berdampingan dengan udara yang berpolusi dan bisingnya bunyi kendaraan tiada henti, membuat kagum dengan daerah ini.
Wonosobo, menjadi salah satu daerah incaran aku yang ingin aku kunjungi sejak 2021 silam. Dan akhirnya baru terwujud tahun 2024. Seorang warga lokal yang merupakan kakak tingkat ku pada saat kuliah menyambut kedatanganku. Aku pun langsung diajak oleh temenku ke kuliner khas Wonosobo.
Mie Ongklok, menjadi hidangan pertama yang menyambut kedatanganku di Wonosobo. Hidangan otentik khas Wonosobo itu sangat mudah ditemukan di menu-menu rumah makan pinggir jalan. Namun, temanku menjatuhkan pilihannya kepada kedai kecil yang bernama Mie Ongklok Longkrang. Tampilan kedai kecil itu Konon katanya sudah ada sejak 70 an.
Dokumentasi Pribadi, Mei 2024
Temanku pun memesan 2 porsi Mie Ongklok dan satu porsi sate sapi. Sate itu menjadi makanan pendamping Mie Ongklok. Kami memesan 2 porsi Mie Ongklok dan 1 porsi sate untuk dimakan berdua. Di tiap meja ada gorengan tempe yang masih hangat. Orang lokal biasanya menyebutnya dengan tempe kemul. Tempe itu sudah tersaji dengan harga 500 rupiah saja. Ada juga kerupuk sebagai pendamping dalam menyantap Mie Ongklok.
Sang pramusaji pun datang membawakan 2 porsi Mie Ongklok dengan mangkok berukuran sedang bergambar ayam jago. Layaknya mie pada umumnya, hidangan otentik khas Wonosobo itu disajikan dengan irisan kol dan daun kucai. Diatasnya disiram oleh kuah kental berwarna coklat.
Pada awalnya aku mengira kuah tersebut adalah kuah kacang dengan rasa cenderung gurih, betapa kagetnya aku ketika mencobanya, ternyata rasanya manis. Teksturnya pun seperti air yang diberi tepung kanji sehingga teksturnya kental.
Dokumentasi Pribadi, Mei 2024
Aku pun mengaduk rata seluruh kondimen Mie Ongklok di dalam satu mangkok itu. Rasanya pun semakin nikmat ketika aku. menambahkan cabe rawit hijau. Rasanya manis, pedas dan hangat. Tekstur mie kuningnya pun sedang, tidak lembek atau pun keras. Ditambah dengan satenya yang juga disiram dengan kuah kental itu, hidangan otentik khas Wonosobo ini didominasi rasa manis dan gurih.