UX Case Study | “Last Wish” — Aplikasi Asuransi Jiwa Bank Jago

Annisah Amalia
8 min readNov 28, 2021

--

Disclaimer

Halo semua! Ini adalah UX Case Study kedua dari projek yang saya kerjakan pada program magang Skilvul Virtual Internship : UI/UX Challenge. Challenge kali ini diberikan oleh pihak Bank Jago sebagai challenge partner dari Skilvul Virtual Internship : UI/UX Challenge. Challenge tersebut berupa desain UI/UX untuk aplikasi “Last Wish” yang berkaitan dengan asuransi jiwa-wasiat digital. Perlu diketahui, bahwa saya tidak sedang bekerja ataupun terikat kontrak dengan pihak Bank Jago.

Semua proses yang dilakukan dalam pengerjaan projek menggunakan aplikasi Figma. Teman-teman juga dapat mencoba prototype dari aplikasi “Last Wish” pada link yang terdapat pada bagian prototyping. Enjoy!

Latar Belakang

Asuransi jiwa merupakan produk yang dijual sebagai bentuk pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa juga digunakan untuk melindungi penghidupan bagi keluarga yang kamu nafkahi melalui mata pencaharian sebelum waktunya meninggal. Hal tersebut terdengar cukup serius dan tidak semua masyarakat telah merencanakan untuk masa depan. Saat ini, Bank Jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa namun dengan kemasan yang menyenangkan dan menjauhkan pengguna dari pikiran negative tentang masa depan. Fitur tersebut juga dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan membantu mereka mencapai tujuan hidup bahkan setelah pengguna meninggal.

“Last Wish” merupakan aplikasi asuransi jiwa mengenai wasiat digital sebagai perwujudan dari fitur yang akan dibuat oleh Bank Jago.

Beberapa kelengkapan fitur yang direkomendasikan dalam aplikasi “Last Wish” antara lain :

  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna dapat memasukkan berbagai jenis permintaan
  • Cara yang mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan

Spesifikasi

  1. Tema : Asuransi Jiwa — Wasiat Digital
  2. Platform : Mobile Application
  3. Profil pengguna :
  • Gender : tidak spesifik
  • Umur : 25–35 tahun
  • Geografis : Daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan)
  • Profesi : Pegawai

4. Perilaku/Kebiasaan :

  • Sudah memiliki asuransi dari kantor tem
  • Berpendidikan dan ramah teknologi
  • Biasa searching menggunakan Google
  • Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya)
  • Biasa dan ingin mendapatkan cashback juga diskon
  • Langganan aplikasi seperti Spotify, Netflix dan Disney+
  • Bekerja dari rumah
  • Khawatir mengenai COVID dan sudah divaksinasi hingga dua dosis
  • Belum menikah (60%), sudah menikah (40%)

Projek “Last Wish” dikerjakan secara berkelompok, bersama dengan Nicholas Yen dan Evodius. Berikut merupakan proses-proses yang kami lakukan dalam membuat aplikasi “Last Wish”.

Design Process

sumber : Stanford d.School

Dalam melakukan proses desain, kami menggunakan pendekatan Design Thinking yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Testing. Pendekatan Design Thinking dikatakan dapat menyelesaikan permasalahan kompleks (Tim Brown, 2009) serta memiliki kebebasan untuk mengasilkan solusi inovatif.

1 — Empathize

Dalam proses Emphatize, dilakukan pemahaman empatik dari permasalahan yang akan diselesaikan. Permasalahan tersebut ialah pembuatan Aplikasi “Last Wish” yang berkaitan dengan asuransi jiwa dengan kemasan menyenangkan serta menjauhkan penggunanya dari pikiran negatif akan masa depan.

2 — Define

Selanjutnya, pada tahap Define dilakukan untuk menganalisis informasi yang telah dikumpulkan pada tahap Emphatize dan menentukan masalah inti yang akan diselesaikan. Keluaran dari tahap Define berupa Pain Points dan How Might We.

sumber : Figjam Kelompok

Setelah mendefinisikan berbagai pain points, kami membuat beberapa How-Might We yang dapat menyelesaikan beberapa pain points tersebut. Dari How-Might We yang telah dibuat, kami memutuskan untuk memilih “Menambahkan aplikasi surat wasiat ini sebagai fitur baru pada aplikasi Bank Jago yang telah ada.”

