Referensi Morfologi Anatomi Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

Antoni An
4 min readAug 11, 2020

--

Referensi Morfologi Anatomi Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan bernilai ekonomis tinggi antara lain: tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri, kakap, cumi — cumi, ikan — ikan karang, ikan hias, dan rumput laut (Adisanjaya, 2010). Ikan tongkol merupakan ikan yang memiliki harga ekonomis tinggi. Ikan tongkol termasuk dalam familia Scrombidae yang merupkan salah satu jenis ikan konsumsi (Oktaviani, 2008).

Menurut Okgermen (2005) bahwa kajian hubungan panjang berat penting diketahui karena dengan adanya informasi ini dapat diketahui pola pertumbuhan ikan tongkol di alam. Lebih lanjut Frose dan Torres (2006) menambahkan bahwa nilai faktor kondisi dapat menggambarkan keadaan fisiologis dan morfologis spesies berkenaan misalnya bentuk tubuh, kandungan lemak dan tingkat pertumbuhan. Faktor kondisi juga dapat mengambarkan ketersediaan makanan di alam atau keseimbangan antara predator dan mangsa.

Ikan tongkol tergolong ikan scambridae, bentuk tubuhnya seperti betuho, dengan kulit yang licin, sirip melengkung ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur atau anal, perut dan dada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehinga sirip-sirip itu dapat dilipat masuk ke daam lekukan tersebut, sehinga dapat memperkecil dya gesekan da air pada waktu ikan tersebut berenang cepat dan di belakang sirip punggung da sirip anal terdapat sirip tambahan yang kecil-kecil disebut finlet (Djuhanda, 1981).

Klasifikasi

Classis : Osteichthyes

Species : Euthynnus alternates

Morfologi

Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthynnus affinis. Ikan tongkol masih tergolong pada -ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada -pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. (T. Djuhanda, 1981).

Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata (organon visus), mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang (operculum). Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang yang terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan elasmobranchia tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985).

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan ikan jenis pelagis dan perenang cepat, hidup diperairan permukaan dan biasanya berenang dengan membentuk gerombolan. Tubuh ikan tongkol berbentuk torpedo sehingga memudahkan tubuhnya untuk berenang cepat didalam air. Tubuhnya terdiri dari caput (bagian kepala), trunchus (bagian badan) dan caudal (bagian ekor). Pada bagian caput terdapat mulut (oris) yang berukuran sedang, berbentuk runcing dan bersifat nonprotaktile, lubang hidung (nares) yang berada diatas mulut yang berjumlah sepasang, mata (organon visus) yang terletak disisi kiri dan kanan kepala pada. Pada ikan tongkol posisi sudut mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola mata dan didaerah caput ini juga terdapat penutup insang (over culum), dan pada bagian akhir dari penutup insang ( tulang branchiostega) merupakan batas antara caput dan trunkus.

Pada bagian caput terdapat mulut yang mana fungsi mulut adalah untuk memakan mangsa, mata yang berfungsi untuk mencari makanan dan identifikasi predator, lubang hidung yang fungsinya sebagai pembau dan penentu makanan, dan penutup insang yang fungsinya sebagai melindungi bagian dalam (insang). Pada bagian trunchus hingga caudal terdapat sirip punggung (pinnae dorsalis) yang fungsinya untuk keseimbangan mereka dan membantu dalam melakukan belokan mendadak, sirip dada (pinnae pectoralis), Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem), sirip perut (pinna ventralis) yang berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat renang. Selain itu juga, berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman , sirip anus (pinna analis) yang fungsinya adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan, sirip ekor (pinna caudalis) yang berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) dan juga sebagai kemudi ketika bermanuver, sirip lemak (adifose fin) dan finlet yang berfungsi sebagai penyeimbang ketika berenang, kemudian terdapat gurat sisik (linnea lateralis) yang fungsinya sebagai mndteksi keadaan lingkungan, terutama kualitas air, berperan dalam proses osmoregulasi, dan sebagai organ sensori ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik, keel yang merupakan modifikasi sisik membentuk kelopak-kelopak tebal yang fungsinya sebagai penyeimbang ketika berenang, serta korselet yang merupakan sisik yang terdapat didaerah sirip dada.

Habitat

Menurut Nontji(2005),ikan Tongkol umumnya hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat. Tongkol termasuk jenis ikan epipelagis,neuritik dan oseanik pada perairan yang hangat,biasanya ikan ini berenang dengan membentuk schooling. Sifat bergerombol ikan ini disebabkan karena pada kulitnya terdapat suatu zat yang menimbulkan rangsangan yang dapat dirasakan oleh ikan-ikan dari jenis ikan yang sama maupun yang berbeda.Gerombolan ikan Tongkol bermigrasi untuk memenuhi tuntutan dari siklus hidupnya selain untuk menghindari tekanan kondisi lingkungan perairan dimana ikan ini berada. Parameter oseanografi akan mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan ikan.

Djuanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amico,Bandung.

Frose, R. & Torres, 2006. Fishes under threat: ananalysis of the fishes in the IUCN red Lis.

Okgermen, H. 2005. Seasonal variation of the length weight and condition factor of Rudd (Scardinius erythrophthalmus L) in Spanca Lake. International Journal of Zoological Research, 1 (1): 6–10.

Oktaviani, A. 2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik pada Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dan Ikan Tongkol (Euthynnus spp.). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 51 hal.

Rahardjo. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga

Originally published at https://duniailmukehidupan.blogspot.com on August 11, 2020.

--

--