sumber: Figjam Kelompok

3 — Ideate

Tahap Ideate merupakan tahap untuk menghasilkan ide, yang akan ditampung untuk menyelesaikan masalah yang telah ditetapkan pada tahap Define. Pada tahap ini menghasilkan luaran berupa Solution Idea, Affinity Diagram, Prioritization Idea serta Crazy 8's.

sumber: Figjam Kelompok

Solution Idea dilakukan untuk menghasilkan serta menghimpun ide apa saja yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang telah disepakati sebelumnya. Dalam kasus ini, saya bersama tim saya melakukan proses How Might Me pada permasalahan “menambahkan aplikasi surat wasiat ini sebagai fitur baru pada aplikasi Bank Jago yang telah ada.

sumber: Figjam Kelompok

Setelah mendapatkan serta menghimpun ide-ide yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, kami mengelompokkan ide-ide tersebut menjadi beberapa aspek, seperti Healthy & Fit Feature, Information, Finance, Wasiat Feature, Data Security dan juga Principle ke dalam Affinity Diagram.

sumber: Figjam Kelompok

Langkah selanjutnya yaitu memprioritaskan ide-ide yang telah didapatkan ke dalam 4 bagian berdasarkan user value dan juga effort yang dikeluarkan dalam mewujudkan ide-ide tersebut. Beberapa bagian dalam prioritas ide antara lain DO IT NOW, DO NEXT, DO LAST dan LATER.

Kami memutuskan Healthy & Fit Feature, Information, Finance, Wasiat Feature berada pada kuadran DO IT NOW, sedangkan Data Security dan Principle pada kuadran DO NEXT.

sumber: Figjam Kelompok
sumber: Figjam Kelompok

Setelah memprioritaskan ide, kami membuat crazy 8’s sebagai gambaran kasar dari solusi permasalahan yang ada dengan cara menggambarkan 8 frame pada selembar kertas selama 8 menit.

4 — Prototyping

Dalam pembuatan prototype terdapat beberapa tahapan, antara lain membuat User Flow, Wireframe, UI Styleguide, UI Mockup hingga membuat high fidelility Prototype.

User Flow

Pembuatan user flow dilakukan untuk membuat langkah-langkah apa saja yang dilalui pengguna dalam mencapai tujuannya. Berikut merupakan user flow dari aplikasi “Last Wish”.

sumber: Figjam Kelompok

Wireframe

Wireframe merupakan kerangka dasar dari sebuah tampilan aplikasi yang ingin dibuat, terdiri dari beberapa komponen seperti banner, header, content, footer, link, form, dan lain sebagainya. Proses pembuatan wireframe dilakukan dengan cara mengatur segala sesuatu komponen yang dibutuhkan sesuai dengan tata letak yang diinginkan. Terdapat tiga tipe dari wireframe, antara lain low-fidelity, mid-fidelity dan high-fidelity wireframe.

Dalam project ini, kami telah membuat mid-fidelity wireframe yang beberapa diantaranya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

sumber: Figma Kelompok

UI Styleguide

UI Styleguide berfungsi untuk memandu serta memudahkan dalam proses desain. Pada aplikasi “Last Wish” kami membuat ui styleguide, diantaranya color pallete, logo, icons, text/typeface, button, text field, navigation bar, menu, hingga header. Dalam pemilihan warna serta menentukan accent color, menggunakan bantuan color generator pada website eva design system.

Sumber: Figma Kelompok
sumber: Figma Kelompok
sumber: Figma Kelompok

UI Mockup

UI Mockup merupakan tampilan wireframe dengan mengimplementasikan UI Styleguide yang telah dibuat sebelumnya. Pada UI Mockup tampilan desain sudah mendekati seperti aplikasi yang sudah jadi namun belum interaktif. Berikut merupakan UI Mockup dari aplikasi “Last Wish”

sumber: Figma Kelompok

Prototype

Setelah membuat UI Mockup, dilanjutkan dengan membuat high fidelity prototype agar tampilan desain lebih interaktif dan mendekati seperti aplikasi yang sudah jadi. Berikut merupakan prototype dari aplikasi “Last Wish” yang dapat dengan langsung teman-teman coba. Enjoy!

5 — Testing

Setelah membuat desain solusi dari permasalahan yang ada, perlu dilakukan pengujian yaitu usability testing. Pengujian dilakukan dengan cara in-depth interview kepada target pengguna melalui platform Google Meet serta menggunakan UX Metrics yaitu System Usability Scale (SUS).

Dalam melakukan pengujian, target pengguna diminta untuk melakukan beberapa task pada prototype dengan skenario yang telah dibuat sebelumnya. Saat pengujian, target pengguna diberikan pertanyaan-pertanyaan seputar kegunaan, kendala serta apa yang dirasakan selama melakukan task yang diberikan.

Respondent Criteria

  • Berusia 25–35 tahun
  • Pekerjaan sebagai pegawai
  • Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
  • Geografis Deerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan)
  • Berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan
  • Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language

List of Questions

  1. Silahkan mulai dengan pengenalan diri dari responden
  2. Apa yang biasa anda lakukan di waktu luang anda?
  3. Apakah anda sudah berkeluarga dalam artian memiliki anak?
  4. Apakah anda pernah mendengar tentang wasiat? Jika pernah, dari manakah anda mendengar tentang wasiat?
  5. Menurut Anda, apakah meninggalkan wasiat itu penting? Mengapa?
  6. Apakah Anda familiar dengan hal-hal yang berkaitan dengan wasiat?- Jika iya, apakah anda mengetahui prosedur dalam pembuatan ataupun penerimaan wasiat? Bagaimana menurut anda prosedur dalam pembuatan maupun penerimaan wasiat? [hal yang dirasakan]
  7. Apabila terdapat aplikasi wasiat, apakah anda tertarik untuk menggunakannya?

Research Scenario

Task — 1 : Meminta pengguna untuk melakukan pendaftaran dan login ke dalam aplikasi (berhenti di halaman Home)

Task — 2 : Meminta pengguna untuk melakukan Tambah Wasiat dengan 2 ahli waris, 1 trustee

Task — 3 : Meminta pengguna untuk melakukan Edit Wasiat dan mengubah Detail Wasiat dari wasiat yang sudah dibuat

Task — 4 : Meminta pengguna untuk melakukan Klaim Wasiat dari Budi Gusti Prabu

Task — 5: Meminta pengguna untuk menggunakan fitur Kesehatan dan melanjutkan prosedurnya sampai selesai dan observasi apa yang dilakukan oleh responden

Task — 6: Meminta pengguna untuk membaca salah satu Artikel

Task — 7: Meminta pengguna untuk menggunakan fitur Poin dan selesaikan salah satu misi harian lalu mendapatkan sebuah poin

Task — 8 : Meminta pengguna untuk menggunakan fitur Poin dan tukarkan poin — mu dengan voucher 25% Potongan Makan di Solaria

Setelah melakukan testing kepada 2 responden, hasil dari metric System Usability Scale, aplikasi “Last Wish” mendapatkan nilai rata-rata 76,25 dan masuk ke dalam kategori acceptable.

Record Data Testing dapat dilihat disini, sementara Record video wawancara dapat dilihat disini

Information Architecture

— Home

Pada halaman Home pengguna dapat menggunakan fitur Tambah Wasiat, Edit Wasiat dan Klaim Wasiat.

Kesehatan

Pada halaman Kesehatan terdapat fitur cek kesehatan pengguna setiap bulan untuk memastikkan pengguna baik-baik saja.

Artikel

Pada halaman artikel pengguna dapat membaca artikel yang tersedia berdasarkan kategori yang ada. Kategori tersebut meliputi keuangan, kesehatan dan gaya hidup.

Poin

Pada halaman poin, pengguna dapat mengumpulkan poin dengan menyelesaikan misi harian. Poin tersebut nantinya dapat ditukarkan menjadi voucher-voucher yang tersedia.

Profil

Pada halaman profil, pengguna dapat melihat informasi pribadi mereka.

Kesimpulan

Aplikasi “Last Wish” merupakan desain solusi dari challenge yang diberikan oleh Bank Jago mengenai asuransi jiwa-wasiat digital. Pada aplikasi tersebut pengguna dapat membuat wasiat, mengedit wasiat, mengklaim wasiat, mengecek kesehatan, menjalankan misi harian, dan membaca artikel. Hasil desain solusi telah melalui tahap usability testing dengan nilai System Usability Scale sebesar 76.25 dengan kategori acceptable. Dari hasil pengujian, didapatkan beberapa rekomendasi perbaikan agar aplikasi “Last Wish” dapat lebih baik lagi dalam pengembangannya.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca teman-teman! Apabila terdapat kritik maupun saran terkait UX Case Study kali ini, silahkan komentar di bawah ya!

--

--